28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Duhh… Suami Tendang Istri Hamil 9 Bulan

Foto: Ilham/PM Laura Felin, istri hamil 9 bulan yang ditendang suaminya, mengadu ke Mapolsek Medan Timur, Selasa (23/2/2016).
Foto: Ilham/PM
Laura Felin, istri hamil 9 bulan yang ditendang suaminya, mengadu ke Mapolsek Medan Timur, Selasa (23/2/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bayang-bayang bahagia dalam benak Laura Felin (32) dalam rumah tangganya, pupus sudah. Suaminya HS (33) selalu ringan tangan. Bahkan saat mengandung janinnya 9 bulan, ia dipukul dan ditendang. Duhh..

Tak terima terus menerus dianiaya, Laura pun memilih melaporkan suaminya ke Polsek Medan Timur, Selasa (23/2) siang. Setelah selama ini berlapang dada menerima sikap ringan tangan suaminya, ia tiba pada puncak kesabarannya pada Senin (22/2) malam.

Saat itu, dirinya meminta uang belanja pada sang suami. Tapi HS marah-marah. Bajunya ditarik dan dipukul HS. Tak sampai di situ, wanita yang tak lama lagi akan melahirkan anak ketiganya ini ditendang. “Masa ditendangnya perutku. Aku ’kan lagi hamil!” ungkap Laura sembari meneteskan air mata.

Dikatakan ibu 2 anak ini, HS terakhir kali memberikannya uang belanja pada Jumat (18/2) malam. “Aku cuma dikasih Rp100 ribu. Sejak saat itu, aku tak pernah lagi dikasihnya uang belanja. Padahal uang itu untuk menafkahi kedua anak dan istrinya ’kan,” tuturnya lirih.

Ditambahkan wanita yang menetap di Jalan Pelita I Lorong Gino, Medan Timur ini, dirinya tak mengapa disakiti. Namun yang sangat menyedihkan, kenapa orang yang seharusnya dilindunginya mendapat siksaan secara lahir dan batin. “Nggak apa-apa aku dipukul. Tapi sakit kali rasanya kalo orang yang kita sayangi yang buat kayak gitu,” ungkapnya.

Mengenang bahtera rumah tangganya, Laura mengaku dinikahi HS yang akrab disapa Pak Oca sudah berlangsung 8 tahun. Atas buah cinta mereka telah dikarunia 2 anak dan akan menyusul anak ketiga. “Sudah dua tahun belakangan ini sikapnya berubah bang. Dia sering menyiksaku bila diminta uang dapur,” ungkapnya.

Parahnya, lanjut Laura, HS yang mengais rejeki dari menarik betor selalu menghabiskan hasil jerih payahnya untuk membeli tuak. “Tiap hari minum tuak dia. Uang setoran untuk biaya anak-anakku pun tidak pernah cukup dikasihnya,” keluhnya.

Pun begitu, Laura mengaku tidak mau berpisah dengan HS karena memikirkan nasib kedua anak-anaknya yang masih membutuhkan seorang ayah. “Kalau aku cerai dengan suamiku, dari mana biaya anak-anakku nanti? Apalagi masih kecil-kecil. Cuma dialah jadi tulang punggung keluarga kami,” tandasnya sembari berharap kedatangannya ke kantor polisi agar suaminya tidak menganiaya lagi.

Terkait kedatangan Laura, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ucox P Nugraha Rambe masih menunggu kelengkapan berkas dari korban. “Polisi masih menunggu kelengkapan berkas korban seperti kartu keluarga dan surat nikah sebagai persyaratan laporan KDRT,” pungkasnya. (ham/han)

Foto: Ilham/PM Laura Felin, istri hamil 9 bulan yang ditendang suaminya, mengadu ke Mapolsek Medan Timur, Selasa (23/2/2016).
Foto: Ilham/PM
Laura Felin, istri hamil 9 bulan yang ditendang suaminya, mengadu ke Mapolsek Medan Timur, Selasa (23/2/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bayang-bayang bahagia dalam benak Laura Felin (32) dalam rumah tangganya, pupus sudah. Suaminya HS (33) selalu ringan tangan. Bahkan saat mengandung janinnya 9 bulan, ia dipukul dan ditendang. Duhh..

Tak terima terus menerus dianiaya, Laura pun memilih melaporkan suaminya ke Polsek Medan Timur, Selasa (23/2) siang. Setelah selama ini berlapang dada menerima sikap ringan tangan suaminya, ia tiba pada puncak kesabarannya pada Senin (22/2) malam.

Saat itu, dirinya meminta uang belanja pada sang suami. Tapi HS marah-marah. Bajunya ditarik dan dipukul HS. Tak sampai di situ, wanita yang tak lama lagi akan melahirkan anak ketiganya ini ditendang. “Masa ditendangnya perutku. Aku ’kan lagi hamil!” ungkap Laura sembari meneteskan air mata.

Dikatakan ibu 2 anak ini, HS terakhir kali memberikannya uang belanja pada Jumat (18/2) malam. “Aku cuma dikasih Rp100 ribu. Sejak saat itu, aku tak pernah lagi dikasihnya uang belanja. Padahal uang itu untuk menafkahi kedua anak dan istrinya ’kan,” tuturnya lirih.

Ditambahkan wanita yang menetap di Jalan Pelita I Lorong Gino, Medan Timur ini, dirinya tak mengapa disakiti. Namun yang sangat menyedihkan, kenapa orang yang seharusnya dilindunginya mendapat siksaan secara lahir dan batin. “Nggak apa-apa aku dipukul. Tapi sakit kali rasanya kalo orang yang kita sayangi yang buat kayak gitu,” ungkapnya.

Mengenang bahtera rumah tangganya, Laura mengaku dinikahi HS yang akrab disapa Pak Oca sudah berlangsung 8 tahun. Atas buah cinta mereka telah dikarunia 2 anak dan akan menyusul anak ketiga. “Sudah dua tahun belakangan ini sikapnya berubah bang. Dia sering menyiksaku bila diminta uang dapur,” ungkapnya.

Parahnya, lanjut Laura, HS yang mengais rejeki dari menarik betor selalu menghabiskan hasil jerih payahnya untuk membeli tuak. “Tiap hari minum tuak dia. Uang setoran untuk biaya anak-anakku pun tidak pernah cukup dikasihnya,” keluhnya.

Pun begitu, Laura mengaku tidak mau berpisah dengan HS karena memikirkan nasib kedua anak-anaknya yang masih membutuhkan seorang ayah. “Kalau aku cerai dengan suamiku, dari mana biaya anak-anakku nanti? Apalagi masih kecil-kecil. Cuma dialah jadi tulang punggung keluarga kami,” tandasnya sembari berharap kedatangannya ke kantor polisi agar suaminya tidak menganiaya lagi.

Terkait kedatangan Laura, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ucox P Nugraha Rambe masih menunggu kelengkapan berkas dari korban. “Polisi masih menunggu kelengkapan berkas korban seperti kartu keluarga dan surat nikah sebagai persyaratan laporan KDRT,” pungkasnya. (ham/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/