BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Afif alias Sunakim, pelaku bom peledakan bom di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1), yang jasadnya ditemukan di parkiran Starbukcs Coffee, pernah kontak senjata dengan jajaran kepolisian daerah (Polda) Aceh.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol T Saladin kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu (17/1). Saat itu T Saladin masih menjabat sebagai Kapolres Bireuen.
Disebutkan T Saladin, Afif, pria asal Karawang Jawa Barat itu, diketahui pernah menjalani pelatihan teror di perbukitan Jalin Jantho, Aceh Besar, dengan kelompoknya pernah diserang dan dikejar kepolisian dari kawasan hutan pedalaman Aceh Besar, pada akhir Febuari 2010.
“Saya pernah melakukan pengejaran terhadap mereka di Bireuen. Pada waktu saya mejabat kapolres Bireun, lalu mereka lari ke Medan, setelah diketahui pernah melakukan latihan militer di kawasan pedalaman, Desa Jalin, Jantho, Aceh Besar,” kata Saladin.
Ia mengatakan Afif, merupakan salah satu dari 40 orang teroris kelompok Aceh yang melakukan latihan militer di daerah Gunung Bun Jalin Jantho, Kabupaten Aceh Besar.
“Untuk nama – namanya, saya tidak igat lagi, saya harus lihat berkas-berkasnya dulu,” katanya.
Menurut data, kala itu Afif masuk pelatihan yang dipimpin oleh Dulmatin. Tak lama kemudian, setelah lolos dari kejaran jajaran Polda Aceh, masuk ke jaringan Jamaah Islamiah dipimpin Aman Abdurrahman. Afif akhirnya divonis tujuh tahun kurungan penjara di Pengadilan Jakarta Barat di tahun 2010.
Sementara itu terkait dengan kondisi keamanan di Aceh pasca pengeboman itu, menyatakan masih kondusif dan aman.
“Kita telah tetapkan siaga satu, dan setiap pos tingkatkan kewaspadaan, kondisi Aceh aman dan masyarakat masih hidup damai,” sebutnya. (ibi/sam/jpnn)