SUMUTPOS.CO – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada menteri yang menghina Presiden Jokowi. Namun, Tjahjo Kumolo tak bersedia menyebut identitas menteri tersebut.
Itu diungkap Tjahjo Kumolo usai acara buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinaator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Minggu (28/6).
Belakangan disebut-sebut, penghina Presiden Jokowi itu adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Transkrip rekaman yang diduga pernyataan menteri tersebut dibocorkan oleh anggota DPR dari Fraksi NasDem, Akbar Faisal.
Berikut isi transkrip rekaman pernyataan seorang menteri, yang diduga menghina Presiden: “Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga presiden ngerti apa tugas saya. Wong presiden juga enggak ngerti apa-apa”.
Akbar mengatakan, transkrip itu beredar dan diucapkan pada 3 Juni 2015. “Saya terima ini melalui grup di handphone saya, ini pada waktu acara 3 Juni 2015,” kata Akbar di DPR, Jakarta, Senin (29/6).
Akbar menilai, tidak sepatutnya seorang menteri mengatakan itu kepada Presiden. Karena posisi menteri hanya menjadi pembantu saja. “Bukan menjadikan wajah pak Presiden buruk kepada siapa yang memberikan kita mandat,” kata Akbar.
Terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno membantah kabar bahwa dirinya telah menghina dan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin yang tidak mengerti apa-apa.
“Itu coba tanya ke dia, dari mana dasarnya? Saya enggak mengerti dasarnya dapat dari mana. Tanya saja kepada mereka yang bicara, jangan ke saya,” ujar Rini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/6).
Rini mengungkapkan, sebagai menteri yang bertugas membantu presiden, selama ini ia menghormati Presiden Jokowi. “Coba ya, kalau saya sebagai pembantu presiden ya tentunya saya menghormati Bapak Presiden,” kata dia.
Sementara ketika ditanya soal kabar dirinya yang menjadi salah satu target menteri yang akan dirombak oleh Presiden Jokowi, Rini tidak banyak berkomentar. “Reshuffle menteri silakan tanya ke Bapak Presiden. Saya sebagai pembantu presiden, yang melakukan assessment seharusnya Bapak Presiden, jadi saya serahkan ke Presiden,” ujar dia.(bbs/ala)