26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tokoh Senior Diklaim Terlibat Partai Golkar Indonesia

Foto: Dok Sumut Pos Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saat masih mesra di Partai Golkar.
Foto: Dok Sumut Pos
Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saat masih mesra di Partai Golkar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kelahiran Partai Golkar Indonesia (PGI) yang disebut sebagai tandingan atas perpecahan di tubuh Golkar cukup misterius. Panitia Deklarasi masih menyimpan rapat-rapat siapa saja tokoh pemrakarsa kemunculan calon partai baru ini. Namun, ia mengklaim 75 persen dari mereka adalah tokoh senior.

“Masih hidden, masih disimpan. Inikan peristiwa politik. Yang pasti ini besar,” kata Ketua Panitia Deklarasi PGI, Syamsul Hidayat saat dihubungi, Jumat (29/1).

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar hasi Munas Ancol ini menjelaskan, para tokoh yang terlibat deklarasi ini merupakan tokoh-tokoh yang sudah malang melintang baik di dunia politik maupun birokrasi.

“Itu saja yang bisa saya sampaikan. Kami tidak mengada-ada. Sebagian orang pasti mengenal siapa mereka-mereka ini nanti. Diisi 75 tokoh Golkar senior. Ada purnawirawan TNI yang selama ini tidak disertakan padahal mereka yang bentuk Golkar dulu,” ungkapnya.

Selain itu, ada juga dari kalangan birokrat, petani dan kader-kader militan di daerah. Semuanya menurut Syamsul dirangkul untuk mendeklarasikan PGI.

Namun, salah seorang pentolan Munas Ancol, Leo Nababan, menolak keras rencana pembentukan Partai Golkar Indonesia. Leo menyebut para penggagas pembentukan partai baru itu bukan kepanjangan tangan Munas Ancol.

“Leo Nababan menolak pembentukan Partai Golkar Indonesia. Itu tidak perpanjangan Munas Ancol meskipun penggagasnya oknum-oknum Munas Ancol,” kata Leo kepada JPNN, kemarin (28/1).

Menurutnya, Munaslub lah yang harus dijadikan sarana untuk mengakhiri konflik di internal Golkar. Lewat Munaslub itu, kata Leo, dibentuk kepengurusan baru, yang mengutamakan kader muda.

“Harus potong satu generasi, pengurus harus dibatasi usia 40 hingga 60 tahun. Jangan yang tua-tua,” cetus orang dekat Agung Laksono itu.

Pernyataan Leo menanggapi panitia deklarasi Partai Golkar Indonesia, Yamin Luther, yang menyebut partai baru itu untuk menyelamatkan Golkar.

“Untuk menyelamatkan Partai Golkar 520 DPD yang sudah berdiri berdasarkan SK Menkumham atas kepengurusan DPP hasil Munas Ancol, akan mendeklarasikan Partai Golkar Indonesia dalam waktu dekat,” ujar Yamin Luther dalam keterangan tertulisnya, kemarin (28/1).

Dia mengklaim persiapan deklarasi sudah mencapai 80 persen dan Partai Golkar Indonesia telah mengakomodir para pinisepuh, kader potensial, kalangan muda, purnawirawan TNI/Polri, dan pensiunan PNS.

Yamin menyebut, kalangan yang disebutkan itu selama ini ditinggalkan. “Ini akan menjadi kekuatan baru untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar,” kata Yamin.

Foto: Dok Sumut Pos Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saat masih mesra di Partai Golkar.
Foto: Dok Sumut Pos
Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saat masih mesra di Partai Golkar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kelahiran Partai Golkar Indonesia (PGI) yang disebut sebagai tandingan atas perpecahan di tubuh Golkar cukup misterius. Panitia Deklarasi masih menyimpan rapat-rapat siapa saja tokoh pemrakarsa kemunculan calon partai baru ini. Namun, ia mengklaim 75 persen dari mereka adalah tokoh senior.

“Masih hidden, masih disimpan. Inikan peristiwa politik. Yang pasti ini besar,” kata Ketua Panitia Deklarasi PGI, Syamsul Hidayat saat dihubungi, Jumat (29/1).

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar hasi Munas Ancol ini menjelaskan, para tokoh yang terlibat deklarasi ini merupakan tokoh-tokoh yang sudah malang melintang baik di dunia politik maupun birokrasi.

“Itu saja yang bisa saya sampaikan. Kami tidak mengada-ada. Sebagian orang pasti mengenal siapa mereka-mereka ini nanti. Diisi 75 tokoh Golkar senior. Ada purnawirawan TNI yang selama ini tidak disertakan padahal mereka yang bentuk Golkar dulu,” ungkapnya.

Selain itu, ada juga dari kalangan birokrat, petani dan kader-kader militan di daerah. Semuanya menurut Syamsul dirangkul untuk mendeklarasikan PGI.

Namun, salah seorang pentolan Munas Ancol, Leo Nababan, menolak keras rencana pembentukan Partai Golkar Indonesia. Leo menyebut para penggagas pembentukan partai baru itu bukan kepanjangan tangan Munas Ancol.

“Leo Nababan menolak pembentukan Partai Golkar Indonesia. Itu tidak perpanjangan Munas Ancol meskipun penggagasnya oknum-oknum Munas Ancol,” kata Leo kepada JPNN, kemarin (28/1).

Menurutnya, Munaslub lah yang harus dijadikan sarana untuk mengakhiri konflik di internal Golkar. Lewat Munaslub itu, kata Leo, dibentuk kepengurusan baru, yang mengutamakan kader muda.

“Harus potong satu generasi, pengurus harus dibatasi usia 40 hingga 60 tahun. Jangan yang tua-tua,” cetus orang dekat Agung Laksono itu.

Pernyataan Leo menanggapi panitia deklarasi Partai Golkar Indonesia, Yamin Luther, yang menyebut partai baru itu untuk menyelamatkan Golkar.

“Untuk menyelamatkan Partai Golkar 520 DPD yang sudah berdiri berdasarkan SK Menkumham atas kepengurusan DPP hasil Munas Ancol, akan mendeklarasikan Partai Golkar Indonesia dalam waktu dekat,” ujar Yamin Luther dalam keterangan tertulisnya, kemarin (28/1).

Dia mengklaim persiapan deklarasi sudah mencapai 80 persen dan Partai Golkar Indonesia telah mengakomodir para pinisepuh, kader potensial, kalangan muda, purnawirawan TNI/Polri, dan pensiunan PNS.

Yamin menyebut, kalangan yang disebutkan itu selama ini ditinggalkan. “Ini akan menjadi kekuatan baru untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar,” kata Yamin.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/