26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Zulfikar dan Satrya Tak Menyangka Ikut

Satrya Yudha Wibowo (kiri) dan Zulfikar (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar tidak menyangka namanya masuk ke dalam daftar Pilkada internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan dia beranggapan bahwa keikutsertan itu hanya untuk melengkapi kebutuhan atau kuota yang telah ditetapkan.

Diketahui, menjelang Pilgubsu 2018, PKS Sumut sudah serius mempersiapkan nama-nama yang akan diusung. Dan sengaja menggelar Pilkada internal untuk menentukan nama calon gubernur (Cagub).

Politisi asal Kota Tebing Tinggi ini lantas lebih menjagokan tiga kader PKS yang duduk di DPR RI sebagai kandidat Cagubsu. “Saya tahu dirilah, lebih pantas untuk dimunculkan itu Tifatul Sembiring, Iskan Qoba Lubis, Anshori Siregar. Mereka bertiga saat ini duduk di DPR RI yang berasal dari Dapil Sumut, tentu mereka lebih pantas,” kata Zulfikar, Kamis (30/3).

Disebutkannya, kader inti PKS yang memiliki hak suara sudah menjatuhkan pilihannya. Hasilnya, kata dia, akan disampaikan kepada DPP PKS. “Tunggu saja hasilnya bagaimana, kalau saya tetap jagokan tiga kader PKS yang duduk di DPR RI,” imbuhnya.

Anggota DPRD Sumut Satrya Yudha Wibowo juga tidak menyangka namanya ada di antara 20 nama yang ikut Pilkada internal PKS. Namun, Satrya lebih optimistis terhadap posisi dirinya. Karena, dia menyebut 20 nama kader PKS yang ikut di dalam Pilkada internal memiliki kans yang sama besar untuk bisa menjadi Cagub atau Cawagub.

“Apapun perintah partai saya siap, dimanapun instruksi partai untuk ikut pilkada saya siap. Karena sudah menjadi resiko, ketika memutuskan diri terjun ke dunia politik,” ucap mantan Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumut ini.

Pilkada internal itu, kata dia, akan menghasilkan setidaknya tiga nama. Namun, tiga nama itu tidak secara otomatis menjadi Cagub atau Cawagub. Sebab, PKS harus berkoalisi dengan parpol lain agar bisa mengusung satu pasangan calon pada Pilgubsu 2018.

“Hasil Pilkada internal itu mutlak, tapi tidak harus mencerminkan pasangan calon yang akan diusung nantinya. Ada mekanisme lain yang harus dilewati,” kata Satrya.

Seperti yang telah diberitakan Sumut Pos (baca: edisi 30 Maret 2017 halaman Pilgubsu), Ketua DPW PKS Sumut M Hafez menyebut ada 20 nama yang ikut dalam Pilkada internal, salah satu diantara nama tersebut terselip namanya.

Ke-20 nama itu, kata Hafez, dipilih oleh 1.629 kader inti PKS se Sumut. Ditargetkan akhir bulan ini seluruh surat suara di Pilkada internal sudah masuk. “Hasilnya nanti akan dikirimkan ke DPP untuk diputuskan. Bisa surat suara dihitung di sini (Sumut), bisa juga surat suara dikirim ke DPP,” kata M Hafez. (dik/yaa)

Satrya Yudha Wibowo (kiri) dan Zulfikar (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar tidak menyangka namanya masuk ke dalam daftar Pilkada internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan dia beranggapan bahwa keikutsertan itu hanya untuk melengkapi kebutuhan atau kuota yang telah ditetapkan.

Diketahui, menjelang Pilgubsu 2018, PKS Sumut sudah serius mempersiapkan nama-nama yang akan diusung. Dan sengaja menggelar Pilkada internal untuk menentukan nama calon gubernur (Cagub).

Politisi asal Kota Tebing Tinggi ini lantas lebih menjagokan tiga kader PKS yang duduk di DPR RI sebagai kandidat Cagubsu. “Saya tahu dirilah, lebih pantas untuk dimunculkan itu Tifatul Sembiring, Iskan Qoba Lubis, Anshori Siregar. Mereka bertiga saat ini duduk di DPR RI yang berasal dari Dapil Sumut, tentu mereka lebih pantas,” kata Zulfikar, Kamis (30/3).

Disebutkannya, kader inti PKS yang memiliki hak suara sudah menjatuhkan pilihannya. Hasilnya, kata dia, akan disampaikan kepada DPP PKS. “Tunggu saja hasilnya bagaimana, kalau saya tetap jagokan tiga kader PKS yang duduk di DPR RI,” imbuhnya.

Anggota DPRD Sumut Satrya Yudha Wibowo juga tidak menyangka namanya ada di antara 20 nama yang ikut Pilkada internal PKS. Namun, Satrya lebih optimistis terhadap posisi dirinya. Karena, dia menyebut 20 nama kader PKS yang ikut di dalam Pilkada internal memiliki kans yang sama besar untuk bisa menjadi Cagub atau Cawagub.

“Apapun perintah partai saya siap, dimanapun instruksi partai untuk ikut pilkada saya siap. Karena sudah menjadi resiko, ketika memutuskan diri terjun ke dunia politik,” ucap mantan Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumut ini.

Pilkada internal itu, kata dia, akan menghasilkan setidaknya tiga nama. Namun, tiga nama itu tidak secara otomatis menjadi Cagub atau Cawagub. Sebab, PKS harus berkoalisi dengan parpol lain agar bisa mengusung satu pasangan calon pada Pilgubsu 2018.

“Hasil Pilkada internal itu mutlak, tapi tidak harus mencerminkan pasangan calon yang akan diusung nantinya. Ada mekanisme lain yang harus dilewati,” kata Satrya.

Seperti yang telah diberitakan Sumut Pos (baca: edisi 30 Maret 2017 halaman Pilgubsu), Ketua DPW PKS Sumut M Hafez menyebut ada 20 nama yang ikut dalam Pilkada internal, salah satu diantara nama tersebut terselip namanya.

Ke-20 nama itu, kata Hafez, dipilih oleh 1.629 kader inti PKS se Sumut. Ditargetkan akhir bulan ini seluruh surat suara di Pilkada internal sudah masuk. “Hasilnya nanti akan dikirimkan ke DPP untuk diputuskan. Bisa surat suara dihitung di sini (Sumut), bisa juga surat suara dikirim ke DPP,” kata M Hafez. (dik/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/