SUMUTPOS.CO – Kerusuhan besar terjadi di Anisio Jobim, sebuah penjara di pinggiran Manaus, Amazonas, Brasil, Minggu (1/1) sore waktu setempat. 56 orang tewas, 144 tahanan melarikan diri.
Tragedi brutal ini dipicu perang antara dua geng FDN dan PCC yang berada di dalam penjara. Pertempuran terjadi dari Minggu sore hingga jelang Senin.
Sekretaris Keamanan Publik Sergio Fontes mengatakan, kerusuhan ini merupakan ‘pembantaian’ terbesar yang pernah terjadi di sebuah penjara.
Polisi baru bisa menertibkan situasi pada Senin pagi. Mereka menemukan adegan yang mengerikan di dalam penjara.
Lumuran darah, mayat yang terbakar bertumpuk di halaman penjara. “Banyak korban yang kepalanya terpenggal, dan mereka tampak mengerikan,” kata Fontes kepada AFP.
Sebanyak 12 penjaga yang sempat disandera selama perang berlangsung, akhirnya bisa dibebaskan dalam kondisi selamat. Polisi masih berupaya menangkap kembali tahanan yang kabur. (adk/jpnn)
SUMUTPOS.CO – Kerusuhan besar terjadi di Anisio Jobim, sebuah penjara di pinggiran Manaus, Amazonas, Brasil, Minggu (1/1) sore waktu setempat. 56 orang tewas, 144 tahanan melarikan diri.
Tragedi brutal ini dipicu perang antara dua geng FDN dan PCC yang berada di dalam penjara. Pertempuran terjadi dari Minggu sore hingga jelang Senin.
Sekretaris Keamanan Publik Sergio Fontes mengatakan, kerusuhan ini merupakan ‘pembantaian’ terbesar yang pernah terjadi di sebuah penjara.
Polisi baru bisa menertibkan situasi pada Senin pagi. Mereka menemukan adegan yang mengerikan di dalam penjara.
Lumuran darah, mayat yang terbakar bertumpuk di halaman penjara. “Banyak korban yang kepalanya terpenggal, dan mereka tampak mengerikan,” kata Fontes kepada AFP.
Sebanyak 12 penjaga yang sempat disandera selama perang berlangsung, akhirnya bisa dibebaskan dalam kondisi selamat. Polisi masih berupaya menangkap kembali tahanan yang kabur. (adk/jpnn)