29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Namanya Ada di Panama Papers, Begini Reaksi Sandiaga Uno

Panama Papers-Ilustrasi
Panama Papers-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Munculnya daftar 2.961 nama orang dan perusahaan Indonesia yang tertera di dokumen penyelewengan pajak yang bocor, Panama Papers mengundang reaksi yang berbeda-beda. Bagaimana tanggapan pengusaha dan tokoh masyarakat yang namanya tercantum dalam Panama Papers?

Pengusaha yang kini memasuki dunia politik, Sandiaga Uno, mengakui bahwa bisa jadi namanya termasuk salah satu klien Mossack Fonseca karena perusahaannya menanamkan modal ke berbagai negara.

”Saya lupa apakah pernah punya kerja sama dengan Mossack atau tidak, karena sudah hampir setahun tidak mengurusi bisnis,” ujar mantan CEO Saratoga Investama tersebut.

Sandi yang sekarang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta menilai wajar seorang pengusaha atau perusahaan bekerja sama dengan Mossack. ”Sepanjang kerja sama dilakukan tanpa tindakan pelanggaran hukum, mau di Panama atau negara mana pun, itu sah-sah saja,” tuturnya.

Sementara itu, CEO PT Bakrie Global Ventura Anindya Bakrie yang namanya juga muncul di dokumen Panama Papers enggan menanggapi. Dia beralasan belum membaca sendiri data Panama Papers. ”Itu data dari mana? Benar atau tidak kan kita sama-sama nggak tahu,” ujar Anindya di sela acara Kadin kemarin.

Nama lain yang masuk daftar Panama Papers adalah Kardaya Warnika, mantan kepala BP Migas yang kini menjadi politikus Gerindra di DPR. Sayangnya, mantan ketua Komisi VII DPR yang kini pindah dengan menjadi wakil ketua Komisi XI DPR tersebut memilih bungkam. Konfirmasi Jawa Pos melalui sambungan telepon dan pesan singkat tidak diresponsnya.

Bukan hanya perorangan, perusahaan seperti PT Pertamina (Persero) juga masuk dalam daftar yang dirilis International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Namun, seperti nama-nama lain dari Indonesia, tidak disebutkan apa posisi pasti Pertamina dalam daftar tersebut.

Itulah kenapa VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro kesulitan untuk mengetahui maksud dari masuknya perseroan di daftar tersebut. Yang jelas, dia meyakinkan bahwa Pertamina adalah perusahaan yang taat pajak sehingga tidak mungkin berusaha menghindarinya.”Kami tak pernah tidak membayar pajak. Pada 2015 setoran kami Rp 71,62 triliun,” terangnya.

Dari luar negeri, bocornya dokumen rahasia Mossack Fonseca, Panama Papers, juga menuai reaksi keras dunia. Individu-individu yang namanya tertulis dalam dokumen yang disebarluaskan Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) itu jelas membantah. Berbagai alasan mereka kemukakan demi menjaga reputasi baik.

Kemarin (5/4) Kremlin menuding Amerika Serikat (AS) berada di balik skenario tersebut. Kremlin merasa menjadi target permainan kotor itu setelah dalam dokumen tersebut tertulis nama orang-orang dekat Presiden Vladimir Putin. “Putin, Rusia, negeri ini, stabilitas kami dan pemilu yang akan datang menjadi sasaran empuk lawan,” kata salah seorang jubir Kremlin. (dee/wir/bay/dim/owi/gun/ap/hep/c5/c7/c9/kim/flo/jpnn)

Panama Papers-Ilustrasi
Panama Papers-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Munculnya daftar 2.961 nama orang dan perusahaan Indonesia yang tertera di dokumen penyelewengan pajak yang bocor, Panama Papers mengundang reaksi yang berbeda-beda. Bagaimana tanggapan pengusaha dan tokoh masyarakat yang namanya tercantum dalam Panama Papers?

Pengusaha yang kini memasuki dunia politik, Sandiaga Uno, mengakui bahwa bisa jadi namanya termasuk salah satu klien Mossack Fonseca karena perusahaannya menanamkan modal ke berbagai negara.

”Saya lupa apakah pernah punya kerja sama dengan Mossack atau tidak, karena sudah hampir setahun tidak mengurusi bisnis,” ujar mantan CEO Saratoga Investama tersebut.

Sandi yang sekarang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta menilai wajar seorang pengusaha atau perusahaan bekerja sama dengan Mossack. ”Sepanjang kerja sama dilakukan tanpa tindakan pelanggaran hukum, mau di Panama atau negara mana pun, itu sah-sah saja,” tuturnya.

Sementara itu, CEO PT Bakrie Global Ventura Anindya Bakrie yang namanya juga muncul di dokumen Panama Papers enggan menanggapi. Dia beralasan belum membaca sendiri data Panama Papers. ”Itu data dari mana? Benar atau tidak kan kita sama-sama nggak tahu,” ujar Anindya di sela acara Kadin kemarin.

Nama lain yang masuk daftar Panama Papers adalah Kardaya Warnika, mantan kepala BP Migas yang kini menjadi politikus Gerindra di DPR. Sayangnya, mantan ketua Komisi VII DPR yang kini pindah dengan menjadi wakil ketua Komisi XI DPR tersebut memilih bungkam. Konfirmasi Jawa Pos melalui sambungan telepon dan pesan singkat tidak diresponsnya.

Bukan hanya perorangan, perusahaan seperti PT Pertamina (Persero) juga masuk dalam daftar yang dirilis International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Namun, seperti nama-nama lain dari Indonesia, tidak disebutkan apa posisi pasti Pertamina dalam daftar tersebut.

Itulah kenapa VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro kesulitan untuk mengetahui maksud dari masuknya perseroan di daftar tersebut. Yang jelas, dia meyakinkan bahwa Pertamina adalah perusahaan yang taat pajak sehingga tidak mungkin berusaha menghindarinya.”Kami tak pernah tidak membayar pajak. Pada 2015 setoran kami Rp 71,62 triliun,” terangnya.

Dari luar negeri, bocornya dokumen rahasia Mossack Fonseca, Panama Papers, juga menuai reaksi keras dunia. Individu-individu yang namanya tertulis dalam dokumen yang disebarluaskan Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) itu jelas membantah. Berbagai alasan mereka kemukakan demi menjaga reputasi baik.

Kemarin (5/4) Kremlin menuding Amerika Serikat (AS) berada di balik skenario tersebut. Kremlin merasa menjadi target permainan kotor itu setelah dalam dokumen tersebut tertulis nama orang-orang dekat Presiden Vladimir Putin. “Putin, Rusia, negeri ini, stabilitas kami dan pemilu yang akan datang menjadi sasaran empuk lawan,” kata salah seorang jubir Kremlin. (dee/wir/bay/dim/owi/gun/ap/hep/c5/c7/c9/kim/flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/