TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Karena menolak memberikan uang minum saat nongkrong bersama teman-temannya, Reno Samosir (21) tewas akibat dipukuli sekelompok preman Makam Pahlawan.
Penganiayaan terhadap warga Dusun 6 Desa Binjai, Kec. Tebingtinggi Syahbandar, Kab. Sergei, ini terjadi pada Sabtu dinihari di Jalan Makam Pahlawan Kota Tebingtinggi. Korban sempat dilarikan ke RSU Kota Tebingtinggi dan mendapat perawatan beberapa jam, namun nyawanya tak tertolong.
Ceritanya, malam itu korban sengaja berkunjung ke rumah temannya yang berada di sekitar TKP. Bersama teman-temannya, Reno bercanda ria hingga jelang tengah malam.
Namun keceriaan mereka seketika terhenti akibat hadirnya sejumlah pemuda yang meminta uang minum. Oleh Reno cs, permintaan itu ditolak. Cekcok pun terjadi dan berlanjut hingga baku hantam. Kalah jumlah, Reno dan temannya belakangan memilih kabur.
Upaya menyelamatkan diri itu direspon para pelaku dengan meneriaki mereka maling. Seketika beberapa pria menghadang lalu menghajar Reno hingga babakbelur lalu ditinggalkan begitu saja.
Tak lama, Robert, mantan kepling setempat melintas dan melarikan Reno ke RSU Tebingtinggi. “Waktu saya melintas, suasana terbilang sepi. Makanya saya terkejut melihat ada orang sekarat tergeletak di jalan. Saat itu juga saya membawa korban dengan menumpang becak,” ujar Robert.
Setiba di rumah sakit, Robert segera menghubungi polisi dan juga keluarga korban. “Pertama kali saya temukan, kondisi korban sangat parah. Sekujur tubuhnya lebam-lebam,” imbuhnya.
Sayang, upaya pertolongan Robert tidak mampu menyelamatkan nyawa Reno. Pemuda itu menghembuskan nafas terakhir setelah beberapa jam menjalani perawatan, Minggu (19/3). Oleh keluarga, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka pada Senin (20/3). Kasus ini sendiri masih dalam penyelidikan Polsek Rambutan Kota Tebingtinggi. (noo/ras)