MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyidik segera melakukan gelar perkara serta mengkroscek apakah airsoft gun milik PNS yang bertugas di Kantor Camat Medan Tuntungan, terdaftar di Direktorat Intelkam Polda Sumut atau tidak. Yang pasti, pasca menembak calo SIM di luar markar Satlantas Polresta Medan, Timbul Sinaga ditahan penyidik Sat Reskrim setempat, buntut aksi koboinya itu.
Pegawai Camat Ditahan, Calo SIM Masih Bebas
Namun, si calo SIM yang bernama Alamsyah yang menipu Timbul Sinaga belum ditahan pihak kepolisian. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Fahrizal, Alamsyah tidak ditahan lantaran oknum PNS tersebut belum buat laporan soal dirinya yang kena.
“Kita segera melakukan gelar perkara dulu. Untuk oknum PNS memang sudah kita lakukan penahanan. Namun untuk si calo yang melakukan penipuan terhadap si oknum PNS ini belum kita tahan. Dari hasil pemeriksaan kemarin kita amankan airsoft gun dan kartu klub airsoft gun,” ujar Fahrizal ketika dihubungi, Rabu (7/9) Sore.
Nah, kata Fahrizal, soal kepemilikan airsoft gun tersebut itulah yang mau dikroscek pihaknya ke Direktorat Intelkam Polda Sumut, apakah airsoft milik si PNS terdaftar dalam klub atau tidak.
Airsoft milik Timbul Sinaga dikatakan masuk ke dalam Sena Airsfot Shooting Club (SASC). Sedangkan kartunya sudah mati atau tak berlaku lagi. “Untuk si calo SIM juga belum kita tahan karena sejauh ini si oknum PNS belum buat laporan soal dirinya kena tipu oleh si calo itu. Nah saat ini kita fokus melakukan penyelidikan terhadap si oknum PNS dulu. Saksi-saksi juga sedang kita mintai keterangannya,” ungkap Fahrizal.
Pasca aksi penembakan yang dilakukan oleh Timbul Sinaga, sejumlah calo SIM masih berada di sekitaran markas Satlantas Polresta Medan. Mereka terlihat mangkal di warung-warung kopi di Jalan Arief Lubis, Jalan Adinegoro dan Lorong Juki, Kelurahan Durian, Medan Timur.
Padahal sepekan lalu, personel Satuan Sabhara Polresta Medan lakukan penertiban dan penyisiran terhadap para jukir liar dan calo yang kerap meresahkan para pemohon SIM. Namun tetap saja para calo dan jukir liar di seputaran Satlantas Polresta Medan masih tetap beroperasi. Bahkan sejumlah calo SIM yang bergentayangan di seputara markas Satlantas Polresta Medan terlihat pro dan kontra.
“Ya kesal jugalah bang. Aku pun calo juganya. Memang sudah sering para pemohon SIM ditipui calo. Uangnya dibawa kabur tapi SIM nya enggak selesai. Siapa yang enggak kesal. Aku pun kalau digitukan ya ngamuk jugalah sama kayak si PNS kemarin itu,” ujar seorang calo yang enggan menyebutkan identitasnya ini.
Sementara itu Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Kodam I Bukit Barisan Kolonel CPM Yusri Nuryanto ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Timbul Sinaga pernah tergabung dalam SASC.
“Memang pernah yang bersangkutan ini (Timbul Sinaga) bergabung dalam klub. Tapi saya belum tahu apakah saat ini yang bersangkutan masih aktif atau enggak. Nah, kalau soal kronologisnya saya belum dapat laporan dari anggota. Saya saat ini baru landing dari Padang. Sudah dua hari saya tidak di Medan. Saya kroscek ke anggota dulu,” ujar Yusri Nuryanto. (mag-2/yaa)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyidik segera melakukan gelar perkara serta mengkroscek apakah airsoft gun milik PNS yang bertugas di Kantor Camat Medan Tuntungan, terdaftar di Direktorat Intelkam Polda Sumut atau tidak. Yang pasti, pasca menembak calo SIM di luar markar Satlantas Polresta Medan, Timbul Sinaga ditahan penyidik Sat Reskrim setempat, buntut aksi koboinya itu.
Namun, si calo SIM yang bernama Alamsyah yang menipu Timbul Sinaga belum ditahan pihak kepolisian. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Fahrizal, Alamsyah tidak ditahan lantaran oknum PNS tersebut belum buat laporan soal dirinya yang kena.
“Kita segera melakukan gelar perkara dulu. Untuk oknum PNS memang sudah kita lakukan penahanan. Namun untuk si calo yang melakukan penipuan terhadap si oknum PNS ini belum kita tahan. Dari hasil pemeriksaan kemarin kita amankan airsoft gun dan kartu klub airsoft gun,” ujar Fahrizal ketika dihubungi, Rabu (7/9) Sore.
Nah, kata Fahrizal, soal kepemilikan airsoft gun tersebut itulah yang mau dikroscek pihaknya ke Direktorat Intelkam Polda Sumut, apakah airsoft milik si PNS terdaftar dalam klub atau tidak.
Airsoft milik Timbul Sinaga dikatakan masuk ke dalam Sena Airsfot Shooting Club (SASC). Sedangkan kartunya sudah mati atau tak berlaku lagi. “Untuk si calo SIM juga belum kita tahan karena sejauh ini si oknum PNS belum buat laporan soal dirinya kena tipu oleh si calo itu. Nah saat ini kita fokus melakukan penyelidikan terhadap si oknum PNS dulu. Saksi-saksi juga sedang kita mintai keterangannya,” ungkap Fahrizal.
Pasca aksi penembakan yang dilakukan oleh Timbul Sinaga, sejumlah calo SIM masih berada di sekitaran markas Satlantas Polresta Medan. Mereka terlihat mangkal di warung-warung kopi di Jalan Arief Lubis, Jalan Adinegoro dan Lorong Juki, Kelurahan Durian, Medan Timur.
Padahal sepekan lalu, personel Satuan Sabhara Polresta Medan lakukan penertiban dan penyisiran terhadap para jukir liar dan calo yang kerap meresahkan para pemohon SIM. Namun tetap saja para calo dan jukir liar di seputaran Satlantas Polresta Medan masih tetap beroperasi. Bahkan sejumlah calo SIM yang bergentayangan di seputara markas Satlantas Polresta Medan terlihat pro dan kontra.
“Ya kesal jugalah bang. Aku pun calo juganya. Memang sudah sering para pemohon SIM ditipui calo. Uangnya dibawa kabur tapi SIM nya enggak selesai. Siapa yang enggak kesal. Aku pun kalau digitukan ya ngamuk jugalah sama kayak si PNS kemarin itu,” ujar seorang calo yang enggan menyebutkan identitasnya ini.
Sementara itu Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Kodam I Bukit Barisan Kolonel CPM Yusri Nuryanto ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Timbul Sinaga pernah tergabung dalam SASC.
“Memang pernah yang bersangkutan ini (Timbul Sinaga) bergabung dalam klub. Tapi saya belum tahu apakah saat ini yang bersangkutan masih aktif atau enggak. Nah, kalau soal kronologisnya saya belum dapat laporan dari anggota. Saya saat ini baru landing dari Padang. Sudah dua hari saya tidak di Medan. Saya kroscek ke anggota dulu,” ujar Yusri Nuryanto. (mag-2/yaa)