32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Menantu: Tiap Hari Aku Dihina dan Mau Dipisahkan dari Anak Istri

Foto: Suyadi/Metro Siantar/SMG Andi Liani, menantu yang memukul dan membakar ibu mertuanya hidup-hidup.
Foto: Suyadi/Metro Siantar/SMG
Andi Liani, menantu yang memukul dan membakar ibu mertuanya hidup-hidup.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO –  Sesuai dugaan warga, pelaku pembakaran Nurintan Rambe hidup-hidup, ternyata memang menantunya sendiri, Andi Liani.

Saat ditemui tadi malam, Andi Liani mengatakan dirinya menyerahkan diri ke polisi atas permintaan keluarganya.

‘’Aku diminta abang untuk menyerahkan diri. Karena perbuatanku ternyata telah menghilangkan nyawa mertuaku sendiri. Aku baru tahu kalau mertuaku meninggal, Selasa (29/11) jam tiga sore. Itu pun setelah diberitahukan keluarga,” katanya.

Ia mengaku, sebenarnya niat membunuh dengan cara membakar, yang berkecamuk di dadanya sempat pupus. Namun malam itu, ternyata aksinya masuk ke kediaman mertua yang juga tempatnya tinggal selama ini, diketahui Nur Intan br Rambe. Karena panik saat diusir dan diancam akan diteriaki maling oleh korban, Andi nekat menganiaya mertuanya itu dan menyiramkan minyak pertalite ke tubuhnya.

‘’Aku memang ada sakit hati dengan perlakuan ibu mertuaku itu. Dia selalu menghinaku dan berusaha memisahkan aku dengan anak dan istri. Hampir setiap hari aku dihina. Tetangga pun tahu kalau aku sering dimarahi mertua. Memang ada niat membunuh, tapi malam itu, niat tersebut sempat pupus dan enggan kulakukan. Aku panik karena ketahuan masuk rumah. Ditambah lagi dia (korban, red) mengusirku dan mengancam akan meneriaki maling,” jelasnya.

Andi kemudian mengaku khilaf. Sesungguhnya, ia sangat menyayangi anak dan istrinya.

‘’Aku memang khilaf. Aku panik malam itu. Aku melakukannya seorang diri bang, tak ada kawan atau orang lain bang. Makanya setelah kejadian, malam itu juga aku langsung lari naik kreta menuju rumah orangtuaku di Serdang Bedagai. Aku lewat jalan yang ke arah Tanjung Kasau itu,” ungkapnya, sembari mengaku menyesali semua perbuatannya.

Kemudian Andi pun menceritakan kronologi peristiwa sadis yang terjadi di kediaman mertuanya itu.

‘’Tadinya aku memang niat mau membakar. Tapi niat itu pupus karena aku masih sayang sama anak dan istriku. Kemudian minyak pertalite yang kubeli di daerah Perlanaan seharga Rp15 ribu sempat kusimpan di belakang rumah,” ucapnya.

Foto: Suyadi/Metro Siantar/SMG Andi Liani, menantu yang memukul dan membakar ibu mertuanya hidup-hidup.
Foto: Suyadi/Metro Siantar/SMG
Andi Liani, menantu yang memukul dan membakar ibu mertuanya hidup-hidup.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO –  Sesuai dugaan warga, pelaku pembakaran Nurintan Rambe hidup-hidup, ternyata memang menantunya sendiri, Andi Liani.

Saat ditemui tadi malam, Andi Liani mengatakan dirinya menyerahkan diri ke polisi atas permintaan keluarganya.

‘’Aku diminta abang untuk menyerahkan diri. Karena perbuatanku ternyata telah menghilangkan nyawa mertuaku sendiri. Aku baru tahu kalau mertuaku meninggal, Selasa (29/11) jam tiga sore. Itu pun setelah diberitahukan keluarga,” katanya.

Ia mengaku, sebenarnya niat membunuh dengan cara membakar, yang berkecamuk di dadanya sempat pupus. Namun malam itu, ternyata aksinya masuk ke kediaman mertua yang juga tempatnya tinggal selama ini, diketahui Nur Intan br Rambe. Karena panik saat diusir dan diancam akan diteriaki maling oleh korban, Andi nekat menganiaya mertuanya itu dan menyiramkan minyak pertalite ke tubuhnya.

‘’Aku memang ada sakit hati dengan perlakuan ibu mertuaku itu. Dia selalu menghinaku dan berusaha memisahkan aku dengan anak dan istri. Hampir setiap hari aku dihina. Tetangga pun tahu kalau aku sering dimarahi mertua. Memang ada niat membunuh, tapi malam itu, niat tersebut sempat pupus dan enggan kulakukan. Aku panik karena ketahuan masuk rumah. Ditambah lagi dia (korban, red) mengusirku dan mengancam akan meneriaki maling,” jelasnya.

Andi kemudian mengaku khilaf. Sesungguhnya, ia sangat menyayangi anak dan istrinya.

‘’Aku memang khilaf. Aku panik malam itu. Aku melakukannya seorang diri bang, tak ada kawan atau orang lain bang. Makanya setelah kejadian, malam itu juga aku langsung lari naik kreta menuju rumah orangtuaku di Serdang Bedagai. Aku lewat jalan yang ke arah Tanjung Kasau itu,” ungkapnya, sembari mengaku menyesali semua perbuatannya.

Kemudian Andi pun menceritakan kronologi peristiwa sadis yang terjadi di kediaman mertuanya itu.

‘’Tadinya aku memang niat mau membakar. Tapi niat itu pupus karena aku masih sayang sama anak dan istriku. Kemudian minyak pertalite yang kubeli di daerah Perlanaan seharga Rp15 ribu sempat kusimpan di belakang rumah,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/