30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Laba PGN Naik Menjadi Rp4 Triliun

DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Pekerja melakukan galian untuk pemasangan instalasi pipa gas bumi di Jalan Setia Budi Medan, Rabu (23/3). Pengerjaan tersebut guna mendistribusikan gas bumi ke setiap rumah tangga.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 304 juta atau Rp 4,04 triliun sepanjang tahun lalu. Padahal, beberapa perusahaan migas mengalami kesulitan seiring penurunan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menyatakan, perseroan mencatatkan kinerja yang baik meski menghadapi tantangan sepanjang 2016.

’’Kami melakukan berbagai upaya yang diperlukan sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan,’’ jelasnya di Jakarta, Jumat (17/3).

Sepanjang tahun lalu, perusahaan dengan kode emiten PGAS tersebut membukukan pendapatan bersih USD 2,93 miliar.

Sedangkan laba operasi USD 444 juta. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar USD 807 juta.

Selama periode Januari–Desember 2016, PGN menyalurkan gas bumi 1.599 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Angka itu naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.591 mmscfd. Perinciannya, sepanjang 2016, volume gas distribusi mencapai 803 mmscfd.

Jumlah itu naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 802 mmscfd.

’’Volume transmisi atau pengangkutan gas bumi mencapai 796 mmscfd atau naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 789 mmscfd,’’ kata Heri.

Perseroan optimistis kinerja pada tahun ini bisa lebih baik karena pemerintah sedang mengembangkan infrastruktur gas bumi di sejumlah kota.

Tahun lalu, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 252 km.

Saat ini, infrastruktur pipa gas PGN mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional. Bukan Hanya itu, pengguna gas bumi untuk industry maupun rumah tangga terus bertambah, baik di Jawa Timur, Medan, Batam, dan daerah lainnya. (jpnn/ram)

 

DANIL SIREGAR/SUMUT POS – Pekerja melakukan galian untuk pemasangan instalasi pipa gas bumi di Jalan Setia Budi Medan, Rabu (23/3). Pengerjaan tersebut guna mendistribusikan gas bumi ke setiap rumah tangga.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 304 juta atau Rp 4,04 triliun sepanjang tahun lalu. Padahal, beberapa perusahaan migas mengalami kesulitan seiring penurunan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menyatakan, perseroan mencatatkan kinerja yang baik meski menghadapi tantangan sepanjang 2016.

’’Kami melakukan berbagai upaya yang diperlukan sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan,’’ jelasnya di Jakarta, Jumat (17/3).

Sepanjang tahun lalu, perusahaan dengan kode emiten PGAS tersebut membukukan pendapatan bersih USD 2,93 miliar.

Sedangkan laba operasi USD 444 juta. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar USD 807 juta.

Selama periode Januari–Desember 2016, PGN menyalurkan gas bumi 1.599 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Angka itu naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.591 mmscfd. Perinciannya, sepanjang 2016, volume gas distribusi mencapai 803 mmscfd.

Jumlah itu naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 802 mmscfd.

’’Volume transmisi atau pengangkutan gas bumi mencapai 796 mmscfd atau naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 789 mmscfd,’’ kata Heri.

Perseroan optimistis kinerja pada tahun ini bisa lebih baik karena pemerintah sedang mengembangkan infrastruktur gas bumi di sejumlah kota.

Tahun lalu, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 252 km.

Saat ini, infrastruktur pipa gas PGN mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional. Bukan Hanya itu, pengguna gas bumi untuk industry maupun rumah tangga terus bertambah, baik di Jawa Timur, Medan, Batam, dan daerah lainnya. (jpnn/ram)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/