SUMUTPOS.CO – Kepolisian sudah melakukan olah TKP dan mendapat hasil penyelidikan ledakan bom di markas polisi di Solo Jawa Tengah. Kapolresta Solo, Kombes Achmad Luthfi mengatakan bom yang digunakan tergolong low explosive atau peledak dengan kapasitas merusak yang rendah. Menurut Luthfi, pelaku tewas di lokasi kejadian dengan berbagai luka di tubuh dan bom ini melukai seorang polisi.
“Seorang pengendara motor menerobos masuk pintu masuk kompleks Polresta Solo dan polisi yang berjaga di pintu masuk mengejar pelaku tersebut dan terjadi ledakan. Pelaku tewas dengan penuh luka dan ledakan bom melukai petugas kami. Usianya sekitar 30-50 tahun. Memakai kemeja warna abu-abu, jaket warna putih, dan celana hitam. Jenis bom-nya low explosive karena dampaknya tidak merusak bangunan markas kami. Masih kami selidiki kemungkinan pelaku masuk jaringan teroris. Nanti kita beritahu detailnya jika penyelidikan sudah selesai ya,“ ujar Kombes Achmad Luthfi.
Sementara itu, Walikota Solo, Hadi Rudyatmo yang mengunjungi lokasi kejadian di kompleks Polresta Solo mengecam aksi pemboman itu. Rudy – demikian walikota itu akrab disapa – menegaskan masyarakat Solo akan melawan aksi terorisme dan meminta masyarakat tetap tenang dalam beraktivitas.
“Kami mengecam aksi bom di Polresta Solo ini. Kami meminta masyarakat tetap tenang, tidak khawatir, akan kami kerahkan seluruh pengamanan masyarakat, satpol PP, Linmas, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Aktifitas perayaan Lebaran tetap seperti biasa, jangan takut, kita lawan bersama aksi terorisme, “ ujar Hadi Rudyatmo.
Sebagaimana diketahui, Polresta Solo menjadi sasaran pemboman bunuh diri Selasa pagi. Pelaku dengan berkendaraan sepeda motor nekat menerobos masuk pintu masuk penjagaan.
Kompleks Polresta Solo kini dijaga ratusan aparat polisi dan TNI bersenjata lengkap. Garis polisi terpasang di lokasi tersebut. Ribuan warga yang menonton lokasi kejadian berada di luar garis polisi yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Dua mobil jenazah dan tiga ambulans tampak berada di depan Polresta Solo. Kendaraan lapis baja dan penjinak bahan peledak juga terparkir di depan Polresta Solo. Sebuah sepeda motor berwarna hijau bernomor polisi AD 6136 HW dalam kondisi rusak dan tergeletak di dekat pos jaga. Jasad pelaku masih tampak tergeletak di lokasi kejadian di samping sepeda motor yang rusak tersebut. (voa)
SUMUTPOS.CO – Kepolisian sudah melakukan olah TKP dan mendapat hasil penyelidikan ledakan bom di markas polisi di Solo Jawa Tengah. Kapolresta Solo, Kombes Achmad Luthfi mengatakan bom yang digunakan tergolong low explosive atau peledak dengan kapasitas merusak yang rendah. Menurut Luthfi, pelaku tewas di lokasi kejadian dengan berbagai luka di tubuh dan bom ini melukai seorang polisi.
“Seorang pengendara motor menerobos masuk pintu masuk kompleks Polresta Solo dan polisi yang berjaga di pintu masuk mengejar pelaku tersebut dan terjadi ledakan. Pelaku tewas dengan penuh luka dan ledakan bom melukai petugas kami. Usianya sekitar 30-50 tahun. Memakai kemeja warna abu-abu, jaket warna putih, dan celana hitam. Jenis bom-nya low explosive karena dampaknya tidak merusak bangunan markas kami. Masih kami selidiki kemungkinan pelaku masuk jaringan teroris. Nanti kita beritahu detailnya jika penyelidikan sudah selesai ya,“ ujar Kombes Achmad Luthfi.
Sementara itu, Walikota Solo, Hadi Rudyatmo yang mengunjungi lokasi kejadian di kompleks Polresta Solo mengecam aksi pemboman itu. Rudy – demikian walikota itu akrab disapa – menegaskan masyarakat Solo akan melawan aksi terorisme dan meminta masyarakat tetap tenang dalam beraktivitas.
“Kami mengecam aksi bom di Polresta Solo ini. Kami meminta masyarakat tetap tenang, tidak khawatir, akan kami kerahkan seluruh pengamanan masyarakat, satpol PP, Linmas, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Aktifitas perayaan Lebaran tetap seperti biasa, jangan takut, kita lawan bersama aksi terorisme, “ ujar Hadi Rudyatmo.
Sebagaimana diketahui, Polresta Solo menjadi sasaran pemboman bunuh diri Selasa pagi. Pelaku dengan berkendaraan sepeda motor nekat menerobos masuk pintu masuk penjagaan.
Kompleks Polresta Solo kini dijaga ratusan aparat polisi dan TNI bersenjata lengkap. Garis polisi terpasang di lokasi tersebut. Ribuan warga yang menonton lokasi kejadian berada di luar garis polisi yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Dua mobil jenazah dan tiga ambulans tampak berada di depan Polresta Solo. Kendaraan lapis baja dan penjinak bahan peledak juga terparkir di depan Polresta Solo. Sebuah sepeda motor berwarna hijau bernomor polisi AD 6136 HW dalam kondisi rusak dan tergeletak di dekat pos jaga. Jasad pelaku masih tampak tergeletak di lokasi kejadian di samping sepeda motor yang rusak tersebut. (voa)