26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pengelola D’Blues: Kita Tahu Sama Tahu

D’BLUES Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tempat hiburan malam D’Blues buang badan ketika disinggung soal melanggar jam operasional. Bahkan, pihak manajemen malah menyerang dinas pariwisata. Menurut mereka yang paling bertanggung jawab hingga jam operasional mereka melewati batas normal adalah dinas tersebut.

“Itu kan kita tahu sama tahu. Kita kan kalau kayak gini tanya saja sama pihak parawisata,” cetus Yopi, penanggung jawab D’Blues.

Selain lempar bola panas ke dinas pariwisata, Yopi pun malah mempertanyakan kebenaran pengunjung tempat hiburan di bilangan Helvetia itu yang overdosis. Bahkan, dia mengaku tidak tahu menahu soal itu. Dan, dia juga mempertanyakan kenapa pihak kepolisian juga tidak tahu. “Saya juga pengen tahu dari mana ada yang OD pengunjung kita. Soalnya pihak kepolisian juga tidak ada mengabari. Anggota saya pun tidak ada yang tahu, kalaupun ada (OD) pasti anggota saya melapor donk?” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengunjung D’Blues mengalami OD setelah menekan inex. Sang korban tidak meninggal namun sempat dilarikan ke ke RS Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (13/3) dini hari. Pengunjung ini lebih beruntung, pada hari yang sama, pengunjung Equator juga overdosis hingga menimbulkan kehilangan nyawa.

Terkait itu, Anggota Komisi C DPRD Medan, Sutrisno Pangaribuan, mengatakan D’Blues menambah daftar panjang tempat hiburan yang dijadikan sebagai tempat peredaran narkoba. ” Sudah menjadi rahasia umum bahwa peredaran narkoba secara terbuka itu tempat hiburan malam. Jadi, tempat hiburan malam yang kedapatan beredar narkoba, izinnya harus dicabut secara permanen dan tidak diizinkan lagi membuka usaha yang sama. Tempat hiburan malam harus dirazia secara rutin dan setiap kedapatan ada narkoba di tempat hiburan malam tersebut, pemilik dan pengelola tempat hiburan malam harus bertanggung jawab atas narkoba yang ditemukan,” ungkapnya, kemarin.

D’BLUES Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tempat hiburan malam D’Blues buang badan ketika disinggung soal melanggar jam operasional. Bahkan, pihak manajemen malah menyerang dinas pariwisata. Menurut mereka yang paling bertanggung jawab hingga jam operasional mereka melewati batas normal adalah dinas tersebut.

“Itu kan kita tahu sama tahu. Kita kan kalau kayak gini tanya saja sama pihak parawisata,” cetus Yopi, penanggung jawab D’Blues.

Selain lempar bola panas ke dinas pariwisata, Yopi pun malah mempertanyakan kebenaran pengunjung tempat hiburan di bilangan Helvetia itu yang overdosis. Bahkan, dia mengaku tidak tahu menahu soal itu. Dan, dia juga mempertanyakan kenapa pihak kepolisian juga tidak tahu. “Saya juga pengen tahu dari mana ada yang OD pengunjung kita. Soalnya pihak kepolisian juga tidak ada mengabari. Anggota saya pun tidak ada yang tahu, kalaupun ada (OD) pasti anggota saya melapor donk?” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengunjung D’Blues mengalami OD setelah menekan inex. Sang korban tidak meninggal namun sempat dilarikan ke ke RS Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (13/3) dini hari. Pengunjung ini lebih beruntung, pada hari yang sama, pengunjung Equator juga overdosis hingga menimbulkan kehilangan nyawa.

Terkait itu, Anggota Komisi C DPRD Medan, Sutrisno Pangaribuan, mengatakan D’Blues menambah daftar panjang tempat hiburan yang dijadikan sebagai tempat peredaran narkoba. ” Sudah menjadi rahasia umum bahwa peredaran narkoba secara terbuka itu tempat hiburan malam. Jadi, tempat hiburan malam yang kedapatan beredar narkoba, izinnya harus dicabut secara permanen dan tidak diizinkan lagi membuka usaha yang sama. Tempat hiburan malam harus dirazia secara rutin dan setiap kedapatan ada narkoba di tempat hiburan malam tersebut, pemilik dan pengelola tempat hiburan malam harus bertanggung jawab atas narkoba yang ditemukan,” ungkapnya, kemarin.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/