TANGERANG, SUMUTPOS.CO – Terungkapnya sindikat pembobol bagasi penumpang pesawat alias “tikus-tikus” bandara membuat malu PT Angkasa Pura (AP) II. BUMN pengelola bandara itu mengaku akan melakukan sejumlah pembenahan agar tak terjadi pencurian bagasi penumpang.
Direktur PT AP II Budi Karya Sumadi menyatakan, salah satu langkah segera adalah menambah kamera CCTV untuk memperketat pengamanan. “Awalnya ada 1.245 CCTV di Bandara Soetta (Soekarno-Hatta). Kami tambah sekitar 30 persen kamera pengintai,” ujarnya saat jumpa pers di kantor AP II di Jakarta kemarin (6/1).
Budi menjelaskan, kamera pengintai akan ditempatkan di zona-zona yang dilewati bagasi. Terutama di area tidak terjangkau antara wilayah AP II dan maskapai penerbangan.
Budi juga meminta maskapai penerbangan turut berinvestasi, terutama di area tidak terjangkau di bandara. “Sudah kami sampaikan ke Lion Group, Garuda Indonesia, dan maskapai lainnya, pengamanan ini untuk kepentingan bersama,” tuturnya.
Selain menambah kamera pengintai, perusahaan milik pemerintah itu akan mengatur jalur keluar masuk pengawasan lalu lintas penumpang dan petugas. “Jadi, hanya ada satu jalur,” ujar Budi. Dia menambahkan, selama ini pemindahan bagasi dari satu conveyor belt ke conveyor belt lain dilakukan secara manual oleh porter.
Ke depan, pihaknya bakal menerapkan sistem bagasi otomatis. “Sehingga semuanya terintegrasi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Gapura Angkasa Agus Priyanto akan mengetatkan pengawasan kepada petugas keamanan dan porter.
Bahkan, seragam mereka juga diubah, tidak lagi dilengkapi kantong untuk menyimpan pulpen atau barang lainnya. “Jadi bisa membedakan mana penumpang mana porter jika semua seragam porter diubah. Petugas juga kami rotasi. Hal ini untuk menghindari kerja sama dengan oknum-oknum tertentu,” terangnya. (gum/mia/sep/c9/kim)