29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pemerintah Gelar Ujian Nasional Berbasis Komputer

UJIAN - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Batang.
UJIAN – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Batang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2017 bakal diwarnai gelombang ‘migrasi’ besar-besaran siswa peserta ujian. Sebab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara keseluruhan menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Tidak ada lagi tender penggandaan naskah ujian seperti UN sebelumnya.

Gelombang ‘migrasi’ atau numpang pelaksanaan ujian pamungkas itu muncul karena jumlah sekolah pelaksana UNBK terbatas. Tidak sebanding dengan jumlah sekolah pelaksana UN secara keseluruhan. Data sementara Kemendikbud menunjukkan jumlah sekolah pelaksana UNBK 2017 ada 11.991 unit sekolah mulai SMP, SMA, dan SMK sederajat.

Sementara jumlah sekolah pelaksana UN secara keseluruhan jauh dari itu. Pemerintah sampai sekarang memang belum melansir data resmi jumlah sekolah pelaksana UN 2017. Namun merujuk jumlah sekolah pelaksana UN 2016 yang mencapai hampir 98 ribu, ada selisih yang mencolok.

Jika jumlah sekolah pelaksana UN 2016 dikurangi dengan jumlah sekolah pelaksana UNBK 2017, maka ditemukan angka 85 ribu sekolah. Tetapi jumlah 85 ribu sekolah bakal numpang UNBK itu berpotensi menurun. Sebab sampai sekarang Kemendikbud masih membuka pendaftaran pelaksana UNBK 2017.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengakui gelombang migrasi atau numpang sekolah untuk melaksanakan UNBK tidak bisa dipungkiri.

“Lebih mudah memobilisir siswanya,” katanya di Jakarta, kemarin.

Ketimbang harus memindah unit komputer dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Sebab pasti ada kendala instalasi jaringan komputer dan ketersedian listrik serta internet.

Nizam mengatakan, Kemendikbud memang mengoptimalkan UNBK. Bahkan jadwal pelaskanaan UNBK untuk semua jenjang dibuat sedemikian rupa. Sehingga siswa bisa menjalankan UNBK secara bergantian. “Dengan sistem resource sharing seperti ini kita optimis UNBK berjalan lancar. Tidak apa-apa ada yang nonggo (numpang, red)” tutur pejabat yang hobi bersepeda itu.

Dia menjelaskan, total sekolah yang mendaftar UNBK 2017 sekitar 12 ribu unit, dengan jumlah komputer mencapai 720 ribuan unit. Melalui jadwal UN yang dibuat tiga shift, maka dapat melayani 2,16 juta peserta UN. Kapasitas itu sudah cukup untuk menampung 1,6 juta peserta UN di jenjang SMA sederajat.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Erika Budiarti Laconi membenarkan, Kemendikbud memaksimalkan pelaksanaan UNBK. Dengan ketentuan ini, Erika menjelaskan di Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2017 tidak ada penjelaskan teknis tentang penggandaan naskah ujian.

Guru besar Fakultas Peternakan IPB itu menjelaskan teknis numpang sekolah untuk melaksanakan UNBK. Sesuai jadwal yang telah ditepkan, UN 2017 dimulai untuk jenjang SMK terlebih dahulu. Jika ada SMK yang tidak siap melaksanakan UNBK, maka akan minjam ruang komputer di SMP atau SMK pelaksana UNBK.

Begitupula ketika sedang dilaksanakan UN untuk SMA. Jika ada SMA yang belum siap melaksanakan UNBK, maka bisa pinjam atau menumpang UNBK di SMP atau SMK. Pun demikian untuk UN SMP, anak-anak di sekolah yang belum siap UNBK, migrasi ke SMA atau SMK yang sudah nganggur ruang komputernya.

UJIAN - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Batang.
UJIAN – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Batang.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2017 bakal diwarnai gelombang ‘migrasi’ besar-besaran siswa peserta ujian. Sebab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara keseluruhan menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Tidak ada lagi tender penggandaan naskah ujian seperti UN sebelumnya.

Gelombang ‘migrasi’ atau numpang pelaksanaan ujian pamungkas itu muncul karena jumlah sekolah pelaksana UNBK terbatas. Tidak sebanding dengan jumlah sekolah pelaksana UN secara keseluruhan. Data sementara Kemendikbud menunjukkan jumlah sekolah pelaksana UNBK 2017 ada 11.991 unit sekolah mulai SMP, SMA, dan SMK sederajat.

Sementara jumlah sekolah pelaksana UN secara keseluruhan jauh dari itu. Pemerintah sampai sekarang memang belum melansir data resmi jumlah sekolah pelaksana UN 2017. Namun merujuk jumlah sekolah pelaksana UN 2016 yang mencapai hampir 98 ribu, ada selisih yang mencolok.

Jika jumlah sekolah pelaksana UN 2016 dikurangi dengan jumlah sekolah pelaksana UNBK 2017, maka ditemukan angka 85 ribu sekolah. Tetapi jumlah 85 ribu sekolah bakal numpang UNBK itu berpotensi menurun. Sebab sampai sekarang Kemendikbud masih membuka pendaftaran pelaksana UNBK 2017.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengakui gelombang migrasi atau numpang sekolah untuk melaksanakan UNBK tidak bisa dipungkiri.

“Lebih mudah memobilisir siswanya,” katanya di Jakarta, kemarin.

Ketimbang harus memindah unit komputer dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Sebab pasti ada kendala instalasi jaringan komputer dan ketersedian listrik serta internet.

Nizam mengatakan, Kemendikbud memang mengoptimalkan UNBK. Bahkan jadwal pelaskanaan UNBK untuk semua jenjang dibuat sedemikian rupa. Sehingga siswa bisa menjalankan UNBK secara bergantian. “Dengan sistem resource sharing seperti ini kita optimis UNBK berjalan lancar. Tidak apa-apa ada yang nonggo (numpang, red)” tutur pejabat yang hobi bersepeda itu.

Dia menjelaskan, total sekolah yang mendaftar UNBK 2017 sekitar 12 ribu unit, dengan jumlah komputer mencapai 720 ribuan unit. Melalui jadwal UN yang dibuat tiga shift, maka dapat melayani 2,16 juta peserta UN. Kapasitas itu sudah cukup untuk menampung 1,6 juta peserta UN di jenjang SMA sederajat.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Erika Budiarti Laconi membenarkan, Kemendikbud memaksimalkan pelaksanaan UNBK. Dengan ketentuan ini, Erika menjelaskan di Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2017 tidak ada penjelaskan teknis tentang penggandaan naskah ujian.

Guru besar Fakultas Peternakan IPB itu menjelaskan teknis numpang sekolah untuk melaksanakan UNBK. Sesuai jadwal yang telah ditepkan, UN 2017 dimulai untuk jenjang SMK terlebih dahulu. Jika ada SMK yang tidak siap melaksanakan UNBK, maka akan minjam ruang komputer di SMP atau SMK pelaksana UNBK.

Begitupula ketika sedang dilaksanakan UN untuk SMA. Jika ada SMA yang belum siap melaksanakan UNBK, maka bisa pinjam atau menumpang UNBK di SMP atau SMK. Pun demikian untuk UN SMP, anak-anak di sekolah yang belum siap UNBK, migrasi ke SMA atau SMK yang sudah nganggur ruang komputernya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/