BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Agaknya warga harus lebih berhati-hati saat melintas di jalan raya. Pasalnya, kejahatan curanmor bermodus tuduhan laka lantas, kambuh lagi.
Kali ini, Khairul Nazri (16) siswa SMAN 19 Medan, jadi korbannya. Sepeda motor Yamaha Vixion BK 5678 AFY yang dikendarainya raib dibawa kabur tiga pria tak dikenal, Kamis (5/1) kemarin.
Kejadian dialami korban, Nazri terjadi ketika ia sepulang dari sekolah bermaksud menuju rumahnya di Jalan Platina 2 Kelurahan Titipapan
Kecamatan Medan Deli. Persinya di Jalan KL Yos Sudarso Pajak Rambe Kecamatan Medan Labuhan, tiga pelaku menghentikan laju sepeda motornya.
Begitu korban berhenti, seorang pria bertubuh kurus, rambut cepak dan berkumis tipis langsung menuding Nazri melarikan diri setelah menabrak adiknya. Belum sempat menjawab, dua pelaku lainnya dengan suara membentak ikut menuding korban.
“Yang menyetop satu orang, dua pelaku lagi berada di atas sepeda motor Vario merah. Terus aku dibawa dengan alasan melihat kondisi adiknya,” ujar, Nazri di Polsek Medan Labuhan.
Merasa tidak bersalah, korban menurut saja saat diajak. Sedangkan, sepeda motor dan dompet berisi STNK serta uang Rp300 ribu miliknya dirampas pelaku dengan alasan agar korban tidak melarikan diri. Tepat di sebuah rumah makan di Kampung Besar (Kambes), mereka berhenti. Korban lalu diajak seorang pelaku berjalan kaki menuju ke dalam gang.
Sementara, sepeda motornya berikut dua pelaku lagi tetap berada di rumah makan. Tepat di depan SMPN 5 Kambes Medan Labuhan, pelaku memintanya untuk menunggu.
“Hampir satu jam ditunggu, kok tak balik-balik. Terus aku berjalan ke warung nasi, disitu dua kawannya dan sepeda motorku juga sudah tak ada lagi,” ungkapnya.
Sadar kendaraannya telah dibawa kabur. Alhasil, Nazri pulang ke rumah dengan menumpangi ojek. Atas kejadian ini, korban selanjutnya membuat pengaduan ke polisi.
“Ciri-ciri pelakunya aku tanda, kulitnya hitam, tubuh kurus dan berkumis. Sedangkan satu lagi berhidung mancung, kulitnya putih,” tutur, korban.
Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, untuk melengkapi berkas pengaduan, polisi meminta korban untuk membawa bukti dokumen BPKB sepeda motornya.
“Kita tadi menyarankan korban untuk kembali lagi membawa surat-surat kenderaannya, guna melengkapi berkas pengaduannya nanti,” kata, Ponijo.(rul/ala)