26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terima Rp5,6 Juta per KK, Pengungsi Sinabung Sumringah Tinggalkan Posko

Foto: Nero/PM Warga Desa Berastepu bersiap-siap tinggalkan posko pengungsian di Kabanjahe, Minggu (23/8/2015). Mereka sumringah karena medapatkan bantuan sewa rumah dan ladang sebesar Rp5,6 juta per KK.
Foto: Nero/PM
Warga Desa Berastepu bersiap-siap tinggalkan posko pengungsian korban erupsi Sinabung di Kabanjahe, Minggu (23/8/2015). Mereka sumringah karena medapatkan bantuan sewa rumah dan ladang sebesar Rp5,6 juta per KK.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Suasana haru dan bahagia menyelimuti 163 kepala keluarga (KK) warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal Desa Berastepu, Tanah Karo, Minggu (23/8). Wajar saja, setelah 2,5 bulan tinggal bersama di posko pengungsian Gedung Serba Guna GBKP Simpang VI, Kabanjahe, siang itu mereka harus berpisah satu sama lain.

Ya, kepindahan warga pengungsi dari posko sesuai imbauan Pemerintah Kabupaten Karo dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo yang sejak 5 hari lalu telah menyalurkan dana bantuan untuk sewa rumah dan lahan perladangan sejumlah Rp 5.6 juta per KK.

Amatan di lokasi, ratusan warga pengungsi baik orangtua, remaja dan anak-anak tampak sumringah dan sibuk mengemas sejumlah barang keperluan rumah tangga miliknya dan seterusnya diangkut dengan mobil sewa jenis pick-up ke rumah baru yang mereka sewa.

Para warga pengungsi mengatakan, sementara waktu kepindahan mereka karena telah memiliki rumah sewa dan lahan perladangan yang lokasinya terpencar, namun masih di seputaran wilayah Kabupaten Tanah Karo. Usai mengemas barang miliknya dan sebelum meninggalkan posko pengungsian, ratusan warga pengungsi masih diberi bekal bahan makanan, minuman serta keperluan hidup sehari – hari dari sisa bantuan para dermawan sebelumnya yang tersimpan di tenda logistik.

Barang logistik yang disalurkan panitia posko berupa, beras sejumlah 10 Kg/orang, 1 kotak mie instan/KK, 1 selimut, 2 liter minyak goreng, 1 Kg gula, 1 bungkus sabun cuci, 1 botol shampo, 1 botol sirup, 1 botol termos air, 1 ember plastik, 1 baju hujan, 1 bungkus pampers dan 1 bungkus roti.

Carlie beru Sembiring dan Lestari Beru Purba yang ditemui di lokasi berkomentar, sangat senang atas perhatian Pemerintah Indonesia yang telah membantu mereka memberi dana untuk biaya sewa rumah dan lahan, juga pelayanan yang diberikan panitia posko selama 2,5 bulan mereka berada di posko pengungsian.

“Ya, tentu kami sangat senanglah, karena pemerintah sudah membantu kami untuk bisa tinggal di luar posko, menyewa rumah dan ladang untuk setahun ini. Meski begitu di satu sisi kami juga sedih karena harus berpisah satu sama lain. Padahal kami sudah 2,5 bulan hidup bersama di pengungsian,” ucap Carlie dan Lestari. (cr-5/deo)

Foto: Nero/PM Warga Desa Berastepu bersiap-siap tinggalkan posko pengungsian di Kabanjahe, Minggu (23/8/2015). Mereka sumringah karena medapatkan bantuan sewa rumah dan ladang sebesar Rp5,6 juta per KK.
Foto: Nero/PM
Warga Desa Berastepu bersiap-siap tinggalkan posko pengungsian korban erupsi Sinabung di Kabanjahe, Minggu (23/8/2015). Mereka sumringah karena medapatkan bantuan sewa rumah dan ladang sebesar Rp5,6 juta per KK.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Suasana haru dan bahagia menyelimuti 163 kepala keluarga (KK) warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal Desa Berastepu, Tanah Karo, Minggu (23/8). Wajar saja, setelah 2,5 bulan tinggal bersama di posko pengungsian Gedung Serba Guna GBKP Simpang VI, Kabanjahe, siang itu mereka harus berpisah satu sama lain.

Ya, kepindahan warga pengungsi dari posko sesuai imbauan Pemerintah Kabupaten Karo dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo yang sejak 5 hari lalu telah menyalurkan dana bantuan untuk sewa rumah dan lahan perladangan sejumlah Rp 5.6 juta per KK.

Amatan di lokasi, ratusan warga pengungsi baik orangtua, remaja dan anak-anak tampak sumringah dan sibuk mengemas sejumlah barang keperluan rumah tangga miliknya dan seterusnya diangkut dengan mobil sewa jenis pick-up ke rumah baru yang mereka sewa.

Para warga pengungsi mengatakan, sementara waktu kepindahan mereka karena telah memiliki rumah sewa dan lahan perladangan yang lokasinya terpencar, namun masih di seputaran wilayah Kabupaten Tanah Karo. Usai mengemas barang miliknya dan sebelum meninggalkan posko pengungsian, ratusan warga pengungsi masih diberi bekal bahan makanan, minuman serta keperluan hidup sehari – hari dari sisa bantuan para dermawan sebelumnya yang tersimpan di tenda logistik.

Barang logistik yang disalurkan panitia posko berupa, beras sejumlah 10 Kg/orang, 1 kotak mie instan/KK, 1 selimut, 2 liter minyak goreng, 1 Kg gula, 1 bungkus sabun cuci, 1 botol shampo, 1 botol sirup, 1 botol termos air, 1 ember plastik, 1 baju hujan, 1 bungkus pampers dan 1 bungkus roti.

Carlie beru Sembiring dan Lestari Beru Purba yang ditemui di lokasi berkomentar, sangat senang atas perhatian Pemerintah Indonesia yang telah membantu mereka memberi dana untuk biaya sewa rumah dan lahan, juga pelayanan yang diberikan panitia posko selama 2,5 bulan mereka berada di posko pengungsian.

“Ya, tentu kami sangat senanglah, karena pemerintah sudah membantu kami untuk bisa tinggal di luar posko, menyewa rumah dan ladang untuk setahun ini. Meski begitu di satu sisi kami juga sedih karena harus berpisah satu sama lain. Padahal kami sudah 2,5 bulan hidup bersama di pengungsian,” ucap Carlie dan Lestari. (cr-5/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/