MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keterangan warga sekitar, tahanan lari kemudian menaiki angkot trayek 103 jurusan Percut dan angkot trayek 97 jurusan Lubuk Pakam. Para tahanan sebagian lari tanpa alas kaki alias kaki ayam. Mereka langsung menyetop angkot.
Para warga yang melihat tak berani menangkap karena takut. “Kami takut dianiaya, makanya kami hanya lihat-lihat saja,” ucap Tarmin, warga sekitar.
Warga lainya, Jakaria Ginting (50) menambahkan, kaburnya tahanan tersebut diduga karena penjagaan lemah sehingga dimanfaatkan para tahanan. Menurutnya, selain naik angkot sebagian tahanan juga ada yang kabur ke arah belakang rutan.
“Para tahanan panik. Mereka lari sambil melihat-lihat ke belakang. Kita harapkan petugas segera menangkap mereka, supaya tidak terpengaruh kepada tahanan lainnya,” katanya.
Saat kabur, petugas Unit Reskrim Polsek Pancurbatu berhasil menangkap satu tahanan.
“Satu orang tahanan sudah ditangkap kembali, saat mau naik angkot, sisanya masih dikejar,” kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu, Iptu Herman Sembiring.
Herman menyebut, satu tahanan tersebut ditangkap ketika hendak naik angkutan kota (angkot) di kawasan Jalan Medan-Brastagi, Pancurbatu.
Meski begitu, ia belum mau membeberkan siapa identitas tahanan yang ditangkap pihaknya dengan alasan pengembangan. “Tahanan lainnya masih dikejar, mohon bersabar dulu,” katanya.
Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Utara, Josuah menyebut kronologis sementara 14 tahanan yang melarikan diri terjadi saat persiapan kebaktian.
Saat persiapan untuk Kebaktian Minggu, termasuk waktu pemberian makanan kepada tahanan, para tahanan berbondong-bondong masuk ke pintu dua secara tiba-tiba menyerang Petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U), Zefri Ginting. Saat sebagian tahanan bergumul dengan Zefri sebagian lain merampas kunci pintu kemudian membukanya.
Setelah pintu terbuka sebanyak 15 orang sempat berhasil keluar, namun satu orang tahanan bernama Joko alias Si Bro, yang merupakan satu di antara tahanan yang sempat bergumul dengan Zefri berhasil ditangkap petugas.
“Satu orang tahanan atas nama Joko alias Si Bro yang bergumul dengan Zefri meski sempat keluar pintu tapi tertinggal dan berhasil ditangkap petugas,” jelas Josuah dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/11) siang.
Josuah mengaku belum bisa memastikan apakah ke 14 tahanan yang berhasil kabur seluruhnya memang hendak melaksanakan ibadah Kebaktian Minggu atau tidak. Namun, ia menyebut, saat jam tersebut memang waktunya dibuka kereng (pintu sel) kamar tahanan, termasuk juga karena hari Minggu pagi, bertepatan waktu ibadah kebaktian bagi agama Nasrani.
“Memang saat jam itu (08.30 WIB) adalah jam buka kereng untuk pembagian makanan, termasuk karena ini hari minggu memang waktunya untuk kebaktian. Kita belum pastikan apakah semua yang kabur sebelumnya hendak kebaktian atau tidak,” ujarnya. (gib/net/bbs)