26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Banjir, Bocah 2,5 Tahun Tewas Hanyut di Irigasi

Foto: Rizky/PM Foto Aqila semasa hidup. Bocah ini ditemukan tewas di pematang sawah, pasca banjir yang melanda Medan, Senin (8/2/2016).
Foto: Rizky/PM
Foto Aqila semasa hidup. Bocah ini ditemukan tewas di pematang sawah, pasca banjir yang melanda Medan, Senin (8/2/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aqila Ardera Ardana, bocah 2,5 tahun buah hati Arianto (28) dan istrinya Putri Desi Anggraeni (22) yang hanyut dalam musibah banjir Senin (8/2), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasad anak kedua dari 3 bersaudara ini ditemukan warga tergeletak di areal pematang sawah, 300 meter dari kediamannya Jalan Setia Tama, Dusun III, Desa Sunggal Kanan, Deliserdang. Rahmad (40) warga sekitar yang ditemui di rumah duka mengatakan, saat kejadian korban tengah bermain bersama teman-temannya di dekat irigasi yang meluap.

Karena kurang hati-hati, Aqila terpeleset ke aliran air irigasi dan terseret arus. “Kemarin dia (korban) lagi bermain-main sama kawan-kawannya, lagi asyik bermain tiba-tiba terpeleset ke saluran irigasi,” ungkapnya.Masih kata ayah tiga anak itu, pasca kejadian, dia dan warga sekitar langsung ramai-ramai melakukan pencarian. Awalnya mereka hanya berhasil menemukan sandal korban. “Kami sama-sama mencari, pertama dari sandalnya, kami ikutilah aliran air irigasi tadi, akhirnya korban kami temukan di pematang sawah,” jelasnya, Selasa (9/2) siang.

Pria yang bekerja sebagai parbetor ini mengatakan, korban yang sudah hanyut selama beberapa jam terlihat masih bernafas dan langsung dilarikan keluarga ke klinik terdekat. “Saat di perjalanan ke Klinik Sianturi itulah korban meninggal dunia, mungkin karena kebanyakan menelan air,” jelasnya.

Kepala Dusun III, Desa Sunggal Kanan, Ahmad Salim mengatakan, korban hanyut akibat terpeleset dan masuk ke saluran irigasi. “Kemarin Aqila lagi bermain sama teman-temannya, tiba-tiba terpeleset,masuk ke aliran irigasi, terbawa aruslah sampai ke pematang sawah,” ungkapnya.

Ahmad mengatakan, para warga turut membantu mencari korban. “Warga ikut membantu mencari, dan menemukan korban di pematang sawah,” jelasnya. Menurutnya, jasad korban telah dikebumikan sekitar jam 10.30 WIB, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Desa Sunggal Kanan. “Tadi jenazahnya sudah kami kebumikan di TPU Muslim Desa Sunggal Kanan,” ujarnya. Sementara itu, menurut Arianto (ayah korban), peristiwa itu terjadi Senin (8/2) siang, dan jasad anaknya baru ditemukan pada sore hari.

“Kejadiannya itu siang bang, jasad anakku ditemukan sore pas selesai ashar,” ungkapnya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai security di radio Let FM, 92,8 Jalan Sei Batang Serangan ini mengaku, saat itu dirinya masih bekerja. “Kemarin saya masih kerja, istri saya yang sudah di rumah,” jelasnya.

Ketika disinggung tentang apakah ada firasat atau mimpi tentang kejadian yang dialami buah hatinya tersebut, Arianto mengatakan jika baik ia maupun istrinya tidak ada memiliki firasat atau mimpi apapun.

“Istri saya beberapa hari belakangan suka gelisah, kemarin istri saya jantungnya tiba-tiba deg-degan, gak tahu kenapa, rupanya kematian anakku jawabannya,” ungkapnya dengan meneteskan air mata. Arianto mengatakan, buah hatinya tersebut merupakan anak yang penurut, sayang kepada orangtua dan sopan santun. “Anak saya ini sangat menggemaskan, lucu, periang dan penurut apa kata orangtua,” tandasnya. (riz/deo)

Foto: Rizky/PM Foto Aqila semasa hidup. Bocah ini ditemukan tewas di pematang sawah, pasca banjir yang melanda Medan, Senin (8/2/2016).
Foto: Rizky/PM
Foto Aqila semasa hidup. Bocah ini ditemukan tewas di pematang sawah, pasca banjir yang melanda Medan, Senin (8/2/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aqila Ardera Ardana, bocah 2,5 tahun buah hati Arianto (28) dan istrinya Putri Desi Anggraeni (22) yang hanyut dalam musibah banjir Senin (8/2), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasad anak kedua dari 3 bersaudara ini ditemukan warga tergeletak di areal pematang sawah, 300 meter dari kediamannya Jalan Setia Tama, Dusun III, Desa Sunggal Kanan, Deliserdang. Rahmad (40) warga sekitar yang ditemui di rumah duka mengatakan, saat kejadian korban tengah bermain bersama teman-temannya di dekat irigasi yang meluap.

Karena kurang hati-hati, Aqila terpeleset ke aliran air irigasi dan terseret arus. “Kemarin dia (korban) lagi bermain-main sama kawan-kawannya, lagi asyik bermain tiba-tiba terpeleset ke saluran irigasi,” ungkapnya.Masih kata ayah tiga anak itu, pasca kejadian, dia dan warga sekitar langsung ramai-ramai melakukan pencarian. Awalnya mereka hanya berhasil menemukan sandal korban. “Kami sama-sama mencari, pertama dari sandalnya, kami ikutilah aliran air irigasi tadi, akhirnya korban kami temukan di pematang sawah,” jelasnya, Selasa (9/2) siang.

Pria yang bekerja sebagai parbetor ini mengatakan, korban yang sudah hanyut selama beberapa jam terlihat masih bernafas dan langsung dilarikan keluarga ke klinik terdekat. “Saat di perjalanan ke Klinik Sianturi itulah korban meninggal dunia, mungkin karena kebanyakan menelan air,” jelasnya.

Kepala Dusun III, Desa Sunggal Kanan, Ahmad Salim mengatakan, korban hanyut akibat terpeleset dan masuk ke saluran irigasi. “Kemarin Aqila lagi bermain sama teman-temannya, tiba-tiba terpeleset,masuk ke aliran irigasi, terbawa aruslah sampai ke pematang sawah,” ungkapnya.

Ahmad mengatakan, para warga turut membantu mencari korban. “Warga ikut membantu mencari, dan menemukan korban di pematang sawah,” jelasnya. Menurutnya, jasad korban telah dikebumikan sekitar jam 10.30 WIB, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Desa Sunggal Kanan. “Tadi jenazahnya sudah kami kebumikan di TPU Muslim Desa Sunggal Kanan,” ujarnya. Sementara itu, menurut Arianto (ayah korban), peristiwa itu terjadi Senin (8/2) siang, dan jasad anaknya baru ditemukan pada sore hari.

“Kejadiannya itu siang bang, jasad anakku ditemukan sore pas selesai ashar,” ungkapnya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai security di radio Let FM, 92,8 Jalan Sei Batang Serangan ini mengaku, saat itu dirinya masih bekerja. “Kemarin saya masih kerja, istri saya yang sudah di rumah,” jelasnya.

Ketika disinggung tentang apakah ada firasat atau mimpi tentang kejadian yang dialami buah hatinya tersebut, Arianto mengatakan jika baik ia maupun istrinya tidak ada memiliki firasat atau mimpi apapun.

“Istri saya beberapa hari belakangan suka gelisah, kemarin istri saya jantungnya tiba-tiba deg-degan, gak tahu kenapa, rupanya kematian anakku jawabannya,” ungkapnya dengan meneteskan air mata. Arianto mengatakan, buah hatinya tersebut merupakan anak yang penurut, sayang kepada orangtua dan sopan santun. “Anak saya ini sangat menggemaskan, lucu, periang dan penurut apa kata orangtua,” tandasnya. (riz/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/