29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Batu Sari Ernala dari Sinabung Ini Bermotif Uis Gara

Batu Sari Ernala
Batu Sari Ernala

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perbukitan dan gunung yang mendominasi sebagian besar wilayah di Tanah Karo, rasanya tak mustahil ditemukan gemstone yang indah. Hanya saja, ekplorasi batu akik di Bumi Turang, tak segencar wilayah lain.

“Bahkan, kalau tak booming batu akik, bisa jadi tak ada warga yang terfikir mencari batu akik di sungai atau perbukitan di Karo. Ya karena pencarian batu, bagi sebagian warga Karo, merupakan pekerjaan yang bermanfaat. Padian lah dai jumanta (lebih bagus lagi ke ladang), gitulah istilahnya,” ujar Andrian Tarigan, pengusaha bengkel bubut Martari di Lau Cih, sebelum memperlihatkan koleksi batu miliknya yang asli berasal dari Tanah Karo.

Dia juga menamai batu yang diperolehnya dari kawasan Gunung Sinabung itu dengan sebutan Sari Ernala. “Karena asalnya dari kawasan yang disebut Sari Nala, di Sinabung. Tak banyak yang tahu soal kawasan ini, hanya sebagian orang saja,” jelasnya.

Sekilas, batu Sari Ernala itu, tak ubah batu akik jenis Sulaiman. Namun, guratan di dalam batu, memiliki sejumlah garis yang berbeda warna. Bahkan, bila disinari, motifnya mirip seperti kain khas tradisional Karo. “Coba kam lihat ini, persis motif Uis Gara kan, kam lihat sendiri lah,” paparnya.

Batu itu sendiri sudah sekitar 4 bulan dimilikinya. Itupun setelah mendatangi langsung lokasi tersebut bersama kerabatnya. “Dari Mama (paman, red) itu kita tahu letaknya. Katanya, tak banyak yang tahu lokasi ini. Tapi, waktu kita dapat, bongkahan tak terlalu besar, hanya sekepalan tangan dan inilah hasil terbaiknya,” tambahnya.

Andrian berharap, dengan batu yang diperolehnya itu, masyarakat luas bisa melihat potensi batu akik di Tanah Karo. “Tujuan saya, untuk mengenalkan atau mempromosikan kalau ada batu indah dari Karo. Inilah dia buktinya,” terangnya. Nah, bagaimana bila ada yang tertarik dengan batu itu? “Untuk promosi batu dari Karo, yah asal cocok saja. Tapi, niat saya memang untuk mengenalkan potensi lain dari Bumi Turang yang kita cintai,” paparnya.

Sulaiman Angka 1
Sementara, William Barjo, pengusaha Royal Keramik di Jl. Jamin Ginting Km 8, memiliki batu akik sulaiman raja dengan bermotif angka satu. “Saya punya batu sulaiman raja, dengan motif nomor satu,” ucapnya pada POSMETRO MEDAN. Batu bercorak kuning, putih itu diperolehnya dari Palembang.

“Batu ini sudah dua bulan dengan saya, asalnya dari Palembang,” sambungnya. Akan tetapi, pria berusia 34 tahun ini mengaku akan menjual batu sulaiman miliknya jika ada yang berminat. “Mau saya jual, Rp20 juta bisa nego. Kalau penasaran melihat batu sulaiman ini bisa langsung datang ke toko saya,” jelas pria berkumis ini.(eza/trg)

Batu Sari Ernala
Batu Sari Ernala

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perbukitan dan gunung yang mendominasi sebagian besar wilayah di Tanah Karo, rasanya tak mustahil ditemukan gemstone yang indah. Hanya saja, ekplorasi batu akik di Bumi Turang, tak segencar wilayah lain.

“Bahkan, kalau tak booming batu akik, bisa jadi tak ada warga yang terfikir mencari batu akik di sungai atau perbukitan di Karo. Ya karena pencarian batu, bagi sebagian warga Karo, merupakan pekerjaan yang bermanfaat. Padian lah dai jumanta (lebih bagus lagi ke ladang), gitulah istilahnya,” ujar Andrian Tarigan, pengusaha bengkel bubut Martari di Lau Cih, sebelum memperlihatkan koleksi batu miliknya yang asli berasal dari Tanah Karo.

Dia juga menamai batu yang diperolehnya dari kawasan Gunung Sinabung itu dengan sebutan Sari Ernala. “Karena asalnya dari kawasan yang disebut Sari Nala, di Sinabung. Tak banyak yang tahu soal kawasan ini, hanya sebagian orang saja,” jelasnya.

Sekilas, batu Sari Ernala itu, tak ubah batu akik jenis Sulaiman. Namun, guratan di dalam batu, memiliki sejumlah garis yang berbeda warna. Bahkan, bila disinari, motifnya mirip seperti kain khas tradisional Karo. “Coba kam lihat ini, persis motif Uis Gara kan, kam lihat sendiri lah,” paparnya.

Batu itu sendiri sudah sekitar 4 bulan dimilikinya. Itupun setelah mendatangi langsung lokasi tersebut bersama kerabatnya. “Dari Mama (paman, red) itu kita tahu letaknya. Katanya, tak banyak yang tahu lokasi ini. Tapi, waktu kita dapat, bongkahan tak terlalu besar, hanya sekepalan tangan dan inilah hasil terbaiknya,” tambahnya.

Andrian berharap, dengan batu yang diperolehnya itu, masyarakat luas bisa melihat potensi batu akik di Tanah Karo. “Tujuan saya, untuk mengenalkan atau mempromosikan kalau ada batu indah dari Karo. Inilah dia buktinya,” terangnya. Nah, bagaimana bila ada yang tertarik dengan batu itu? “Untuk promosi batu dari Karo, yah asal cocok saja. Tapi, niat saya memang untuk mengenalkan potensi lain dari Bumi Turang yang kita cintai,” paparnya.

Sulaiman Angka 1
Sementara, William Barjo, pengusaha Royal Keramik di Jl. Jamin Ginting Km 8, memiliki batu akik sulaiman raja dengan bermotif angka satu. “Saya punya batu sulaiman raja, dengan motif nomor satu,” ucapnya pada POSMETRO MEDAN. Batu bercorak kuning, putih itu diperolehnya dari Palembang.

“Batu ini sudah dua bulan dengan saya, asalnya dari Palembang,” sambungnya. Akan tetapi, pria berusia 34 tahun ini mengaku akan menjual batu sulaiman miliknya jika ada yang berminat. “Mau saya jual, Rp20 juta bisa nego. Kalau penasaran melihat batu sulaiman ini bisa langsung datang ke toko saya,” jelas pria berkumis ini.(eza/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/