JAKARTA- Muhammad Rachman memang gagal mempertahankan sabuk juara terbang mini (47,6 Kg) WBA setelah dikalahkan Pornsawan Porpramook, Sabtu malam (30/7) lalu. Namun, peluang untuk mempermasalahkan hasil pertarungan itu masih cukup terbuka.
Komisi Tinju Indonesia (KTI) sebagai salah satu supervisor pertandingan menjelaskan bahwa hal yang akan dilakukan oleh pihaknya sebagai bentuk ketidakpuasan adalah melakukan protes ke badan tinju WBA. Mereka akan segera mengajukan keberatan disertai bukti-bukti dilapangan seperti pengakuan pengawas pertandingan dan rekaman pertadningan.
“Besok (hari ini, Red) kami akan langsung mengajukan protes ke WBA dan itu harus langsung ditanggapi,” bilang Ketua Umum KTI Anton Sihombing, kemarin (31/7).
“Kami ingin opsi pertarungan di Indonesia dikabulkan dan bisa langsung ditandingkan ulang dengan Rachman,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa protes tersebut diajukan karena penilaian kontroversial yang diberikan oleh para juri pertarungan. Protes utama, ucap Anton, ditujukan atas hasil penilan juri aal Korsel Yuh Wan Soo yang memberikan poin kemenangan untuk lawan meskipun secara kasat mata sudah jelas Rachman lebih unggul.
Anton memaparkan bahwa alasan judge asal negeri Ginseng itu tidak memberikan kemenangan pada Rachman karena pukulannya dianggap kurang telak meskipun berkali-kali mengenai wajah Pornsawan.
“Itu menjadi subjektifitas juri. Protes kami memang tidak bisa merubah hasil pertandingan. Keputusan juri harus diterima meskipun penilannya tidak fair. Tapi, kami berharap tanding ulang bisa segera direalisasikan, dan itu digelar di Indonesia. Peluang revansnya sangat besar,” ujarnya.
Selain protes ke WBA, Anton menerangkan bahwa masih ada celah bagi Rachman untuk bisa secepatnya bertarung memeperebutkan sabuk juara terbang mini kembali. Sebab, hasil dari tes urine masih berpeluang menjatuhkan Pornsawan jika memang positif doping.
“Mari ditunggu seminggu. Kami optimistis bermasalah di Pornsawan karena usai pertandingan dia tidak mau dites urinenya,” bilangnya. “Tapi, setelah dipaksa oleh pihak keamanan, akhirnya dia (Pornsawan, Red) berkenan melakukan tes urine,” tambah Anton. (aam/jpnn)