TANJUNGPRIOK, SUMUTPOS.CO – Minimnya fasilitas pengamanan di kolam Laut 004 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuat taksi B 1587 OE tercebur. Taksi Sepakat yang drivernya atas nama Silaban masuk ke kolam laut. Sopir dan empat penumpang langsung tewas kehabisan napas.
Namun, Silaban selamat. Pasalnya, taksinya dikendarai Mujianto (48). Sedangkan empat penumpang yang tewas itu adalah Heriyansyah (27), Medi (25), Yusarmanto (38), dan M Amin Hudori (41).
Kapolres Pelabuhan Tanjungpriok AKBP Hanny Hidayat menerangkan, taksi itu tercebur pada Senin dini hari (5/9). Saat itu hujan turun cukup deras. “Ada empat ABK di dalam mobil, mereka beres makan dari luar pelabuhan dan mau balik lagi ke dalam dengan menggunakan taksi,” jelas Hanny saat ditemui di Pelabuhan Tanjungpriok, kemarin (5/9).
Empat penumpang yang tewas merupakan ABK Tongkang Totot II Jambi dan Tugboat Yang Viti I Jakarta yang sedang bersandar di Dermaga 002 Pelabuhan Nusantara. Minimnya tanda peringatan dan tidak ada pembatas di bibir kolam membuat taksi tanpa sengaja bablas dan masuk ke dalam kolam. “Di Dermaga ini nggak ada plang dan tulisan-tulisan peringatan, jadi tidak kelihatan. Jadi mobil masuk dari pintu 4 langsung nyebur,” terang Hanny.
Diduga karena terjebak, empat penumpang dan satu sopir tewas lantaran kehabisan napas. Punti taksi itu tak bisa dibuka. Saat tercebur, lanjut Hanny, ada saksi yang melihat. kemudian langsung melaporkan hal tersebut ke petugas setempat. Sekitar pukul 04.30, tim SAR Syahbandar Klas Utama Tanjung Priok pimpinan Yunaldi mencari posisi taksi dan para korban yang jatuh ke kolam dermaga itu.
Petugas SAR menemukan taksi yang jatuh ke dermaga pada pukul 04.50. Selanjutnya para korban dievakuasi ke kapal Patroli KPLP. “Semua korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 06.00,” ucap Hanny.
Namun, terkait keberadaan taksi yang masuk kawasan Pelabuhan, Hanny mengaku tidak ada koordinasi sebelumnya dengan pihak kepolisian setempat. “Kenapa taksi boleh masuk sini, nah itu kita akan lakukan koordinasi, yang jelas nggak boleh taksi masuk ke dermaga,” tegasnya.
Hanny juga menampik jika sopir taksi merupakan sopir tembak. “Enggak, sopir itu cuma gantian shift aja. Sopir bener itu,” katanya. Dari pemeriksaan sementara, tanda pengenal sopir di taksi dan nama sopir ternyata berbeda. Nama Silaban yang tertera pada nama pengenal di taksi itu memang sopir asli. Nah, ketika ditemui di Polres Pelabuhan Tanjungpriok, Silaban mengaku ketika habis narik, dia tidak membawa kartu tanda pengenal. “Itu modelnya seperti kartu. Ada nama saya di situ. Nah yang kecebur yang saya tau namanya Pak Jawa saja, nggak tahu nama aslinya, dia satu pool juga sama saya,” kata Silaban. (gum/jpg/rbb)