JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di tengah upaya islah, perseteruan di internal Partai Golkar malah makin panas. Kali ini berkaitan dengan penyerangan terhadap kantor DPP Golkar, Slipi, yang kini ditempati kubu Agung Laksono.
Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) membantah telah melakukan penyerangan kantor DPP Golkar. Sebaliknya, mereka justru menuding kubu Agung menggunakan jasa preman agar pengurus Golkar hasil munas Bali tidak bisa masuk ke kantor DPP.
“Jadi, mereka pakai preman untuk gembok kantor Golkar. Dan pakai penjagaan preman, agar kader partai kami tidak bisa masuk untuk melakukan kegiatan partai,” kata Bendahara Umum Partai Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo, saat dihubungi, Senin (8/6).
Bambang menegaskan, pihaknya akan segera mengambil alih kantor DPP Golkar. “Kami sudah berkomunikasi dan akan mengambil alih DPP dengan bantuan Polres Jakbar atas perintah pengadilan (PTUN dan PN Jakut, Red), pekan ini,” ungkap Bambang.
Ketua DPP Golkar hasil munas Bali Firman Subagyo.menambahkan, pihaknya ingin melakukan kegiatan kepartaian di kantor DPP. Sebab, sesuai putusan pengadilan, kepengurusan Golkar dikembalikan ke pengurus Munas Riau.
“Ada kegiatan partai atas nama Munas Riau. Di situ kan ketumnya ARB, Sekjen Idrus Marham, Waketum Agung Laksono. Jadi, kami mau melakukan kegiatan atas nama Munas Riau,” tandasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Golkar hasil Munas Ancol Leo Nababan mengaku mendapatkan informasi bahwa kantor DPP Golkar telah diserang sekelompok orang.