DARMAWAN Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin terus menyerang Jessica Kumala Wongso. Ia ‘menembakkan peluru’ setelah melihat CCTV yang akan dibuka di pengadilan.
Darmawan melihat rekaman CCTV Kafe Olivier, tempat Mirna minum kopi yang diyakini mengandung sianida. Darmawan buka-bukaan dalam acara talk show salah satu stasiun televisi (tv) swasta, Rabu (3/2) malam.
Darmawan menyatakan, dia melihat Jessica yang datang lebih dulu kerap melihat ke atas seolah-olah mencari-cari CCTV kafe. Kemudian Jessica menunjuk lokasi tempat duduk yang agak jauh dari CCTV kepada pelayan kafe.
Lalu Jessica duduk dan meletakkan beberapa tas belanjaannya di atas meja. Jessica menyusun peletakan tas-tas belanjaannya itu.
Jessica lantas mendatangi meja pemesanan untuk memesan es kopi Vietnam dan dua koktail. Jessica langsung membayar dan meminta kopi datang cepat kepada bartender. Begitu Jessica kembali ke tempat duduknya, dia melihat atas ke arah beberapa CCTV kafe.
Begitu kopi datang, tangan Jessica terlihat memasukkan sesuatu ke dalam kopi untuk Mirna. Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Jessica kemudian memindahkan tas-tas belanjaannya ke bawah (lantai).
Hal ini berbeda dengan pernyataan pihak Jessica bahwa tas-tas diletakkan di bawah sebelum kopi datang. Pengacara Jessica Yudi Wibowo Sukinto mengelak tudingan ayah Mirna. Namun Darmawan menyatakan kebenaran itu dilihatnya dari CCTV di Kafe Olivier.
Darmawan juga menyebutkan bahwa Mirna takut pada Jessica. Hal ini bisa dibuktikan di CCTV bahwa anaknya menunggu Hani datang sebelum bertemu Jessica. Mirna menunggu kedatangan Hani selama hampir sejam dengan berbelanja dan begitu Hani datang mereka langsung bertemu Jessica yang sudah menunggu lama keduanya.
Darmawan juga menyebut bahwa suami Mirna, Arief Soemarko, juga mengatakan kepadanya bahwa Mirna takut bertemu Jessica, sebab Jessica aneh. Mirna bahkan minta diantar Arief ke Grand Indonesia, tempat Kafe Olivier berada.
Darmawan menegaskan, dirinya masih memiliki “peluru-peluru” lainnya. Dia akan membukanya di pengadilan. “Kalau saya bongkar di sini, habis dong,” kata Darmawan.
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, menepis tudingan kliennya. Siapakah yang akan terbukti benar? Meja hijau akan membuktikannya.
Terpisah, Jessica tidak pernah mau mengkonsumsi makanan yang disediakan pihak Rutan Polda Metro Jaya. Ia meminta dibawakan makanan dari luar. Kondisi ini wajar untuk seseorang yang baru beradaptasi dengan lingkungan tahanan. Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya tidak mempermasalahkan bila Jessica menghendaki makanan sesuai keinginannya.
“Makanan sudah kami siapkan, menunya sama tapi kami bersahabat. Tugas polisi hanya dua, hitam dan putih. Kami harus perankan walaupun ambivalen,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, kemarin (4/2).
Diakui Iqbal, penyidik memberikan kebebasan kepada Jessica untuk memesan makanan dari luar. Menurutnya, hal itu merupakan suatu bentuk pelayanan.
“Kami harus tegakkan hukum kepada siapapun, tapi di satu sisi kami adalah pelayan dan pelindung masyarakat. Walaupun kami tahan, kami harus penuhi unsur kemanusiaan,” ujarnya.
Beberapa kali dalam kunjungannya, baik ibunda Jessica, Imelda Wongso atau pengacaranya kerap membawakan makanan buat Jessica. “Perkara membawakan sate, pesan donat tidak ada masalah. Itu pelayanan kami pada siapapun, tidak hanya tersangka J saja, kepada yang lain juga,” kata Iqbal.(bbs/ala)