26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Polisi Incar Tembak Anwar

Oposisi Malaysia Semakin Marah

KUALA LUMPUR- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim semakin gerah atas tuduhan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Ungkapan itu membuat kalangan oposisi marah besar. Kini, kelompok oposisi semakin berani melawan kepemimpinan PM Najib Razak.

Anwar mengakui selama ini pemerintah selalu menjadikan dirinya sebagai kambing hitam, padahal itu sebuah ketakutan yang berlebihan bagi Pemerintah Malaysia. “Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?” kata Anwar seperti dikutip The Star, Senin (11/7).

Selain masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, terhitung beberapa kali Anwar tersandung masalah seksual, semuanya dibantah. “Mereka fobia, sampai mengatakan saya Yahudi, Kristen, Hindu, ikut jaringan al-Qaeda, saya dikatakan homoseksual, suka main perempuan,” imbuhnya.

Di sisi lainnya, seorang pengawal Anwar mengalami luka parah di wajahnya ketika melindungi ketua oposisi Malaysia. Serangan dilakukan polisi Malaysia yang memang mengincar para pemimpin pergerakan. “Kami tiba-tiba ditembak. Tembakan itu bukan ke udara, tapi ke arah demonstran, terlebih kepada saya. Mereka mengincar saya,” katanya, “Pengawal saya yang melindungi saya, mukanya pecah. Besok dia dioperasi. Ketua polisi bilang tidak ada korban cedera,” ucap kata Anwar.

Pada penembakan tersebut, imbuh Anwar, dirinya beserta beberapa pimpinan pergerakan, termasuk pimpinan gerakan Bersih dan para pemuka agama menjadi incaran aparat. Kendati telah berusaha berlindung, tembakan peluru tetap berhamburan ke arah mereka.

Demonstrasi bertajuk Operation Erase Bersih diikuti puluhan ribu orang menuntut diadakannya pemilu bersih dan bebas dari kecurangan UMNO. Dilaporkan, sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut.

Perdana Menteri Najib Razak justru menantang para oposisi.
Puluhan ribu orang menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan Pemilu Malaysia. Partai berkuasa, UMNO, yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional, membantah ada kecurangan dalam Pemilu. (bbs/jpnn)

Oposisi Malaysia Semakin Marah

KUALA LUMPUR- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim semakin gerah atas tuduhan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Ungkapan itu membuat kalangan oposisi marah besar. Kini, kelompok oposisi semakin berani melawan kepemimpinan PM Najib Razak.

Anwar mengakui selama ini pemerintah selalu menjadikan dirinya sebagai kambing hitam, padahal itu sebuah ketakutan yang berlebihan bagi Pemerintah Malaysia. “Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?” kata Anwar seperti dikutip The Star, Senin (11/7).

Selain masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, terhitung beberapa kali Anwar tersandung masalah seksual, semuanya dibantah. “Mereka fobia, sampai mengatakan saya Yahudi, Kristen, Hindu, ikut jaringan al-Qaeda, saya dikatakan homoseksual, suka main perempuan,” imbuhnya.

Di sisi lainnya, seorang pengawal Anwar mengalami luka parah di wajahnya ketika melindungi ketua oposisi Malaysia. Serangan dilakukan polisi Malaysia yang memang mengincar para pemimpin pergerakan. “Kami tiba-tiba ditembak. Tembakan itu bukan ke udara, tapi ke arah demonstran, terlebih kepada saya. Mereka mengincar saya,” katanya, “Pengawal saya yang melindungi saya, mukanya pecah. Besok dia dioperasi. Ketua polisi bilang tidak ada korban cedera,” ucap kata Anwar.

Pada penembakan tersebut, imbuh Anwar, dirinya beserta beberapa pimpinan pergerakan, termasuk pimpinan gerakan Bersih dan para pemuka agama menjadi incaran aparat. Kendati telah berusaha berlindung, tembakan peluru tetap berhamburan ke arah mereka.

Demonstrasi bertajuk Operation Erase Bersih diikuti puluhan ribu orang menuntut diadakannya pemilu bersih dan bebas dari kecurangan UMNO. Dilaporkan, sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut.

Perdana Menteri Najib Razak justru menantang para oposisi.
Puluhan ribu orang menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan Pemilu Malaysia. Partai berkuasa, UMNO, yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional, membantah ada kecurangan dalam Pemilu. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/