30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Melahirkan di Luar Nikah, Siswi SMA Ini Adukan Ayah Bayinya

Foto: Pardy/PM YR (kanan) didampingi ibu kandungnya (kiri) saat mengadukan pacarnya, ke Mapolres Karo.
Foto: Pardy/PM
YR (kanan) didampingi ibu kandungnya (kiri) saat mengadukan pacarnya, ke Mapolres Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Hubungan asmara terlarang antara YR (17) warga Kabanjahe bersama pria pujaan hatinya berinisial BDT (19) warga Simpang Enam Kabanjahe, akhirnya berbuah pahit. Ia terpaksa putus sekolah dari salah satu SMA di Kabanjahe. Bagaimana tidak, akibat perilaku seks bebas diluar nikah yang dilakukan keduanya selama berpacaran, YR akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang kini sudah berusia 1 bulan.

Namun kenyataan lebih pahit kini dirasakan oleh YR. Pasalnya, selama mengandung hingga melahirkan buah hati mereka, BDT tidak pernah menemuinya. BDT malah kabur.

“Aku pertama kenal sama dia setahun lalu, pas di depan RSU Kabanjahe. Mulai itu kami sering komunikasi sampai kami jadian,” kenang YR didampingi keluarganya saat membuat laporan pengaduan di ruang SPKT Polres Karo, Senin (25/4) pagi.

Menurutnya, saat itu dia masih duduk di kelas II SMA. Sedangkan pacarnya BDT juga masih duduk di bangku SMK. “Sebelum kami pacaran, dia bilang kalau dia mau pindah agama, makanya aku mau jadian sama dia,” tutur YR.

Beberapa bulan menjalin hubungan, benih-benih cinta semakin tertanam di hati keduanya. Hingga akhirnya YR terperdaya dan menyerahkan kegadisannya kepada DBT.

“Dia janji mau nikah samaku dan pindah agama. Mulai itu kami sering gitu-gituan. Tapi setelah aku hamil, dia nggak mau tanggungjawab. Sudah pernah aku minta tanggung jawab sama dia. Tapi aku disuruh nunggu setelah dia tamat sekolah dulu,” sesalnya.

Karena hamil di luar nikah, YR memilih kabur ke rumah temannya di kawasan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

“D isana aku melahirkan, aku terpaksa berhenti sekolah. Setelah aku melahirkan, kudatangi dia (DBT) ke rumahnya di Kabanjahe. Tapi tetangganya bilang, dia sudah beberapa hari tidak kelihatan. Makanya dia kuadukan,” jelasnya.

Ibu kandung YR yang enggan menyebut namanya mengaku sama sekali tidak mengetahui kehamilan putri pertamanya itu sejak awal. “Setelah dia melahirkan baru kami tau. Dia pergi ke Patumbak juga tanpa sepengetahuan kami. Kami juga sempat mencari dia,” tuturnya sambil menggendong cucunya. (cr9/deo)

Foto: Pardy/PM YR (kanan) didampingi ibu kandungnya (kiri) saat mengadukan pacarnya, ke Mapolres Karo.
Foto: Pardy/PM
YR (kanan) didampingi ibu kandungnya (kiri) saat mengadukan pacarnya, ke Mapolres Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Hubungan asmara terlarang antara YR (17) warga Kabanjahe bersama pria pujaan hatinya berinisial BDT (19) warga Simpang Enam Kabanjahe, akhirnya berbuah pahit. Ia terpaksa putus sekolah dari salah satu SMA di Kabanjahe. Bagaimana tidak, akibat perilaku seks bebas diluar nikah yang dilakukan keduanya selama berpacaran, YR akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang kini sudah berusia 1 bulan.

Namun kenyataan lebih pahit kini dirasakan oleh YR. Pasalnya, selama mengandung hingga melahirkan buah hati mereka, BDT tidak pernah menemuinya. BDT malah kabur.

“Aku pertama kenal sama dia setahun lalu, pas di depan RSU Kabanjahe. Mulai itu kami sering komunikasi sampai kami jadian,” kenang YR didampingi keluarganya saat membuat laporan pengaduan di ruang SPKT Polres Karo, Senin (25/4) pagi.

Menurutnya, saat itu dia masih duduk di kelas II SMA. Sedangkan pacarnya BDT juga masih duduk di bangku SMK. “Sebelum kami pacaran, dia bilang kalau dia mau pindah agama, makanya aku mau jadian sama dia,” tutur YR.

Beberapa bulan menjalin hubungan, benih-benih cinta semakin tertanam di hati keduanya. Hingga akhirnya YR terperdaya dan menyerahkan kegadisannya kepada DBT.

“Dia janji mau nikah samaku dan pindah agama. Mulai itu kami sering gitu-gituan. Tapi setelah aku hamil, dia nggak mau tanggungjawab. Sudah pernah aku minta tanggung jawab sama dia. Tapi aku disuruh nunggu setelah dia tamat sekolah dulu,” sesalnya.

Karena hamil di luar nikah, YR memilih kabur ke rumah temannya di kawasan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

“D isana aku melahirkan, aku terpaksa berhenti sekolah. Setelah aku melahirkan, kudatangi dia (DBT) ke rumahnya di Kabanjahe. Tapi tetangganya bilang, dia sudah beberapa hari tidak kelihatan. Makanya dia kuadukan,” jelasnya.

Ibu kandung YR yang enggan menyebut namanya mengaku sama sekali tidak mengetahui kehamilan putri pertamanya itu sejak awal. “Setelah dia melahirkan baru kami tau. Dia pergi ke Patumbak juga tanpa sepengetahuan kami. Kami juga sempat mencari dia,” tuturnya sambil menggendong cucunya. (cr9/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/