26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wajah Seram, Kerjaan Memeras… Minta Ampun saat Dipukuli

Foto: Oki/PM
Yoel Hutabarat, memperlihatkan raut wajah seram, yang kerap digunakannya saat memeras korbannya, diamankan petugas, Senin (13/3/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wajah seram, tubuhnya kekar, tapi Yoel Hutabarat (27) minta ampun dan minta jangan dimatikan, usai gagal melakukan aksi pemerasan terhadap M Ali Maksum (21),  di Jl Sei Batanghari Medan, Senin (13/3) pukul 06.30 Wib.

Keterangan yang dihimpun, Senin dini hari  warga Desa Tanjung Harapan, Labuhan Batu itu bersama temannya Prandi berangkat dari Labuhan Batu menuju Medan menumpang kereta api. Sampai di Kota Medan pukul 05.30 Wib, korban bersama temannya langsung menuju loket bus ke Banda Aceh, di Jl Sei Batang Hari. Di sana dia mendapat kabar keberangkatan bus siang.

“Kami pertama ke bus Lokey di Sei Batang Hari. Tapi karena tutup aku sama kawanku (Prandi) pergi naik becak bermotor (betor) cari loket bus yang lain,” kata Ali.

Saat di atas betor, tepatnya di Jl Sei Batang Hari, Medan Sunggal, betor yang ditumpangi kedua sekawan ini dipepet pelaku (Yoel) bersama temannya berinisial Y (DPO) dengan mengendarai kereta matic tanpa plat polisi. “Distop mereka becak kami. Dia (Yoel) langsung minta uang rokok sama aku Rp10 ribu. Tapi tidak kukasih, datang lagi kawannya (Y) meminta uang Rp50 ribu, tetap nggak ku kasih,” kata Ali lagi.

Foto: Oki/PM
Yoel Hutabarat, memperlihatkan raut wajah seram, yang kerap digunakannya saat memeras korbannya, diamankan petugas, Senin (13/3/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wajah seram, tubuhnya kekar, tapi Yoel Hutabarat (27) minta ampun dan minta jangan dimatikan, usai gagal melakukan aksi pemerasan terhadap M Ali Maksum (21),  di Jl Sei Batanghari Medan, Senin (13/3) pukul 06.30 Wib.

Keterangan yang dihimpun, Senin dini hari  warga Desa Tanjung Harapan, Labuhan Batu itu bersama temannya Prandi berangkat dari Labuhan Batu menuju Medan menumpang kereta api. Sampai di Kota Medan pukul 05.30 Wib, korban bersama temannya langsung menuju loket bus ke Banda Aceh, di Jl Sei Batang Hari. Di sana dia mendapat kabar keberangkatan bus siang.

“Kami pertama ke bus Lokey di Sei Batang Hari. Tapi karena tutup aku sama kawanku (Prandi) pergi naik becak bermotor (betor) cari loket bus yang lain,” kata Ali.

Saat di atas betor, tepatnya di Jl Sei Batang Hari, Medan Sunggal, betor yang ditumpangi kedua sekawan ini dipepet pelaku (Yoel) bersama temannya berinisial Y (DPO) dengan mengendarai kereta matic tanpa plat polisi. “Distop mereka becak kami. Dia (Yoel) langsung minta uang rokok sama aku Rp10 ribu. Tapi tidak kukasih, datang lagi kawannya (Y) meminta uang Rp50 ribu, tetap nggak ku kasih,” kata Ali lagi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/