MEDAN, SUMUTPOS.CO – Melawan saat ditangkap, polisi menembak mati Jhon alias Yok Mare (35), warga Jalan Lapangan Golf, Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (25/4) dinihari. Pria yang belum diketahui asal usul dan keluarganya itu meregang nyawa setelah sebutir timah panas polisi menembus dada kanannya.
Info dirangkum, sebelum tewas dengan kondisi mengenaskan, Yok Mare diciduk personel Sat Reskrim Polresta Medan, Minggu (24/4) sekira pukul 03.00 WIB. Penangkapan ini adalah tindaklanjut dari pengaduan Roida Sitinjak, warga Jalan Seroja III, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan dengan bukti LP/867/K/IV/2016/SPKT Resta Medan, tanggal 3 April 2016 lalu. Dari hasil penyelidikan, polisi meyakini Yok Mare sebagai pelaku.
Dari rumah kontrakan pria bertato daun ganja di pinggangnya itu, diamankan barang bukti 1 tas, 1 buku kuitansi, buku tuntunan les Bahasa Inggris, dan sepeda motor Yamaha RX King BK 3048 FE.
Pasca dibekuk, polisi melakukan pengembangan dengan memboyong Yok Mare ke rumah pacarnya bernama Nita di Jalan TB.Simatupang, Gang Sehat, Kelurahan Kampung Lalang, Medan Sunggal. Di sana, petugas mengaku mengamankan barang bukti lain berupa 1 handphone, 1 paket kecil sabu dan 1 linting ganja.
Dalam paparannya, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono mengatakan, pembobolan rumah korban terjadi pada Minggu (3/4) lalu. Yok Mare kata Mardiaz masuk dengan cara mencongkel pintu rumah korban yang tengah kosong. Setelah masuk, pelaku lantas menguras barang berharga milik korban. Pelaku juga membawa kabur mobil Honda Jazz abu-abu metalik BK 1789 QB milik korban. Mobil itu sendiri kata lanjut Mardiaz telah dijual pelaku ke luar Medan.
“Korban mengetahui rumahnya sudah dibobol maling saat pulang,” ungkapnya.
Mardiaz mengatakan, pada Minggu (24/4) jam 3.00 WIB, tim Sat Reskrim Polresta Medan melakukan penggerebekan di rumah tersangka dan berhasil menangkapnya. Namun, disaat akan diboyong, pelaku memberikan perlawanan kepada petugas.
“Jadi saat hendak diboyong, tersangka melakukan perlawanan kepada petugas sehingga borgolnya terlepas. Saat itu tersangka sempat bergumul dengan anggota,” katanya. Karena melawan lanjut Mardiaz, anggotanya terpaksa menembak paha kanan Yok Mare. Meski sudah terluka, tapi Yok Mare lanjut Mardiaz masih memberi perlawanan pada petugas. Karena itulah petugas menembak dada kanannya.
“Tersangka berusaha merebut senjata petugas, sehingga diberikan tembakan kedua di dada sebelah kanan. Tersangka langsung meninggal dunia di lokasi, dan sudah dibawa ke RS Bhayangkara,” beber Mardiaz.
Sampai saat ini pihak Polresta Medan masih mencari keberadaan keluarga Yok Mare. “Bagi masyarakat yang merasa keluarga dari Jhon alias Yok Mare ini segera menghubungi pihak Polresta Medan, untuk mengambil jenazahnya,” ucapnya.
Mardiaz menambahkan jika dalam waktu seminggu ini tidak ada pihak keluarga yang datang untuk menjemput jenazah, maka pihak kepolisian terpaksa mengebumikannya. (riz/deo)