32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Bangun Perpustakaan di Kampung, Gabung Label, dan Siapkan Lagu

Udin Sedunia
Udin Sedunia

Menjadi selebritis memang tidak mudah. Beragam cara ditempuh mereka untuk menaikkan pamor di depan publik. Entah itu sekadar sensasi atau dengan karya. Namun, ada kalanya yang tiba-tiba mendadak menjadi artis. Salah satunya Udin Sedunia. Bagaimana karirnya sekarang?

Achmad Sukarno Hamid, JAKARTA

PRIA yang memiliki nama asli Sualudin ini sempat menjadi buruan awak media. Ia mendadak terkenal dengan aksinya di jejaring sosial Youtube setelah meng-upload video dengan lagu Udin Sedunia.

Pria Asal Lombok, 31 Agustus 1981 ini menjadi trending topik di dunia maya. Layaknya, Norman Kameru, ia pun mendadak menjadi selebritis. Udin pun muncul di beberapa program musik televisi. Pria berusia 31 tahun itupun terlibat dalam beberapa sinetron.

Namun, cara instan memang tidak bertahan lama. Buktinya, setelah melewati masa-masa tersebut. Namanya pun semakin tenggelam ditelan waktu. ”Dulu memang saya dicari-cari, mau makan di warteg saja di-shoot kamera,” ujarnya saat berbincang dengan INDOPOS di FX Plaza, Jakarta Pusat, kemarin (15/6).

Tapi tidak ada yang berubah dari sosok Udin. Ia tetap polos. Terkadang ia pun ‘ngocol’ dengan ulahnya. INDOPOS pun dibuat tertawa saat berbincang dengannya. ”Nggak yang berubah kok, mungkin badannya saya saja yang agak naik karena setahun nggak dikejar serial stripping lagi,” ceritanya.

Namun, apa boleh buat, perjalanannya di dunia entertain sepertinya tidak semulus dulu. Setahun ini ia menghabiskan waktunya di kampung halamannya. ”Aku memang di kampung, kalau pun ke Jakarta kalau ada event-event tertentu saja,” katanya.

Tidak banyak rumah produksi yang mendaulatnya terlibat dalam program acara menjadi pertimbanganya. Hanya saja, jiwa seni masih menyelimuti jalan hidupnya itu. Bahkan dari penghasilannya semasa masih jaya, Udin tetap berkarya. Tidak hanya di industri musik dengan menciptakan lagu-lagu anak-anak.

Ia pun membangun perpustakaan di kampung halamannya di kawasan Gubuk Jalin, Desa Montong Gamang, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). ”Ada banyak lagu setahun ini yang saya buat, bahkan saya menciptkan lagu buat Ruth Sahanaya,” ceritanya.

Menariknya, berbekal pengalaman yang didapat semasa ketenaranya dulu, Udin pun mendadak menjadi guru. Ia mengajar anak-anak di kampung halamnnya akan dunia entertain. Baik itu akting maupun bermusik.

Ia pun aktif di beberapa sanggar seni di Jakarta, salah satunya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. ”Saya juga ajarkan pengamen,” ceritanya.

Hasrat untuk bisa bangkit dan mengulangi kesuksesan seperti dulu memang masih terlihat dari goresan wajahnya. Baru-baru ini, Udin pun memutuskan bergabung dengan label musik Pro M. Perlu diketahui, artis seperti Mike Mohede, dan Sammy Simorangkir bernaung di label itu. ”Dulu mungkin aku nggak tahu, masih polos, sekarang aku sudah gabung dengan label Pro M,” jelasnya.

Seakan tidak menyia-yiakan kesempatan, Udin pun menyiapkan lagu baru. Lagu tersebut tercipta setelah dirinya terinpirasi fenomana prostitusi online yang melibatkan artis papan atas.

Lagu tersebut berjudul TB 200 Juta alias Jajanan Gedongan. ”Ini karya saya terbaru,” paparnya.

Irama musik tersebut dikemas seperti halnya lagu Udin Sedunia yang menaikkan pamornya itu. Hanya saja, perjuanganya memperkenalkan lagunya tidak semulus dulu. ”Sekarang terasa banget, susah, sudah nggak ada yang lirik lagi,” katanya. Namun ia tetap optimistis dengan karyanya itu. Semangat untuk berkarya tidak pernah putus. ”Karena cita-cita saya belum berubah,” tegasnya. (*)

Udin Sedunia
Udin Sedunia

Menjadi selebritis memang tidak mudah. Beragam cara ditempuh mereka untuk menaikkan pamor di depan publik. Entah itu sekadar sensasi atau dengan karya. Namun, ada kalanya yang tiba-tiba mendadak menjadi artis. Salah satunya Udin Sedunia. Bagaimana karirnya sekarang?

Achmad Sukarno Hamid, JAKARTA

PRIA yang memiliki nama asli Sualudin ini sempat menjadi buruan awak media. Ia mendadak terkenal dengan aksinya di jejaring sosial Youtube setelah meng-upload video dengan lagu Udin Sedunia.

Pria Asal Lombok, 31 Agustus 1981 ini menjadi trending topik di dunia maya. Layaknya, Norman Kameru, ia pun mendadak menjadi selebritis. Udin pun muncul di beberapa program musik televisi. Pria berusia 31 tahun itupun terlibat dalam beberapa sinetron.

Namun, cara instan memang tidak bertahan lama. Buktinya, setelah melewati masa-masa tersebut. Namanya pun semakin tenggelam ditelan waktu. ”Dulu memang saya dicari-cari, mau makan di warteg saja di-shoot kamera,” ujarnya saat berbincang dengan INDOPOS di FX Plaza, Jakarta Pusat, kemarin (15/6).

Tapi tidak ada yang berubah dari sosok Udin. Ia tetap polos. Terkadang ia pun ‘ngocol’ dengan ulahnya. INDOPOS pun dibuat tertawa saat berbincang dengannya. ”Nggak yang berubah kok, mungkin badannya saya saja yang agak naik karena setahun nggak dikejar serial stripping lagi,” ceritanya.

Namun, apa boleh buat, perjalanannya di dunia entertain sepertinya tidak semulus dulu. Setahun ini ia menghabiskan waktunya di kampung halamannya. ”Aku memang di kampung, kalau pun ke Jakarta kalau ada event-event tertentu saja,” katanya.

Tidak banyak rumah produksi yang mendaulatnya terlibat dalam program acara menjadi pertimbanganya. Hanya saja, jiwa seni masih menyelimuti jalan hidupnya itu. Bahkan dari penghasilannya semasa masih jaya, Udin tetap berkarya. Tidak hanya di industri musik dengan menciptakan lagu-lagu anak-anak.

Ia pun membangun perpustakaan di kampung halamannya di kawasan Gubuk Jalin, Desa Montong Gamang, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). ”Ada banyak lagu setahun ini yang saya buat, bahkan saya menciptkan lagu buat Ruth Sahanaya,” ceritanya.

Menariknya, berbekal pengalaman yang didapat semasa ketenaranya dulu, Udin pun mendadak menjadi guru. Ia mengajar anak-anak di kampung halamnnya akan dunia entertain. Baik itu akting maupun bermusik.

Ia pun aktif di beberapa sanggar seni di Jakarta, salah satunya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. ”Saya juga ajarkan pengamen,” ceritanya.

Hasrat untuk bisa bangkit dan mengulangi kesuksesan seperti dulu memang masih terlihat dari goresan wajahnya. Baru-baru ini, Udin pun memutuskan bergabung dengan label musik Pro M. Perlu diketahui, artis seperti Mike Mohede, dan Sammy Simorangkir bernaung di label itu. ”Dulu mungkin aku nggak tahu, masih polos, sekarang aku sudah gabung dengan label Pro M,” jelasnya.

Seakan tidak menyia-yiakan kesempatan, Udin pun menyiapkan lagu baru. Lagu tersebut tercipta setelah dirinya terinpirasi fenomana prostitusi online yang melibatkan artis papan atas.

Lagu tersebut berjudul TB 200 Juta alias Jajanan Gedongan. ”Ini karya saya terbaru,” paparnya.

Irama musik tersebut dikemas seperti halnya lagu Udin Sedunia yang menaikkan pamornya itu. Hanya saja, perjuanganya memperkenalkan lagunya tidak semulus dulu. ”Sekarang terasa banget, susah, sudah nggak ada yang lirik lagi,” katanya. Namun ia tetap optimistis dengan karyanya itu. Semangat untuk berkarya tidak pernah putus. ”Karena cita-cita saya belum berubah,” tegasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/