Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mengingatkan konsumen soal pemalsuan furnitur merk Da Vinci. Kasus pemalsuan di China itu dikhawatirkan terjadi di Indonesia.
“Sampai sekarang memang belum ada yang komplen, tapi kami ingin ingatkan saja supaya konsumen berhati-hati,” ungkap Ketua Asmindo Ambar Tjahyono.
Ambar menuturkan, sejumlah konsumen yang membeli perabot dari Da Vinci di China marah. Pasalnya, para pembeli ini merasa tertipu atas kualitas produk tersebut.
Da Vinci, adalah jaringan toko penjual mebel mewah berbasis di Singapura. Jarigannya tersebar dari Jakarta hingga China. Para pembeli merasa tertipu lantaran Da Vinci semula mengaku mebel yang dijual berasal dari luar negeri. Bahan-bahan produksi mebel itu pun eksklusif.
Ternyata, hasil investigasi sebuah stasiun televisi China menunjukkan, sebagian besar produk Da Vinci dibuat di dalam negeri. Pabriknya berada di Provinsi Guandong. Bahannya bukan terbuat dari kayu langka melainkan polimer dan bahan kimian lainnya.
Namun, Presiden Direktur DaVinci Furnitur Ltd. Doris Phua dalam siaran video itu membantah hal tersebut. Atas kejadian itu, Asmindo meminta Da Vinci jujur. “Kalau made in China, tulis saja begitu, jangan pakai label merk internasional,” ujar Ambar. (net/jpnn)