PKS Mulai Jagokan Chaerul Tanjung
Pencalonan mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebagai calon presiden (capres) menuai dukungan dari kalangan nonparlemen. Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menyakini sosok perempuan yang akrab disapa Ani itu jauh bisa dipercaya dibandingkan stok dari politisi atau purnawirawan TNI.
“Buat saya orang itu (Sri Mulyani, red) adalah orang yang masih bisa dipercaya dan bisa dicek apakah dia orang yang korup atau tidak,” kata Ikrar setelah diskusi di gedung DPD, Jakarta, kemarin (5/8).
Menurut Ikrar, dirinya menilai positif pencalonan Sri Mulyani oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI). Secara integritas, Sri Mulyani adalah sosok yang bisa dipertanggungjawabkan. Sosok Sri Mulyani bisa menjadi capres yang diperhitungkan jika Partai SRI memiliki basis pengurus yang tepat. “Partai SRI harus menunjukkan bahwa pendukung SMI (Sri Mulyani Indrawati, red) itu adalah orang yang juga punya integritas,” ujarnya.
Dalam hal kampanye politik, kata Ikrar, Partai SRI harus melakukan langkah yang tepat. Menurut dia, jangan terlalu membesar-besarkan Sri Mulyani sebagai sosok yang dikorbankan SBY. Partai SRI harus membesarkan Sri Mulyani sebagai sosok yang terbaik sebagai capres 2014. “Menurut saya itu lebih elegan daripada membicarakan dia sudah dipecat atau belum dari kabinet,” ujarnya.
Namun, lanjut Ikrar, masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam mencalonkan Sri Mulyani. Menurut dia, Partai SRI harus mampu membebaskan Sri Mulyani dari jerat kasus Bank Century. Selanjutnya, Direktur Operasional Bank Dunia itu juga harus menunjukkan diri sebagai sosok yang tidak pro kepada Amerika Serikat (AS). “SMI harus bisa mengatakan tidak kepada AS jika ada tekanan politik dari sana,” ujar Ikrar. Hal itu menjadi kunci bahwa Indonesia adalah negara yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan punya kebudayaan. “Apa yang menjadi kepentingan Indonesia harus dipertahankan,” tandasnya.
Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy mengatakan partainya tidak khawatir dengan pendirian Partai SRI. Melihat komposisi pendiri dan pengurusnya, Romi “panggilan akrab M Romahurmuziy menyebut segmen pemilih yang dibidik Partai SRI sama sekali tidak bersentuhan dengan basis tradisional konstituen PPP. “Segmen kami berbasis Islam. Saya kira mereka lebih bersegmen nasionalis-sekuler,” katanya.
Dia mengaku tak terlalu kaget dengan kemunculan Partai SRI. Dia mengaku telah memprekdisinya sejak suara-suara yang menggadang pencapresan Sri Mulyani ramai terdengar. “Niat seseorang menjadi capres tentunya harus dengan memiliki kendaraan parpol,” ujar Romi.
Meski begitu, dia tidak terlalu yakin Partai SRI mampu lolos menjadi peserta pemilu 2014, apalagi memenangkannya. Salah satu indikasinya, Partai SRI ikut menggugat persyaratan pendirian parpol ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Saya kira parpol ini tidak lahir by design jauh sebelumnya,” kata Romi.
Ditanya mengenai prospek Sri Mulyani, Romi menjawab diplomatis. “Saya kira ini (Partai SRI dan Sri Mulyani, Red) bukan jualan yang eksotis bagi pemilih dengan pendidikan rendah,” ujarnya. Dia beralasan orang “orang yang berada di sekitar Partai SRI lebih banyak dari kalangan aktivis, intelektual, dan tokoh kampus yang tidak punya basis massa riil.
“Jangan lupa 44 persen pemilih kita hanya lulusan di bawah SMP yang nggak demen berita politik,” ujarnya. Lantas, siapa kandidat capres PPP” “Sampai saat ini kami tidak ingin membicarakan dulu pencapresan. Nanti persoalan bangsa banyak yang terbengkalai,” jawab Romi.
Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan mengatakan Partai SRI akan menjadi kunci penting bagi pencapresan Sri Mulyani dalam pilpres 2014. Karena itu, masih terlalu dini untuk menganalisis peluang melajunya Sri Mulyani dalam pilpres. “Partai SRI saja masih calon parpol yang belum tentu lolos verifikasi,” kata Taufik, lantas tersenyum.
Taufik menegaskan prospek Partai SRI akan tergantung dari penilaian rakyat terhadap rekam jejak para pendirinya. “Ini kan masih pendaftaran, semua pihak tentu punya strategi sendiri, tergantung jam terbang pilotnya,” tandasnya.
Di luar pencalonan Sri Mulyani, anggota Fraksi PKS Zulkieflimansyah menilai ada sejumlah sosok capres yang layak untuk maju pasca pemilu legislatif 2014 nanti. Namun, dirinya cenderung memilih sosok bos Transcorp Chairul Tanjung sebagai sosok capres yang ideal. “Menurut saya yang pas untuk capres 2014 itu Chaerul Tanjung,” ujarnya.
Sosok Chairul, kata anggota Komisi VII DPR itu, bisa menjadi kesinambungan yang baik. Rekam jejaknya sebagai pengusaha dinilainya layak untuk memimpin pemerintahan nanti. “Dari kapasitas, dia pilihan yang baik. Lagipula, dia juga good looking,” tandasnya. (bay/pri/agm/jpnn)
PD Belum Berani Usung Ani Yudhoyono
PARTAI Serikat Rakyat Independen (SRI) telah mencalonkan Sri Mulyani sebagai calon presiden. Partai Demokrat (PD) yang tengah berkuasa masih malu-malu mengusung bakal calonnya.
“SBY sudah sebagai ketua dewan pembina sudah keluarkan statement bahwa tidak mencalonkan artinya belum kita bicarakan. Kita belum tahu mencalonkan Bu Ani, dan kita DPP dan dewan pembina belum memutuskan. Pencalonan itu kan nanti diputus oleh majelis tinggi partai,” ujar Ketua DPP PD, Jafar Hafsah usai menghadiri buka bersama di kediaman Marzuki Alie, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Jumat (5/8).
Meski demikian Jafar melihat ada kemampuan dalam diri Ani Yudhoyono. Jafar yakin Ani mampu menjadi seorang pemimpin. “Kalau Ibu Ani kan berpendidikan, orang tuanya pahlawan. Sosok ibu Ani kan baik, orangnya cerdas. Komunikasinya baik, dan dia benar-benar pendamping yang setia,” kata Ketua Fraksi PD DPR ini.
Hingga saat ini, lanjut Jafar, PD belum menentukan bakal calon presiden yang diusungnya. PD masih melihat perkembangan-perkembangan yang terjadi.
“Kalau sekarang ini partai-partai mengajukan calonnya, dia akan mengambil dasar dari polling untuk mengetahui keinginan masyarakat, dukungan masyarakat, ya (kami) memerlukan poling,” tandasnya.
Dari Partai Kebangkitan Bangsa tidak terlalu memusingkan wacana Sri Mulyani akan jadi calon presiden pada 2014 mendatang yang akan diusung Partai Serikat Rakyat Independen. Partai SRI boleh-boleh saja mengusung mantan Menteri Keuangan itu asal memenuhi persyaratan.
“Pencaprespran itu sesuai dengan undang-undang, harus diusung partai politik maupun gabungan partai politik, yang lolos dari parliamantary treshold. Nanti kalau tidak lolos parliamantary treshold, bagaimana mau mencalonkan,” kata Fraksi PKB Marwan Jafar kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 5/8).
Tak hanya itu, partai yang bisa mengajukan calon presiden harus mengantongi kursi di DPR 30 persen. Kalau tak mencapai, harus bergabung dengan partai lain. Meski begitu, Jafar tak memastikan apakah PKB bersedia apabila diajak Partai SRI untuk bersama-sama mendukung Sri Mulyani. “Iya nanti ada hitung-hitungan politiknya. Kan tidak bisa sekarang toh. Dilihat dari hasil Pemilu dulu. Lagi pula itu kan partai kemarin sore. Kok malah mau ajak (kita) bergabung (dukung jagoannya). Jangan dibalik-balik. (Partai SRI) lolos verifikasi saja belum tentu, apalagi PT,” tampik Marwan.
Marwan juga belum memastikan siapa yang akan diusung PKB pada pemilihan presiden 2014 mendatang. “Nanti. Belum ditentukan, yang jelas akan mendorong putra terbaik NU dan PKB. Kita masih mendengarkan suara-sura dari NU dan PKB,” tandasnya. (net/jpnn)