27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ivan Hasugian Divonis 5 Tahun Penjara

Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).
Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku teror bom di Gereja Katolik Santo Yosep, Medan, Sumut, berinisial Ivan Armadi Hasugian (18), divonis lima tahun dua bulan penjara di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Terdakwa dijerat UU No.9/2013 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme.

Sidang pelaku teror bom gereja di Medan ini berlangsung tertutup karena masih tergolong anak di bawah umur sehingga sidang digelar dengan sistem peradilan anak.

“Vonis dibacakan di PN Jakarta Timur pada hari Selasa, 4 Oktober 2016,” sebut Rizal Sihombing selaku tim kuasa hukum Ivan.

Rizal mengatakan, vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan menuntut terdakwa hukuman selama tujuh tahun penjara. “Atas putusan itu, kita mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta,” sebut Rizal.

Selama persidangan di PN Jakarta Timur, IAH mendapatkan bantuan hukum dari Peradi Pusat di Jakarta. Sehingga upaya hukum untuk pembelaan dilakukan oleh Peradi Pusat. “Kita juga sudah mendaftarkan banding tersebut di PT Jakarta,” jelasnya.

Dia mengungkapkan saat ini, pihaknya belum menerima salinan putusan vonis itu dari PN Jakarta Timur.

Hal itu, membuat tim kuasa hukum Ivan mengalami kesulitan untuk mempelajari hasil putusan tersebut untuk pertimbangan dan penilai pengacara membuat memori banding.

Diberitakan sebelumnya, Ivan melakukan aksi teror bom di Gereja Santo Yosep, Minggu pagi, 28 Agustus 2016, sekira pukul 08.00 WIB. Ia diketahui membawa ransel berisi bom rakitan.

Saat kejadian, diduga bom yang dibawa Ivan gagal meledak. Tasnya hanya mengeluarkan percikan api. Karena itu, Ivan pun mengeluarkan senjata tajam dan menyerang pastor yang bernama Albert Pandingan.

Jemaat pun panik, beberapa berhamburan dan lainnya berupaya menghentikan perbuatan Ivan. Beruntung bom tidak meledak dan Ivan pun berhasil dilumpuhkan lalu diserahkan ke polisi. (gus/ila/jie)

Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).
Ivan Hasugian, pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku teror bom di Gereja Katolik Santo Yosep, Medan, Sumut, berinisial Ivan Armadi Hasugian (18), divonis lima tahun dua bulan penjara di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Terdakwa dijerat UU No.9/2013 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme.

Sidang pelaku teror bom gereja di Medan ini berlangsung tertutup karena masih tergolong anak di bawah umur sehingga sidang digelar dengan sistem peradilan anak.

“Vonis dibacakan di PN Jakarta Timur pada hari Selasa, 4 Oktober 2016,” sebut Rizal Sihombing selaku tim kuasa hukum Ivan.

Rizal mengatakan, vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan menuntut terdakwa hukuman selama tujuh tahun penjara. “Atas putusan itu, kita mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta,” sebut Rizal.

Selama persidangan di PN Jakarta Timur, IAH mendapatkan bantuan hukum dari Peradi Pusat di Jakarta. Sehingga upaya hukum untuk pembelaan dilakukan oleh Peradi Pusat. “Kita juga sudah mendaftarkan banding tersebut di PT Jakarta,” jelasnya.

Dia mengungkapkan saat ini, pihaknya belum menerima salinan putusan vonis itu dari PN Jakarta Timur.

Hal itu, membuat tim kuasa hukum Ivan mengalami kesulitan untuk mempelajari hasil putusan tersebut untuk pertimbangan dan penilai pengacara membuat memori banding.

Diberitakan sebelumnya, Ivan melakukan aksi teror bom di Gereja Santo Yosep, Minggu pagi, 28 Agustus 2016, sekira pukul 08.00 WIB. Ia diketahui membawa ransel berisi bom rakitan.

Saat kejadian, diduga bom yang dibawa Ivan gagal meledak. Tasnya hanya mengeluarkan percikan api. Karena itu, Ivan pun mengeluarkan senjata tajam dan menyerang pastor yang bernama Albert Pandingan.

Jemaat pun panik, beberapa berhamburan dan lainnya berupaya menghentikan perbuatan Ivan. Beruntung bom tidak meledak dan Ivan pun berhasil dilumpuhkan lalu diserahkan ke polisi. (gus/ila/jie)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/