SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Polisi telah mengamankan Slamet Koko Santaji (17), pelajar kelas XI SMA Teladan Pematangsiantar, yang mengaku membawa bom yang ditaruh di dalam tasnya.
Dia mengaku membawa bom saat berada di Bank BCA Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Siantar Barat, Minggu (7/2) sekira pukul 20.00 WIB.
Sekira pukul 20.30 WIB, dengan mengenakan kemeja berwarna merah, celana jeans berwarna hitam serta memakai sepatu, warga Jalan Sisingamangaraja, Siantar Sitalasari, itu terlihat menjalani pemeriksaan di ruang Mapolres Siantar.
Oleh personel Sat Reskrim Polres Siantar, Slamet terus diinterogasi terkait aksi konyol yang sudah dilakukannya. Saat diinterogasi, Slamet terlihat tenang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Saat ditanya wartawan, jawaban yang dilontarkan Slamet terkesan tidak nyambung. “Aku ngaku bawa bom supaya semua orang itu bahagia. Aku itu jujur,” katanya.
“Aku juga pernah buat bom di Jakarta, di Amerika. Aku juga pernah ikut ISIS. Banyak juga orang yang nggak tahu apa gunanya buat bom. Kalau aku buat bom, itu untuk kebenaran,” ucapnya lagi sembari sesekali tertawa.
Ditanya darimana ia mengetahui tentang bom itu, Slamet mengatakan bahwa ia melihatnya di televisi. “Aku nonton di TV. Ada di siaran TV itu,” ujarnya.
SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Polisi telah mengamankan Slamet Koko Santaji (17), pelajar kelas XI SMA Teladan Pematangsiantar, yang mengaku membawa bom yang ditaruh di dalam tasnya.
Dia mengaku membawa bom saat berada di Bank BCA Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Siantar Barat, Minggu (7/2) sekira pukul 20.00 WIB.
Sekira pukul 20.30 WIB, dengan mengenakan kemeja berwarna merah, celana jeans berwarna hitam serta memakai sepatu, warga Jalan Sisingamangaraja, Siantar Sitalasari, itu terlihat menjalani pemeriksaan di ruang Mapolres Siantar.
Oleh personel Sat Reskrim Polres Siantar, Slamet terus diinterogasi terkait aksi konyol yang sudah dilakukannya. Saat diinterogasi, Slamet terlihat tenang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Saat ditanya wartawan, jawaban yang dilontarkan Slamet terkesan tidak nyambung. “Aku ngaku bawa bom supaya semua orang itu bahagia. Aku itu jujur,” katanya.
“Aku juga pernah buat bom di Jakarta, di Amerika. Aku juga pernah ikut ISIS. Banyak juga orang yang nggak tahu apa gunanya buat bom. Kalau aku buat bom, itu untuk kebenaran,” ucapnya lagi sembari sesekali tertawa.
Ditanya darimana ia mengetahui tentang bom itu, Slamet mengatakan bahwa ia melihatnya di televisi. “Aku nonton di TV. Ada di siaran TV itu,” ujarnya.