25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

PT KAI Minta Sewa Lahan Sky Bridge Belawan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pembangunan sky bridge yang menghubungkan terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama, dengan Stasiun Kereta Api Belawan sepertinya akan berjalan molor. Sebab, hingga kini sewa lahan antara PT KAI dengan PT Pelindo I belum disepakati.

 

Informasi diperoleh Sumut Pos, PT KAI belum mengeluarkan izin atas pemakaian lahan itu, karena Pelindo I belum merampung soal biaya sewa dan tanggungjawab perawatan sky bridge. Sedangkan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan biaya sewa atas dasar ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Prasarana Kereta Api.

 

Hal itu juga diakui Asmen Hukum dan Humas PT Pelindo I Cabang Belawan, Roswita. Dia membenarkan adanya surat permintaan biaya sewa lahan atas pembangunan sky bridge dari pihak PT KAI Pusat. Namun, soal pungutan itu keputusannya ada pada menejemen kantor direksi PT Pelindo I Medan.

 

“Memang ada surat dari PT KAI, mereka minta biaya sewa lahan. Tapi, soal itu kewenangannya ada di kantor pusat PT Pelindo I Medan,” katanya.

 

Roswita, sendiri mengaku tidak mengetahui berapa nilai tarif sewa lahan yang diminta PT KAI. Hanya saja sepengetahuannya soal penentuan biaya sewa laha, biasanya harus disesuaikan dengan berapa panjang lahan milik perusahaan kereta api yang akan digunakan untuk proyek pembangunan sky bridge.

 

“Biasanya itu harus diukur, baru diketahui biaya sewanya. Tapi, untuk lebih jelasnya silahkan tanya ke PT Pelindo I Medan karena kewenangan soal proyek sky brigde ada disana,” ucap, Roswita.

 

Soal pembangunan sky bridge ini, PT Pelindo I sebelumnya berjanji akan mempercepat. Tujuannya, agar jembatan itu nantinya segera mengintegrasikan antara terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama, dengan Stasiun Kereta Api Belawan yang berada persis di seberang jalan terminal pelabuhan penumpang kapal laut.

 

Corporate Secretary PT Pelindo I Medan, M Eriansyah Boy mengatakan, pihaknya terus berupaya agar pembangunan sky bridge penghubung terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama- Stasiun KA Belawan, segera dikerjakan.

 

Hanya saja, manajemen PT Pelindo I masih membahas soal teknis dan biaya sewa terkait atas penggunaan lahan PT KAI. “Surat dari PT KAI terkait biaya sewa lahan, masih dibahas menejemen. Dan, tentang siapa kontraktor pelaksananya saat ini sedang ditenderkan,” terangnya.

 

Sebelumnya, Anggota DPD RI Parlindungan Purba sempat menyayangkan sikap PT KAI. Dia menilai PT KAU seperti kurang mendukung atas pembangunan sky bridge di Belawan.”Saya dengar pihak PT KAI minta uang sewa. Ini tidak boleh, karena apa yang akan dilakukan Pelindo I adalah untuk memberikan pelayanan public,” ujarnya.

 

Terkait hal ini, Parlindungan berjanji akan memanggil Dirut PT KAI dan Dirut Pelindo 1 Medan. Dia berharap agar PT KAI mendukung dibangunnya skybridge oleh Pelindo I selaku perusahaan pengelola jasa kepelabuhan.

 

“PT KAI harus mendukung, agar pembangunan sky bridge yang tujuannya menambah servis kepada penumpang segera selesai. Jadi penumpang kapal laut dari Belawan bisa langsung ke Medan, bandara dan Siantar dengan kereta api,” tegasnya.(rul/dek)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pembangunan sky bridge yang menghubungkan terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama, dengan Stasiun Kereta Api Belawan sepertinya akan berjalan molor. Sebab, hingga kini sewa lahan antara PT KAI dengan PT Pelindo I belum disepakati.

 

Informasi diperoleh Sumut Pos, PT KAI belum mengeluarkan izin atas pemakaian lahan itu, karena Pelindo I belum merampung soal biaya sewa dan tanggungjawab perawatan sky bridge. Sedangkan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan biaya sewa atas dasar ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Prasarana Kereta Api.

 

Hal itu juga diakui Asmen Hukum dan Humas PT Pelindo I Cabang Belawan, Roswita. Dia membenarkan adanya surat permintaan biaya sewa lahan atas pembangunan sky bridge dari pihak PT KAI Pusat. Namun, soal pungutan itu keputusannya ada pada menejemen kantor direksi PT Pelindo I Medan.

 

“Memang ada surat dari PT KAI, mereka minta biaya sewa lahan. Tapi, soal itu kewenangannya ada di kantor pusat PT Pelindo I Medan,” katanya.

 

Roswita, sendiri mengaku tidak mengetahui berapa nilai tarif sewa lahan yang diminta PT KAI. Hanya saja sepengetahuannya soal penentuan biaya sewa laha, biasanya harus disesuaikan dengan berapa panjang lahan milik perusahaan kereta api yang akan digunakan untuk proyek pembangunan sky bridge.

 

“Biasanya itu harus diukur, baru diketahui biaya sewanya. Tapi, untuk lebih jelasnya silahkan tanya ke PT Pelindo I Medan karena kewenangan soal proyek sky brigde ada disana,” ucap, Roswita.

 

Soal pembangunan sky bridge ini, PT Pelindo I sebelumnya berjanji akan mempercepat. Tujuannya, agar jembatan itu nantinya segera mengintegrasikan antara terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama, dengan Stasiun Kereta Api Belawan yang berada persis di seberang jalan terminal pelabuhan penumpang kapal laut.

 

Corporate Secretary PT Pelindo I Medan, M Eriansyah Boy mengatakan, pihaknya terus berupaya agar pembangunan sky bridge penghubung terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama- Stasiun KA Belawan, segera dikerjakan.

 

Hanya saja, manajemen PT Pelindo I masih membahas soal teknis dan biaya sewa terkait atas penggunaan lahan PT KAI. “Surat dari PT KAI terkait biaya sewa lahan, masih dibahas menejemen. Dan, tentang siapa kontraktor pelaksananya saat ini sedang ditenderkan,” terangnya.

 

Sebelumnya, Anggota DPD RI Parlindungan Purba sempat menyayangkan sikap PT KAI. Dia menilai PT KAU seperti kurang mendukung atas pembangunan sky bridge di Belawan.”Saya dengar pihak PT KAI minta uang sewa. Ini tidak boleh, karena apa yang akan dilakukan Pelindo I adalah untuk memberikan pelayanan public,” ujarnya.

 

Terkait hal ini, Parlindungan berjanji akan memanggil Dirut PT KAI dan Dirut Pelindo 1 Medan. Dia berharap agar PT KAI mendukung dibangunnya skybridge oleh Pelindo I selaku perusahaan pengelola jasa kepelabuhan.

 

“PT KAI harus mendukung, agar pembangunan sky bridge yang tujuannya menambah servis kepada penumpang segera selesai. Jadi penumpang kapal laut dari Belawan bisa langsung ke Medan, bandara dan Siantar dengan kereta api,” tegasnya.(rul/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/