26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mobil Tahanan Diserang, 4 Sipir Disandera

Pemberontak Filipina Makin Ganas

MANILA – Pemberontak komunis Filipina menyerang mobil tahanan polisi Filipina untuk membebaskan satu rekannya serta menyandera empat orang sipir.

Juru bicara militer Filipina Mayor Eugenio Osias menyatakan, sekelompok gerilyawan New People’s Army (NPA) memblokade satu unit mobil tahanan  itu di  Provinsi Bukidnon.

Pemberontak berhasil menghadapi 10 orang sipir penjara dalam mobil tahanan tersebut dan membebaskan pemberontak yang ditahan. Demikian diberitakan Associated Press, Kamis (21/7).

Kini, polisi mencari para gerilyawan komunis tersebut yang berhasil menculik empat orang sipir. Sebelumnya pemerintah dan fraksi komunis Filipina berdialog untuk mengakhiri pemberontakan Marxis itu, namun pemberontakan tetap berlanjut.

Pada  20 Juni lalu, bentrokan antara pasukan Filipina dan gerilyawan komunis itu menewaskan tujuh orang dan melukai 17 lainnya. Hingga kini, NPA memiliki personil sebanyak 4.700 dan tersebar dalam 60 provinsi di negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Sebelumnya, sebanyak  25 orang yang diduga anggota NPA menyerang fasilitas penjara pemerintah, dan melukai seorang penjaga penjara di Filipina tengah.

Juru bicara Kepolisian Nasional Filipina Inspektur Senior Agrimero Cruz Jr mengatakan, pemberontak menyerbu Biro Manajemen Penjara dan Pinologi (BJMP) penjara di Desa Lagundi, Catbalogan, Provinsi Samar sekitar pukul 19:30 waktu setempat.

Dia mengatakan, hanya ada lima personel BJMP dalam serangan itu. Sepuluh pemberontak memasuki gedung penjara dan memerintahkan personil BJMP melakukan posisi tengkurap dan menyerahkan senjatanya.
“Pada serangan itu, seorang petugas penjara Roberto Lim ditembak di bagian belakang tubuhnya dengan senapan M16 oleh pemberontak akibatnya masuk di Rumah Sakit Provinsi Samar, hingga kini, petugas  itu menjalani pengobatan,” katanya.

Serangan pasukan NPA itu meresahkan banyak warga termasuk warga asing, seperti sekelompok orang bersenjata menculik tiga orang,  dari penculikan itu ada dua warga negara Amerika Serikat, Selasa dinihari (12/7), dari sebuah rumah di Zamboanga, Filipina selatan.

Kecurigaan jatuh pada kelompok pemberontak Abu Sayyaf, yang menculik Gerfa Yeatts Lunsmann (50) warga AS keturunan Filipina, putranya yang berusia 14 tahun dan seorang keponakannya, warga Filipina berusia 19 tahun dari sebuah rumah di Desa Tictabon, Zamboanga.

“Para penculik melarikan diri dengan membawa tawanan mereka dengan menggunakan dua kapal bermotor,” ujar Inspektur Senior polisi, Edwin de Ocampo,  seraya menambahkan belum ada kontak atau tuntutan uang tebusan dan identitas para penculik belum diketahui pasti hingga kini.  (bbs/ap/jpnn)

Pemberontak Filipina Makin Ganas

MANILA – Pemberontak komunis Filipina menyerang mobil tahanan polisi Filipina untuk membebaskan satu rekannya serta menyandera empat orang sipir.

Juru bicara militer Filipina Mayor Eugenio Osias menyatakan, sekelompok gerilyawan New People’s Army (NPA) memblokade satu unit mobil tahanan  itu di  Provinsi Bukidnon.

Pemberontak berhasil menghadapi 10 orang sipir penjara dalam mobil tahanan tersebut dan membebaskan pemberontak yang ditahan. Demikian diberitakan Associated Press, Kamis (21/7).

Kini, polisi mencari para gerilyawan komunis tersebut yang berhasil menculik empat orang sipir. Sebelumnya pemerintah dan fraksi komunis Filipina berdialog untuk mengakhiri pemberontakan Marxis itu, namun pemberontakan tetap berlanjut.

Pada  20 Juni lalu, bentrokan antara pasukan Filipina dan gerilyawan komunis itu menewaskan tujuh orang dan melukai 17 lainnya. Hingga kini, NPA memiliki personil sebanyak 4.700 dan tersebar dalam 60 provinsi di negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Sebelumnya, sebanyak  25 orang yang diduga anggota NPA menyerang fasilitas penjara pemerintah, dan melukai seorang penjaga penjara di Filipina tengah.

Juru bicara Kepolisian Nasional Filipina Inspektur Senior Agrimero Cruz Jr mengatakan, pemberontak menyerbu Biro Manajemen Penjara dan Pinologi (BJMP) penjara di Desa Lagundi, Catbalogan, Provinsi Samar sekitar pukul 19:30 waktu setempat.

Dia mengatakan, hanya ada lima personel BJMP dalam serangan itu. Sepuluh pemberontak memasuki gedung penjara dan memerintahkan personil BJMP melakukan posisi tengkurap dan menyerahkan senjatanya.
“Pada serangan itu, seorang petugas penjara Roberto Lim ditembak di bagian belakang tubuhnya dengan senapan M16 oleh pemberontak akibatnya masuk di Rumah Sakit Provinsi Samar, hingga kini, petugas  itu menjalani pengobatan,” katanya.

Serangan pasukan NPA itu meresahkan banyak warga termasuk warga asing, seperti sekelompok orang bersenjata menculik tiga orang,  dari penculikan itu ada dua warga negara Amerika Serikat, Selasa dinihari (12/7), dari sebuah rumah di Zamboanga, Filipina selatan.

Kecurigaan jatuh pada kelompok pemberontak Abu Sayyaf, yang menculik Gerfa Yeatts Lunsmann (50) warga AS keturunan Filipina, putranya yang berusia 14 tahun dan seorang keponakannya, warga Filipina berusia 19 tahun dari sebuah rumah di Desa Tictabon, Zamboanga.

“Para penculik melarikan diri dengan membawa tawanan mereka dengan menggunakan dua kapal bermotor,” ujar Inspektur Senior polisi, Edwin de Ocampo,  seraya menambahkan belum ada kontak atau tuntutan uang tebusan dan identitas para penculik belum diketahui pasti hingga kini.  (bbs/ap/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/