26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Studi: Laju Penuaan Berbeda untuk Tiap Orang

Sebuah kelas latihan cardio di Crunch Gym di Miami Beach, Florida.
Sebuah kelas latihan cardio di Crunch Gym di Miami Beach, Florida.

SUMUTPOS.CO – Sebuah tim internasional mengatakan mungkin ada alasannya mengapa sebagian orang tampak awet muda hingga usia lanjut.

Para peneliti dari AS, Inggris, Israel dan Selandia Baru mengamati bahwa pada usia fisik 38 tahun, usia biologis dari para individu yang diamati sangat bervariasi. Sebagian di antara mereka yang berusia 38 tahun memiliki tubuh berusia 20 tahunan, sementara yang lainnya ada yang bertubuh setara orang usia 60 tahunan.

Dan Belsky, seorang pakar geriatri dari Center for Aging Duke University yang menulis studi ini, mengatakan penemuan ini – bahwa orang menua lebih cepat maupun lebih lambat secara fisik mulai dari usia relatif muda – bertentangan dengan perkiraan sebelumnya.

Hal kedua yang mengejutkan, katanya, “adalah bagaimana sangat bervariasinya proses penuaan ini dalam populasi. Orang menua sangat lambat atau sangat cepat.”
Para peneliti menganalisa data dari Dunedin Study, sebuah studi kesehatan jangka panjang di Selandia Baru mencari petunjuk faktor-faktor apa yang berperan dalam proses penuaan.

Delapan belas penanda biologis atau biomarker, termasuk keutuhan pembuluh darah, fungsi ginjal dan hati, metabolisme dan kekebalan tubuh, diukur dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 1.000 orang dimulai dari usia 26 tahun. Biomarker yang sama lalu diukur kembali ketika peserta studi berusia 32 tahun, dan sekali lagi setelah mereka mencapai usia 38 tahun.

Pengukuran masing-masing biomarker dilakukan untuk menentukan laju-laju penuaan para individu dalam studi ini. Lalu, menurut Belsky, tes diberikan bagi mereka yang terukur lebih tua dari usia sesungguhnya.

“Kami menguji keseimbangan, kekuatan dan koordinasi motorik mereka,” ujarnya. “Kami mewawancara mereka mengenai berbagai keterbatasan fisik mereka, kesulitan menaiki tangga, membawa belanjaan mereka, berjalan 1 mil (1,6 km). Kami juga memberi mereka tes kognitif. Dan yang kami lihat adalah angka-angka yang menunjukkan penuaan lebih cepat memiliki lebih cepat, mereka lebih lemah, tidak memiliki keseimbangan yang baik, dan tidak punya koordinasi motorik yang baik. Dan mereka lebih cenderung memiliki keterbatasan fisik sebagai seseorang berusia 38 tahun dan relatif bebas dari penyakit kronis.”
Lalu, para peneliti meminta sekelompok mahasiswa untuk melihat foto para peserta studi.

“Mereka menilai wajah para peserta, apakah terlihat muda atau tua,” kata Belsky. “Dan mereka yang terukur berusia tua secara biologis dalam studi, juga dinilai sebagai tampak tua oleh para mahasiswa Duke.”
Temuan studi ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dengan mempelajari laju penuaan, para ilmuwan berharap mereka dapat mencapai terobosan bagi penyembuhan penyakit yang terkait dengan usia lanjut. (VOA)

Sebuah kelas latihan cardio di Crunch Gym di Miami Beach, Florida.
Sebuah kelas latihan cardio di Crunch Gym di Miami Beach, Florida.

SUMUTPOS.CO – Sebuah tim internasional mengatakan mungkin ada alasannya mengapa sebagian orang tampak awet muda hingga usia lanjut.

Para peneliti dari AS, Inggris, Israel dan Selandia Baru mengamati bahwa pada usia fisik 38 tahun, usia biologis dari para individu yang diamati sangat bervariasi. Sebagian di antara mereka yang berusia 38 tahun memiliki tubuh berusia 20 tahunan, sementara yang lainnya ada yang bertubuh setara orang usia 60 tahunan.

Dan Belsky, seorang pakar geriatri dari Center for Aging Duke University yang menulis studi ini, mengatakan penemuan ini – bahwa orang menua lebih cepat maupun lebih lambat secara fisik mulai dari usia relatif muda – bertentangan dengan perkiraan sebelumnya.

Hal kedua yang mengejutkan, katanya, “adalah bagaimana sangat bervariasinya proses penuaan ini dalam populasi. Orang menua sangat lambat atau sangat cepat.”
Para peneliti menganalisa data dari Dunedin Study, sebuah studi kesehatan jangka panjang di Selandia Baru mencari petunjuk faktor-faktor apa yang berperan dalam proses penuaan.

Delapan belas penanda biologis atau biomarker, termasuk keutuhan pembuluh darah, fungsi ginjal dan hati, metabolisme dan kekebalan tubuh, diukur dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 1.000 orang dimulai dari usia 26 tahun. Biomarker yang sama lalu diukur kembali ketika peserta studi berusia 32 tahun, dan sekali lagi setelah mereka mencapai usia 38 tahun.

Pengukuran masing-masing biomarker dilakukan untuk menentukan laju-laju penuaan para individu dalam studi ini. Lalu, menurut Belsky, tes diberikan bagi mereka yang terukur lebih tua dari usia sesungguhnya.

“Kami menguji keseimbangan, kekuatan dan koordinasi motorik mereka,” ujarnya. “Kami mewawancara mereka mengenai berbagai keterbatasan fisik mereka, kesulitan menaiki tangga, membawa belanjaan mereka, berjalan 1 mil (1,6 km). Kami juga memberi mereka tes kognitif. Dan yang kami lihat adalah angka-angka yang menunjukkan penuaan lebih cepat memiliki lebih cepat, mereka lebih lemah, tidak memiliki keseimbangan yang baik, dan tidak punya koordinasi motorik yang baik. Dan mereka lebih cenderung memiliki keterbatasan fisik sebagai seseorang berusia 38 tahun dan relatif bebas dari penyakit kronis.”
Lalu, para peneliti meminta sekelompok mahasiswa untuk melihat foto para peserta studi.

“Mereka menilai wajah para peserta, apakah terlihat muda atau tua,” kata Belsky. “Dan mereka yang terukur berusia tua secara biologis dalam studi, juga dinilai sebagai tampak tua oleh para mahasiswa Duke.”
Temuan studi ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dengan mempelajari laju penuaan, para ilmuwan berharap mereka dapat mencapai terobosan bagi penyembuhan penyakit yang terkait dengan usia lanjut. (VOA)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/