27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Preman Pengawal Monza Tabrak & Bom Molotov Kapal Patroli

Foto: Riki/METRO TANJUNGBALAI/Grup Sumut Pos Puing Kapal Patroli Bea dan Cukai Tanjungbalai Karimun KP 20008 yang diangkat petugas.
Foto: Riki/METRO TANJUNGBALAI/Grup Sumut Pos
Puing Kapal Patroli Bea dan Cukai Tanjungbalai Karimun KP 20008 yang diangkat petugas.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Kapal Patroli Bea dan Cukai Tanjungbalai dengan nomor lambung 20008 hancur ditabrak empat kapal penyelundup di Tanjung Jumpul, tepatnya di Jermal Delapan, Selasa (7/3) sekira pukul 01.00 WIB. Selain ditabrak, kapal patroli tersebut juga dilempari bom molotov.

Akibatnya, lambung di kiri kanan hancur sehingga nyaris tenggelam. Sementara bagian buritan terbakar karena dilempar massa anarkis dengan bom molotov.

Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Teluknibung, melalui Kasi P2, M Firdaus, Kamis (9/3) mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kronologi katanya berawal saat dua kapal berukuran besar diduga bermuatan 1.000 balepres pakaian bekas  (monza) berlayar menuju Kota Tanjungbalai. Kapal dari Malaysia itu lalu dicegat namun tidak mau berhenti dan melawan petugas.

Saat terjadi kejar kejaran, muncul dua kapal lainnya juga berukuran besar bermuatan ratusan massa dengan senjata dan bom molotov. KP 20008 yang mencoba menghalau massa pengawal dan menangkap kapal penyelundup. Kapal yang mengangkut para preman bayaran itu akhirnya menabrakkan kapal mereka ke kapal patroli Bea Cukai dan petugas Bea Cukai dilempari bom molotov.

Kapten dan kru kapal melompat ke laut dan setelah memberikan sinyal darurat. Kapal patroli dari Bea dan Cukai Teluk Tibung tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.

Para penyelundup kemudian melarikan diri, sementara KP 20008 yang nyaris tenggelam ditarik ke tempat terdekat yang pantainya dangkal.

“Inilah yang kita hadapi, mereka memanfaatkan massa. Kapal penyelundup itu besar sekali, sekitar seribu balepres muatan di dalam satu kapal, sehingga KP kita hancur,” kata Firdaus.

Foto: Riki/METRO TANJUNGBALAI/Grup Sumut Pos Puing Kapal Patroli Bea dan Cukai Tanjungbalai Karimun KP 20008 yang diangkat petugas.
Foto: Riki/METRO TANJUNGBALAI/Grup Sumut Pos
Puing Kapal Patroli Bea dan Cukai Tanjungbalai Karimun KP 20008 yang diangkat petugas.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Kapal Patroli Bea dan Cukai Tanjungbalai dengan nomor lambung 20008 hancur ditabrak empat kapal penyelundup di Tanjung Jumpul, tepatnya di Jermal Delapan, Selasa (7/3) sekira pukul 01.00 WIB. Selain ditabrak, kapal patroli tersebut juga dilempari bom molotov.

Akibatnya, lambung di kiri kanan hancur sehingga nyaris tenggelam. Sementara bagian buritan terbakar karena dilempar massa anarkis dengan bom molotov.

Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Teluknibung, melalui Kasi P2, M Firdaus, Kamis (9/3) mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kronologi katanya berawal saat dua kapal berukuran besar diduga bermuatan 1.000 balepres pakaian bekas  (monza) berlayar menuju Kota Tanjungbalai. Kapal dari Malaysia itu lalu dicegat namun tidak mau berhenti dan melawan petugas.

Saat terjadi kejar kejaran, muncul dua kapal lainnya juga berukuran besar bermuatan ratusan massa dengan senjata dan bom molotov. KP 20008 yang mencoba menghalau massa pengawal dan menangkap kapal penyelundup. Kapal yang mengangkut para preman bayaran itu akhirnya menabrakkan kapal mereka ke kapal patroli Bea Cukai dan petugas Bea Cukai dilempari bom molotov.

Kapten dan kru kapal melompat ke laut dan setelah memberikan sinyal darurat. Kapal patroli dari Bea dan Cukai Teluk Tibung tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.

Para penyelundup kemudian melarikan diri, sementara KP 20008 yang nyaris tenggelam ditarik ke tempat terdekat yang pantainya dangkal.

“Inilah yang kita hadapi, mereka memanfaatkan massa. Kapal penyelundup itu besar sekali, sekitar seribu balepres muatan di dalam satu kapal, sehingga KP kita hancur,” kata Firdaus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/