SUMUTPOS.CO – Iran secara resmi meluncurkan situs perjodohan yang didukung pemerintah dengan tujuan mendorong jutaan kaum muda Iran untuk menikah.
Versi percobaan situs sudah dilaksanakan selama setahun, tetapi sekarang dengan peluncuran resmi, pemerintah Iran menetapkan tujuan ambisius mengatur 100.000 pernikahan dalam 12 bulan ke depan.
Situs ini bukanlah situs kencan, tetapi versi terbaru layanan perjodohan tradisional yang pihak keluarga sebelumnya berikan, di mana pria dan wanita yang belum menikah tidak didukung untuk memulai suatu hubungan sendiri.
Situs ini akan menggunakan jaringan pengatur perjodohan, seperti ulama dan kelompok profesional yang dihormati masyarakat, seperti dokter dan guru.
“Kami menghadapi masalah keluarga di Iran,” kata Mahmoud Golzari, wakil menteri olahraga dan pemuda seperti dikutip kantor berita AFP.
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menginginkan populasi Iran yang berjumlah 80 juta berlipat dua menjadi 150 juta pada tahun 2050, tahun lalu mendesak para pejabat untuk menerapkan langkah baru guna meningkatkan tingkat kelahiran. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Iran secara resmi meluncurkan situs perjodohan yang didukung pemerintah dengan tujuan mendorong jutaan kaum muda Iran untuk menikah.
Versi percobaan situs sudah dilaksanakan selama setahun, tetapi sekarang dengan peluncuran resmi, pemerintah Iran menetapkan tujuan ambisius mengatur 100.000 pernikahan dalam 12 bulan ke depan.
Situs ini bukanlah situs kencan, tetapi versi terbaru layanan perjodohan tradisional yang pihak keluarga sebelumnya berikan, di mana pria dan wanita yang belum menikah tidak didukung untuk memulai suatu hubungan sendiri.
Situs ini akan menggunakan jaringan pengatur perjodohan, seperti ulama dan kelompok profesional yang dihormati masyarakat, seperti dokter dan guru.
“Kami menghadapi masalah keluarga di Iran,” kata Mahmoud Golzari, wakil menteri olahraga dan pemuda seperti dikutip kantor berita AFP.
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menginginkan populasi Iran yang berjumlah 80 juta berlipat dua menjadi 150 juta pada tahun 2050, tahun lalu mendesak para pejabat untuk menerapkan langkah baru guna meningkatkan tingkat kelahiran. (BBC)