MEDAN, SUMUTPOS.CO – Petualangan jambret pasangan kumpul kebo yang terpaut usia 29 tahun di kawasan Sunggal, berakhir. Jeki Ginting (44) dan Suci Hariani alias Uci (15) diciduk Polsek Sunggal setelah korban terakhir mereka tewas.
Jeki sendiri beralamat di Jalan Subur, Kel. Sari Rejo, Medan Polonia. Sedangkan Uci beralamat di Jl. Tunggurono Purworejo, Desa Sunggal Kanan, Kec. Sunggal. Terakhir beraksi, Uci membawa motor membonceng Jeki dan mencari mangsa di seputaran Jalan Jamin Ginting pada Selasa 14 April 2015 lalu. Jeki yang menjambret.
Tepat di Pasar IV Padangbulan, mereka berhasil menjambret F br Malau (19) dan ibunya. Jeki dan Uci kabur mengendarai RX King hitam. Keduanya juga langsung ke ATM Bank Sumut di Jl. Jamin Ginting dan menguras ATM korban sebesar Rp34 juta. Kebetulan, di ATM korban, tertempel kertas kecil berisi nomor PIN.
Sementara, F br Malau, tewas karena saat dijambret, terjatuh dan kepalanya menghantam aspal. Tim Polsek Sunggal langsung bergegas menyelidiki. Lewat rekaman CCTV dari ATM, wajah pelaku terlihat. Namun hampir sebulan menyelidiki, baru polisi berhasil melacak keberadaan Uci. Itupun setelah ponsel korban yang dipegangnya terlacak. Dia diciduk dari sebuah hotel di Jalan Ngumban Surbakti.
Dari Suci, disita sedikitnya 20 KTP dan uang Rp4 juta serta bong sabu dan beberapa bungkus paket sabu kosong.
Jeki sendiri akhirnya ikut diciduk, Jumat (15/5) saat tidur di kediamanmnya. “Keduanya kita ringkus dari tempat yang berbeda. Keduanya cukup licik dan sedikitnya 14 kali melakukan jambret. Terakhir, korbannya tewas,” ujar Iptu Oscar Stefanus Sedjo.
Namun ada sedikit kelucuan saat penangkapan Jeki. Kala itu, polisi coba melumpuhkan Jeki dengan menembak kakinya. Sialnya, 3 kali ditembak, peluru polisi tak tembus. “Kami tangkap di rumahnya, kami tembak kakinya tiga kali tapi pelurunya tak tembus,” ujar Oscar lagi.
Setelah diselidiki, ternyata Jeki mengenakan kain mori mayat, yang diikatkan di pahanya. “Pakai jimat dia. Karena sudah kita tangkap, tak mungkin kita tembak lagi,” sambung mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Baru itu.
Dibeber Oscar pula lokasi aksi pasangan itu. Keduanya kerap beraksi di wilayah Polsek Sunggal, mulai dari kawasan Padangbulan hingga Ringroad dan juga di seputaran Jl. Sei Batanghari. “Di Ringroad sekitar 4 bulan lalu, di Jalan Dr Mansyur juga 4 bulan lalu. Di Sei Batanghari sudah 3 kali menjambret, tanggal 5,9 dan 10 Maret 2015, tapi korbannya tak buat laporan,” urai Oscar.
“Selanjutnya di Jamin ginting 5 kali pada tanggal 4,6,10,11,13 dan 14 April. Salah satu korban tewas. Mereka ini punya rute penjambretan dan kebanyakan di Jamin Ginting, karena mangsa mereka memang kebanyakan mahasiswi,” papar Oscar.
Hal itu dibenarkan Jeki. “Kami udah 14 kali menjambret, paling sering di Jamin Ginting karena target kami mahasiswi. Karena mereka lemah, gampang menjambretnya,” ungkapnya santai.(mri/trg)
Astaga… Cewek 15 Tahun Ini Mau jadi Joki Jambret
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Petualangan jambret pasangan kumpul kebo yang terpaut usia 29 tahun di kawasan Sunggal, berakhir. Jeki Ginting (44) dan Suci Hariani alias Uci (15) diciduk Polsek Sunggal setelah korban terakhir mereka tewas.
Jeki sendiri beralamat di Jalan Subur, Kel. Sari Rejo, Medan Polonia. Sedangkan Uci beralamat di Jl. Tunggurono Purworejo, Desa Sunggal Kanan, Kec. Sunggal. Terakhir beraksi, Uci membawa motor membonceng Jeki dan mencari mangsa di seputaran Jalan Jamin Ginting pada Selasa 14 April 2015 lalu. Jeki yang menjambret.
Tepat di Pasar IV Padangbulan, mereka berhasil menjambret F br Malau (19) dan ibunya. Jeki dan Uci kabur mengendarai RX King hitam. Keduanya juga langsung ke ATM Bank Sumut di Jl. Jamin Ginting dan menguras ATM korban sebesar Rp34 juta. Kebetulan, di ATM korban, tertempel kertas kecil berisi nomor PIN.
Sementara, F br Malau, tewas karena saat dijambret, terjatuh dan kepalanya menghantam aspal. Tim Polsek Sunggal langsung bergegas menyelidiki. Lewat rekaman CCTV dari ATM, wajah pelaku terlihat. Namun hampir sebulan menyelidiki, baru polisi berhasil melacak keberadaan Uci. Itupun setelah ponsel korban yang dipegangnya terlacak. Dia diciduk dari sebuah hotel di Jalan Ngumban Surbakti.
Dari Suci, disita sedikitnya 20 KTP dan uang Rp4 juta serta bong sabu dan beberapa bungkus paket sabu kosong.
Jeki sendiri akhirnya ikut diciduk, Jumat (15/5) saat tidur di kediamanmnya. “Keduanya kita ringkus dari tempat yang berbeda. Keduanya cukup licik dan sedikitnya 14 kali melakukan jambret. Terakhir, korbannya tewas,” ujar Iptu Oscar Stefanus Sedjo.
Namun ada sedikit kelucuan saat penangkapan Jeki. Kala itu, polisi coba melumpuhkan Jeki dengan menembak kakinya. Sialnya, 3 kali ditembak, peluru polisi tak tembus. “Kami tangkap di rumahnya, kami tembak kakinya tiga kali tapi pelurunya tak tembus,” ujar Oscar lagi.
Setelah diselidiki, ternyata Jeki mengenakan kain mori mayat, yang diikatkan di pahanya. “Pakai jimat dia. Karena sudah kita tangkap, tak mungkin kita tembak lagi,” sambung mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Baru itu.
Dibeber Oscar pula lokasi aksi pasangan itu. Keduanya kerap beraksi di wilayah Polsek Sunggal, mulai dari kawasan Padangbulan hingga Ringroad dan juga di seputaran Jl. Sei Batanghari. “Di Ringroad sekitar 4 bulan lalu, di Jalan Dr Mansyur juga 4 bulan lalu. Di Sei Batanghari sudah 3 kali menjambret, tanggal 5,9 dan 10 Maret 2015, tapi korbannya tak buat laporan,” urai Oscar.
“Selanjutnya di Jamin ginting 5 kali pada tanggal 4,6,10,11,13 dan 14 April. Salah satu korban tewas. Mereka ini punya rute penjambretan dan kebanyakan di Jamin Ginting, karena mangsa mereka memang kebanyakan mahasiswi,” papar Oscar.
Hal itu dibenarkan Jeki. “Kami udah 14 kali menjambret, paling sering di Jamin Ginting karena target kami mahasiswi. Karena mereka lemah, gampang menjambretnya,” ungkapnya santai.(mri/trg)