JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan penerbangan kembali terjadi. Kali ini menimpa pesawat Batik Air dengan Trans Nusa. Dua maskapai tersebut bertabrakan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4) malam.
Berdasarkan informasi dari salah seorang penumpang Pesawat Batik Air, Gunawan, sebelum tabrakan terjadi, pesawat sempat berputar-putar di runway. Tiba-tiba ada ledakan kencang dan membuat penumpang panik.
“Dari awal saya sudah punya feeling ada yang janggal pada penerbangan ini, karena pesawat mutar-mutar saja di runaway, seperti menghindari sesuatu,” ungkap Gunawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (4/4) malam.
“Kemudian saya mendengarkan ledakan kencang sekali, ada semacam korslet atau burung masuk saya nggak tahu, yang jelas ada api,” lanjutnya.
Gunawan sendiri mengaku tidak melihat jelas soal ledakan akibat tabrakan. “Saya tidak merasakan, yang jelas ada dentuman, kencang sekali. Begitu mendengar ledakan itu, saya berharap pilot langsung hentikan,” jelas dia.
Setelah dentuman itu, pilot langsung menghentikan pesawat bertipe Boeing 737-800 NG tersebut dan meminta penumpang untuk turun dari seluncuran tangga darurat. Sebanyak 49 penumpang langsung lari menyelamatkan diri begitu turun karena melihat di bagian sayap pesawat masih ada api yang berkobar.
“Turun melalui pintu darurat, kita langsung terjun seperti orang main perosotan dan kita lari karena melihat bola api masih terlihat dari sayap,” tutur Gunawan.
Pesawat ini membawa 7 awak pesawat. Para kru pesawat disebut sempat panik. Meski begitu, kata Gunawan, mereka tetap kooperatif dan membantu penumpang untuk menyelamatkan diri.
“Awak pesawat panik, pilot langsung teriak fire! fire!. Mereka membantu kita, mengavakuasi dari tangga menuju runaway, lalu berikan kami hidangan untuk menenangkan diri,” ucapnya.
Gunawan pun menyatakan lebih memilih menunda perjalanannya ke Makassar. Apalagi saat ini Bandara ditutup sementara karena evakuasi pesawat Batik Air.
“Saya putuskan menenangkan diri dulu di rumah,” tutup Gunawan.