26 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Awas Terjangan Lahar Dingin

Foto: Erwin/PM
Warga desa menyaksikan aliran lahar dingin yang mengalir di Desa Sukatendel, Tanah Karo, Sumut, hingga memutus jalur transportasi, Kamis (19/2/2015) lalu. Sepekan ini aktivitas erupsi Gunung Sinabung meningkat. Warga diimbau waspada akan adanya terjangan lahar dingin.

KARO, SUMUTPOS.CO – Dalam sepekan ini aktivitas vulkanik Gunung Sinabung makin meningkat. Dalam sehari, Sinabung mengalami erupsi antara 3 sampai 4 kali diikuti awan panas.

Jarak luncur abu yang sebelumnya hanya mencapai 2.000-2.100 meter, meningkat menjadi 3.000-3.500 meter. Alhasil, puluhan desa yang berada di wilayah timur Kabupaten Karo, termasuk Kota Berastagi dan Kabanjahe dihujani abu vulkanik sedang.

“Sejauh ini Gunung Sinabung masih mengalami erupsi rata-rata 3 sampai 4 kali sehari. Namun sepekan ini ketinggian luncuran abu vulkaniknya meningkat ke angka 3.000-3.500 meter ke arah timur,” ungkap Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) saat ditemui Sumut Pos di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Rabu (8/2) sore.

Dipaparkan Deri, hingga Rabu (8/2) sore sekira pukul 16.00 WIB, Sinabung mengalami erupsi 4 kali dengan tinggi kolom rata-rata 3.000 meter dengan gempa lokal sedang selama 50 sampai 350 detik. Erupsi pertama terjadi sekira pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000 meter diikuti gempa 173 detik menuju timur.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 09.30 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000-3.200 meter dan gempa selama 173 detik menuju timur. Lima menit berselang, tepatnya pukul 09.35 WIB, erupsi kembali terjadi dengan luncuran abu setinggi 3.000-3.500 meter diikuti gempa sepanjang 320 detik menuju timur.

Terakhir, Sinabung kembali erupsi sekira pukul 11.48 WIB dengan ketinggian mencapai 3200-3500 meter dengan kegempaan selama 320 detik menuju barat dan timur. Hasil pemantauan, meski cuaca cerah namun kawah gunung tak teramati karena tertutup kabut tebal. “Bagaimana aktivitas Sinabung ini ke depan tak bisa kita prediksi. Hanya saja sampai hari ini statusnya masih awas level satu,” ujar Deri.

Foto: Erwin/PM
Warga desa menyaksikan aliran lahar dingin yang mengalir di Desa Sukatendel, Tanah Karo, Sumut, hingga memutus jalur transportasi, Kamis (19/2/2015) lalu. Sepekan ini aktivitas erupsi Gunung Sinabung meningkat. Warga diimbau waspada akan adanya terjangan lahar dingin.

KARO, SUMUTPOS.CO – Dalam sepekan ini aktivitas vulkanik Gunung Sinabung makin meningkat. Dalam sehari, Sinabung mengalami erupsi antara 3 sampai 4 kali diikuti awan panas.

Jarak luncur abu yang sebelumnya hanya mencapai 2.000-2.100 meter, meningkat menjadi 3.000-3.500 meter. Alhasil, puluhan desa yang berada di wilayah timur Kabupaten Karo, termasuk Kota Berastagi dan Kabanjahe dihujani abu vulkanik sedang.

“Sejauh ini Gunung Sinabung masih mengalami erupsi rata-rata 3 sampai 4 kali sehari. Namun sepekan ini ketinggian luncuran abu vulkaniknya meningkat ke angka 3.000-3.500 meter ke arah timur,” ungkap Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) saat ditemui Sumut Pos di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Rabu (8/2) sore.

Dipaparkan Deri, hingga Rabu (8/2) sore sekira pukul 16.00 WIB, Sinabung mengalami erupsi 4 kali dengan tinggi kolom rata-rata 3.000 meter dengan gempa lokal sedang selama 50 sampai 350 detik. Erupsi pertama terjadi sekira pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000 meter diikuti gempa 173 detik menuju timur.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 09.30 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000-3.200 meter dan gempa selama 173 detik menuju timur. Lima menit berselang, tepatnya pukul 09.35 WIB, erupsi kembali terjadi dengan luncuran abu setinggi 3.000-3.500 meter diikuti gempa sepanjang 320 detik menuju timur.

Terakhir, Sinabung kembali erupsi sekira pukul 11.48 WIB dengan ketinggian mencapai 3200-3500 meter dengan kegempaan selama 320 detik menuju barat dan timur. Hasil pemantauan, meski cuaca cerah namun kawah gunung tak teramati karena tertutup kabut tebal. “Bagaimana aktivitas Sinabung ini ke depan tak bisa kita prediksi. Hanya saja sampai hari ini statusnya masih awas level satu,” ujar Deri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/