JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kompetisi Piala Presiden 2015 yang diikuti 16 klub telah melewati babak penyisihan. Selanjutnya, kompetisi yang dipromotori Mahaka Sport itu segera memasuki babak delapan besar.
Berdasarkan evaluasi, turnamen sepak bola yang dimulai sejak 30 Agustus itu sudah berjalan sesuai harapan. Salah satunya tentang transparansi.
Menurut Ketua Panitia Pengarah (steering committee/SC) Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait penyelenggaraan kompetisi yang penuh transparansi itu sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Demi menjamin transparansi Piala Presiden maka panitia pengarah dan panitia penyelenggara menggandeng lembaga audit PricewaterhouseCoopers (PWC).
“Dengan demikian, pertandingan ini diadit secara profesional. Pak Jokowi minta pertandingan harus transparan dan terbuka,” kata Maruarar dalam rilisnya, Minggu (13/9).
Pria yang dikenal sebagai politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, setiap proses Piala Presiden 2015 harus terus diaudit secara terbuka. Hal itu penting demi menjaga kepercayaan semua pihak, baik klub, sponsor, pemain maupun masyarakat. “Karena kita memang mau transparansi ini bukan hanya basa-basi, tapi harus dibuktikan di lapangan,” tandasnya.
Transparansi dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2015 mendapat apresiasi dari klub peserta. Salah satunya dari Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
Menurutnya, penyelenggaraan pertandingan yang transparan dan fair play menjadi kunci penting. “Turnamen ini sangat bagus sekali. kalau PSSI mau mengadakan turnamen, harus mencontoh Piala Presiden ini. Semua disiplin, saling menghormati dan bertindak secara profesional,” ucapnya.
Selain itu, Umuh juga memuji komunikasi yang dibangun SC Piala Presiden. Sebab, SC justru proaktif menanyakan persoalan yang ada.
“Saya berdialog dengan Bapak Maruarar. Ditanya komitmen penyelenggara benar tidak dijalankan. Beliau sangat perhatian sekali, luar biasa,” ujarnya.
Komentar positif juga datang dari Direktur Klub PSM Makassar. Ia memuji turnamen Piala Presiden yang sejauh ini bisa digelar secara transparan, fair play, dan setiap pertandingan dipimpin oleh wasit berkualitas serta berani.
Sumirlan menyebut Piala Presiden ibarat air yang sebagai pelepas dahaga. “Ibaratnya ita kehausan, ada Piala Presiden. Turnamen ini sangat bagus sekali. Benar-benar sportif,” ucapnya.
Sumirlan juga mengapresiasi saluran komunikasi yang dibuka bebas oleh SC Piala Presiden. Ia menyebut Maruarar sangat mudah dihubungi dan malah menanyakan persoalan yang dihadapi klub-klub peserta Piala Presiden. “Kita jadi mudah berdiskusi dan merasa terlindungi,” tandasnya.
Apresiasi juga datang dari Direktur Operasional Mitra Kukar, Suswanto, yang menyebut turnamen Piala Presiden mampu membawa harapan. Ia menyebut laga-laga di Piala Presiden bisa berlangsung transparan dan terbebas dari pengaturan skor. “Saya yakin turnamen Piala Presiden ini menjadi tolak ukur kebangkitan sepakbola Indonesia,” ucapnya.
Ada delapan besar klub yang telah lolos babak penyisihan Piala Presiden 2015. Yakni Arema Cronus, Bali United, Mitra Kukar, Persib Bandung, Persebaya United, PSM Makassar, Pusamania Borneo FC dan Sriwijaya FC.
Rencananya, ada dua leg pada babak delapan besar Piala Presiden 2015. Untuk leg pertama akan berlangsung 19-20 September. Sedangkan leg kedua digelar 26-27 September.(ara/JPNN)