KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Mendadak rumah dinas bupati Karo riuh. Sedikitnya 2.731 pengungsi memenuhi rumah yang berada di Jalan Veteran Kabanjahe itu. Mereka menanti makan malam sebelum akhirnya dievakuasi ke tempat pengungsian.
Dan, tadi malam jelang pergantian hari dua ribuan pengungsi itu dilansir ke tempat pengungsian yakni Posko Paroki, Zentrum, dan Gedung KNPI.
Rasmi br Ginting, seorang warga yang ikut dievakuasi menyampaikan bahwa dia beserta keluarganya dijemput Rabu siang karena status Gunung Sinabung meningkat. Dirinya dan masyarakat lainnya harus mengosongkan lokasi yang sudah ditentukan.
“Kami meninggalkan semuanya di kampung, hanya membawa 2 pasang baju. Untuk baju anak sekolah saja kami tidak bawa. Namun karena instruksinya demikian maka kami langsung naik saja,”ujarnya.
Hal senada juga diharapkan penggungsi lainnya, Heber Sitepu. Dia menyampaikan segala harta benda dan ternak milik mereka, semuanya ditinggalkan di desa. Dan pihaknya hanya berharap pemerintah daerah, provinsi dan pusat lebih peduli terhadap nasib masyarakat yang berada di kaki Gunung Sinabung.
Aktivitas Gunung Sinabung pada 2 Juni pukul 23.00 WIB memang telah dinaikan dari level III (Siaga) menjadi level Awas. Hal ini berdasarkan dari hasil evaluasi data dan pengamatan visual dan instrumental serta ancaman Gunung Sinabung Kabupaten Karo. Hal ini berdasarkan keputusan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia no 1769/45/BGL V/2015 tertanggal 2 Juni 2015.
Hal tersebut disampaikan Sekda Kabupaten Karo, Sabrina, Rabu (3/6). Erupsi bersifat eksplosif masih berpotensi terjadi. Pertumbuhan kubah lava terus terbentuk makin membesar dan tidak stabil dan hampir 2 kali lipat dari sebelumnya hingga menimbulkan aliran lava, guguran lava pijar, serta awan panas yang mengancam ke arah Selatan-Tengggara.
Ancaman lava pijar yang berasal dari puncak aliran (lidah) lava mengancam ke Desa Sukameriah, Gurukinayan, Pintubesi, Dusun Sibintun, Jalan Raya Tiga Pancur, Perjuman Tiga Bogor, Bekerah, Simacem, Perjuman Batu Kejan/Simpang Sibintun, Jembatan Lau Benuken, Tiga Pancur, Ojo Lali, dan Simpang Beganding.
Di samping itu, mengingat alterasi yang cukup kuat akan memperlemah kestabilan lereng bagian Utara dan berpotensi menimbulkan longsor dan banjir bandang. Potensi lahar dingin juga masih sangat tinggi yang berasal dari endapan abu/material erupsi dan curah hujan tinggi.
Evakuasi dilakukan untuk radius 7 Km seperti yang tinggal di Pasar Pinter Gurukinayan- Simpang Sibintun/Perjuman Batu Kejan, Jembatan Lau Benuken, Tiga Pancur-Perjuman Tiga Bogor, dan Desa Pintu Mbesi.
Bila terdapat potensi rentetan awan panas yang diikuti oleh erupsi eksplosif (letusan) maka masyarakat Desa Jeraya, Mardinding, Sukanalu, Sigaranggarang, Kutagugung, Lau Kawar akan dievakuasi sementara ke tempat yang aman.
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH pada Rabu subuh pergi ke Jakarta memberikan laporan langsung ke BNPB tentang Erupsi Gunung Sinabung. Mengupayakan agar BNPB segera turun dan memantau bencana Sinabung yang belum tahu kapan akan berakhir. (Dessy)