29 C
Medan
Thursday, December 26, 2024
spot_img

Transformasi STPP Medan Menuju Pasar Global

Mahasiswa dan staf pengajar STPP Medan foto bersama di depan kampusnya.
Mahasiswa dan staf pengajar STPP Medan foto bersama di depan kampusnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan Dr Drs Susanto, MSi mengatakan, perubahan status dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan menjadi Politeknik Pertanian STPP Medan sesuai amanah UU No 12 tahun 2012, PP Menteri Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 50 tahun 2015. “Perubahan itu terkait dengan persiapan STPP memasuki Masyarakat Economic Asean (MEA). Kendati demikian, STPP Medan tidak dapat berdiri sendiri. STPP Medan akan bekerja sama dengan users yang akan menggunakan para lulusan STPP Medan,” kata Susanto saat membuka acara Focus Group Discusssion (FGD) kompetensi lulusan Politeknik Pertanian STPP Medan, di aula STPP Medan, pekan kemarin.

Terkait perubahan status ini, pihak STPP mempersiapkan beberapa komponen, baik secara mandiri maupun melibatkan instansi dan sektor lain terkait. “Melalui Focus Group Discussion ini, diharapkan masukan-masukan dari peserta untuk menghasilkan profil lulusan yang berdaya saing dan unggul dalam persaingan pasar global nantinya,” katanya.

Tujuan dari FGD ini adalah untuk memperoleh masukan pembukaan program studi baru Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, perihal peran dan profil lulusan yang dihasilkan, untuk bisa menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Juga untuk memperoleh masukan mengenai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, serta untuk memperoleh informasi mengenai perkiraan kebutuhan tenaga kerja di bidang perkebunan dan untuk pemetaan pengguna stakeholder terkait espektasi kompetensi lulusan.

Adapun output dari hasi lpertemuan FGD yang dilakukan adalah terwujudnya inisiasi cetak biru kompetensi lulusan perguruan tinggi bidang perkebunan yang professional, dalam menyukseskan pembangunan pertanian. Sekaligus dalam menghadapi berlakunya kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Profil lulusan yang sudah dibahas yaitu profil lulusan program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan yang nantinya akan menjadi seorang manajer, tenaga ahli perkebunan, pelaku usaha entrepreneur, dan sebagai penyuluh.

“Kompetensi lulusan Politeknik Pertanian STPP Medan telah ditetapkan yaitu SDM yang mampu memahami fungsi manajemen seperti Planning, Organization, Actuating dan Controling (POAC), memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengetahui aspek legal formal suatu kebijakan, menguasai teknis perkebunan, professional, mandiri,beramal, dan beriman. Berdaya saing untuk mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani serta menyusun dan membuat laporan pengelolaan,” lanjutnya.

Narasumber pada kegiatan FGD tersebut antara lain Bagus Giri Yudanto ST MT dari PPKS Sumatera Utara dan Ir Yuliana Kansrini, M. Siadari STPP Medan. Sebagai moderatornya adalah Ir Yusak Marunianta, MP.

Kegiatan diikuti 50 peserta dari Asosiasi Kelapa Sawit, Asosiasi Kelapa, Asosiasi Karet, Asosiasi Kakao, Asosiasi Tebu, Asosiasi Kopi, Asosiasi Kopi, Praktisi Kelapa Sawit, Praktisi Kelapa, Praktisi Karet, Praktisi Kakao, Praktisi Tebu, Praktisi Kopi, Pelaku Usaha, Direktur Politeknik Pertanian Payahkumbuh, Dekan Fakultas Pertanian USU, Dekan Fakultas Pertanian Panca Budi, Ketua STIPAP, KepalaKampus LPP Medan, KepalaDinas Perkebunan Prov Sumut, KepalaDinas Perkebunan Langkat, Kabid Pendidikan Pemda Sumut, Direksi PTPN II, Direksi PTPN III, Direksi PTPN IV, Kepala BBP2TP,dan Dosen-dosen STPP Medan. (rel/azw/gus)

Mahasiswa dan staf pengajar STPP Medan foto bersama di depan kampusnya.
Mahasiswa dan staf pengajar STPP Medan foto bersama di depan kampusnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan Dr Drs Susanto, MSi mengatakan, perubahan status dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan menjadi Politeknik Pertanian STPP Medan sesuai amanah UU No 12 tahun 2012, PP Menteri Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 50 tahun 2015. “Perubahan itu terkait dengan persiapan STPP memasuki Masyarakat Economic Asean (MEA). Kendati demikian, STPP Medan tidak dapat berdiri sendiri. STPP Medan akan bekerja sama dengan users yang akan menggunakan para lulusan STPP Medan,” kata Susanto saat membuka acara Focus Group Discusssion (FGD) kompetensi lulusan Politeknik Pertanian STPP Medan, di aula STPP Medan, pekan kemarin.

Terkait perubahan status ini, pihak STPP mempersiapkan beberapa komponen, baik secara mandiri maupun melibatkan instansi dan sektor lain terkait. “Melalui Focus Group Discussion ini, diharapkan masukan-masukan dari peserta untuk menghasilkan profil lulusan yang berdaya saing dan unggul dalam persaingan pasar global nantinya,” katanya.

Tujuan dari FGD ini adalah untuk memperoleh masukan pembukaan program studi baru Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, perihal peran dan profil lulusan yang dihasilkan, untuk bisa menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Juga untuk memperoleh masukan mengenai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, serta untuk memperoleh informasi mengenai perkiraan kebutuhan tenaga kerja di bidang perkebunan dan untuk pemetaan pengguna stakeholder terkait espektasi kompetensi lulusan.

Adapun output dari hasi lpertemuan FGD yang dilakukan adalah terwujudnya inisiasi cetak biru kompetensi lulusan perguruan tinggi bidang perkebunan yang professional, dalam menyukseskan pembangunan pertanian. Sekaligus dalam menghadapi berlakunya kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Profil lulusan yang sudah dibahas yaitu profil lulusan program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan yang nantinya akan menjadi seorang manajer, tenaga ahli perkebunan, pelaku usaha entrepreneur, dan sebagai penyuluh.

“Kompetensi lulusan Politeknik Pertanian STPP Medan telah ditetapkan yaitu SDM yang mampu memahami fungsi manajemen seperti Planning, Organization, Actuating dan Controling (POAC), memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengetahui aspek legal formal suatu kebijakan, menguasai teknis perkebunan, professional, mandiri,beramal, dan beriman. Berdaya saing untuk mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani serta menyusun dan membuat laporan pengelolaan,” lanjutnya.

Narasumber pada kegiatan FGD tersebut antara lain Bagus Giri Yudanto ST MT dari PPKS Sumatera Utara dan Ir Yuliana Kansrini, M. Siadari STPP Medan. Sebagai moderatornya adalah Ir Yusak Marunianta, MP.

Kegiatan diikuti 50 peserta dari Asosiasi Kelapa Sawit, Asosiasi Kelapa, Asosiasi Karet, Asosiasi Kakao, Asosiasi Tebu, Asosiasi Kopi, Asosiasi Kopi, Praktisi Kelapa Sawit, Praktisi Kelapa, Praktisi Karet, Praktisi Kakao, Praktisi Tebu, Praktisi Kopi, Pelaku Usaha, Direktur Politeknik Pertanian Payahkumbuh, Dekan Fakultas Pertanian USU, Dekan Fakultas Pertanian Panca Budi, Ketua STIPAP, KepalaKampus LPP Medan, KepalaDinas Perkebunan Prov Sumut, KepalaDinas Perkebunan Langkat, Kabid Pendidikan Pemda Sumut, Direksi PTPN II, Direksi PTPN III, Direksi PTPN IV, Kepala BBP2TP,dan Dosen-dosen STPP Medan. (rel/azw/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/