KUALA LUMPUR- Serangan media internasional pada pemberitaan demonstrasi 9 Juli lalu kepada pemerintahan Malaysia tak menimbulkan kendala bagi Perdana Menteri Najib Razak. Bahkan tak mencengkeram Barisan Nasional (BN) di Putrajaya.
Demikian disampaikan dua analis politik. Kedua pengamata itu mengemukakan publisitas negatif akan berdampak pemilihan yang minimal, meskipun didukung sentimen anti-BN, kalangan pemilih muda akan memperkuat ketidakpercayaannya kepada media mainstream lokal.
“Saya tidak berpikir itu akan mempengaruhi apa-apa di lapangan,” kata dosen kebijakan publik Ucsi, Ong Kian Ming. “Membunuh kritik sebenarnya menunda mayoritas pemilih,” ucapnya.
Dia mengatakan serangan media asing dengan mudah bisa ditafsirkan sebagai perambahan imperialisme barat, tema yang diadopsi oleh mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad untuk melawan tekanan internasional atas pemerintahannya selama reformasi 1998.
Respon Putrajaya menyebabkan kritik dari media internasional, termasuk surat kabar berpengaruh seperti Wall Street Journal dan Guardian, televisi saluran Al-Jazeera dan surat kabar regional seperti Singapura Straits Times dan Jakarta Post.
Para pengamat telah mencatat 9 Juli telah menunjukkan perhatian lebih dari internasional daripada 2007 kelompok Bersih itu, meskipun peserta lebih signifikan dalam protes pertama.
Rakyat boleh dipercayai, sebutnya pemimpin media dan internet ditambah dengung dalam meningkatnya dukungan bagi oposisi, tapi Ong tidak setuju, mengatakan perhatian pada Bersih akan berdampak pemilihan yang minimal meskipun akan mempertahankan momentum anti-pemerintah.
Ong menjelaskan perbedaan antara pers yang diberikan kepada demonstrasi Bersih pertama dan kedua. Baginya, yang terakhir menerima cakupan yang lebih luas karena konteksnya bukan karena meningkatnya dukungan bagi oposisi. “Saya pikir kami telah dibandingkan dengan Spring Arab,” katanya.
Sementara itu, Direktur jajak pendapat independen rumah Merdeka Pusat, Ibrahim Suffian menggemakan pandangan Ong yang negatif perhatian media tidak berarti kemunduran pemilihan untuk BN.
Dia mengatakan media asing dalam memberitakan demonstrasi mengungkapkan “kesenjangan” yang besar antara apa klaim pemerintah.
Sementara media asing telah menunjukkan bukti agresi polisi. “Ini mengungkapkan dikotomi antara bagaimana media lokal dan asing melaporkan acara,” katanya kepada FMT.
Hal lainnya, pemimpin Bersih Ambiga S mengatakan dukungan kuat publik untuk demonstrasi tersebut keran tindakan keras pemerintah Najib dalam membangun.
Pasca aksi demonstrasi besar di Kuala Lumpur, Malaysia. Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengunjungi London. Lawatannya kali untuk merangkul multilateralisme membawa kemakmuran bagi rakyat. (bnm/ts/ril/jpnn)