28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Di Komplek Waikiki Ngaku Pengusaha Ayam Asal Jakarta

Erwin Panjaitan adalah polisi berpangkat Brigadir Satu yang disersi karena kasus kriminal. Perkenalan antara Erwin dan istrinya Ria Hutabarat dengan korban Wahyuni Simangunsong (26) terjadi ketika mereka sama-sama tinggal di Komplek Wakiki, Sunggal. Erwin tinggal di Blok D No 25, sementara Sri Wahyuni di Blok E di bagian hook.

Di komplek perumahan ini, Erwin mengaku pengusaha ternak ayam. Seperti diakui YF Sinaga, Ramli dan Lamsar Sirait, petugas sekuriti Kompleks, Jumat (12/8) sore di Perumahan Waikiki. Berikut hasil penelusuran Sumut Pos di Perumahan Waikiki.

Saat wartawan Sumut Pos mendatangi perumahan itu kemarin siang, rumah yang pernah ditinggali Erwin dan Ria dalam keadaan tertutup. Wartawan Sumut Pos kemudian bertanya ke pos sekuriti tepat di depan rumah tersebut.
Namun tak satu pun sekuriti itu yang mengaku kenal. Ketika diperlihatkan foto Ria, ketiga petugas sekuriti itu langsung angkat bicara.

“Oh, kalau cewek itu memang tinggal di sini, pas di depan itu rumahnya,” cetus ketiganya.
YF Sinaga menuturkan, Erwin Panjaitan dan Ria adalah tipe orang pendiam dan tertutup. “Mereka itu tidak terbuka kepada warga di sini dan jarang keluar rumah. Sekitar 2 tahun mereka tinggal di sini, baru 2 kalilah suaminya si Erwin bicara di pos ini. Itu pun hanya sebentar, hanya 10 menit. Itu pun sudah lama kali,” tukasnya.

Ramli menambahkan, saat mendatangi pos mereka, Erwin mengaku sebagai pengusaha ternak ayam di Jakarta. “Dia itu pernah mau mengajak kawan kami untuk bekerja di Jakarta tapi kawan kami menolaknya. Katanya sih dia pengusaha di Jakarta,” pungkasnya.
Sementara itu, Lamsar Sirait mengaku pernah melihat ada mobil Toyota Kijang Kapsul warna silver datang ke rumah mereka.

“Kalau tidak salah, sekitar 10 hari lalu.  Yang keluar dari mobil si Ria. Yang saya ingat, mereka itu datangnya malam,” ujar Lamsar Sirait sambil berjalan menuju rumah Erwin Panjaitan yang tidak jauh dari pos sekuriti.
YF Sinaga menegaskan, sepeda motor yang dipakai mereka Yamaha Vega R warna biru dan Yamaha Vega R warna putih.

“Sekitar seminggu lalu ada polisi dari Polda Sumut mencari ciri-ciri wanita tapi yang dicari itu rambut pirang. Kami tidak menyangka kalau dia pelakunya. Maklumlah, mereka itu tidak terbuka dan ngaku-ngaku pengusaha dari Jakarta. Rumah itu kosong dan mereka itu jarang ke sini,” katanya kembali.

Sementara itu, seorang wanita berbaju pink sambil menggendong anaknya mengatakan, tidak kenal dengan Erwin Panjaitan. “Siapa, Erwin? Saya tidak kenal, cari saja di depan Blok D sana karena di situ nomor kecil,” cetusnya sambil masuk ke dalam rumah.

Di depan Kompleks Wakiki, Pak Roy Tarigan yang bekerja sebagai penambal ban mengaku mengenal Erwin setelah melihat fotonya.
“Dia itu pernah menempel (ban) keretanya di sini. Dia pernah menyuruh saya untuk jual togel dan dia yang menjamin tidak ada yang menangkap. Mana saya mau,” ujarnya.

Pak Roy Tarigan sudah menduga Erwin seorang petugas. “Saya tahu dia petugas dari gelagatnya. Saya tidak menyangka kalau dia itu pelakunya. Kok kejam kali mereka dan kok tega kali membunuh? Habis dirampok ya korbannya dilepaskanlah. Tidak perlu dibunuh,” ungkapnya sambil menempel ban sepeda motor. (jon)

Erwin Panjaitan adalah polisi berpangkat Brigadir Satu yang disersi karena kasus kriminal. Perkenalan antara Erwin dan istrinya Ria Hutabarat dengan korban Wahyuni Simangunsong (26) terjadi ketika mereka sama-sama tinggal di Komplek Wakiki, Sunggal. Erwin tinggal di Blok D No 25, sementara Sri Wahyuni di Blok E di bagian hook.

Di komplek perumahan ini, Erwin mengaku pengusaha ternak ayam. Seperti diakui YF Sinaga, Ramli dan Lamsar Sirait, petugas sekuriti Kompleks, Jumat (12/8) sore di Perumahan Waikiki. Berikut hasil penelusuran Sumut Pos di Perumahan Waikiki.

Saat wartawan Sumut Pos mendatangi perumahan itu kemarin siang, rumah yang pernah ditinggali Erwin dan Ria dalam keadaan tertutup. Wartawan Sumut Pos kemudian bertanya ke pos sekuriti tepat di depan rumah tersebut.
Namun tak satu pun sekuriti itu yang mengaku kenal. Ketika diperlihatkan foto Ria, ketiga petugas sekuriti itu langsung angkat bicara.

“Oh, kalau cewek itu memang tinggal di sini, pas di depan itu rumahnya,” cetus ketiganya.
YF Sinaga menuturkan, Erwin Panjaitan dan Ria adalah tipe orang pendiam dan tertutup. “Mereka itu tidak terbuka kepada warga di sini dan jarang keluar rumah. Sekitar 2 tahun mereka tinggal di sini, baru 2 kalilah suaminya si Erwin bicara di pos ini. Itu pun hanya sebentar, hanya 10 menit. Itu pun sudah lama kali,” tukasnya.

Ramli menambahkan, saat mendatangi pos mereka, Erwin mengaku sebagai pengusaha ternak ayam di Jakarta. “Dia itu pernah mau mengajak kawan kami untuk bekerja di Jakarta tapi kawan kami menolaknya. Katanya sih dia pengusaha di Jakarta,” pungkasnya.
Sementara itu, Lamsar Sirait mengaku pernah melihat ada mobil Toyota Kijang Kapsul warna silver datang ke rumah mereka.

“Kalau tidak salah, sekitar 10 hari lalu.  Yang keluar dari mobil si Ria. Yang saya ingat, mereka itu datangnya malam,” ujar Lamsar Sirait sambil berjalan menuju rumah Erwin Panjaitan yang tidak jauh dari pos sekuriti.
YF Sinaga menegaskan, sepeda motor yang dipakai mereka Yamaha Vega R warna biru dan Yamaha Vega R warna putih.

“Sekitar seminggu lalu ada polisi dari Polda Sumut mencari ciri-ciri wanita tapi yang dicari itu rambut pirang. Kami tidak menyangka kalau dia pelakunya. Maklumlah, mereka itu tidak terbuka dan ngaku-ngaku pengusaha dari Jakarta. Rumah itu kosong dan mereka itu jarang ke sini,” katanya kembali.

Sementara itu, seorang wanita berbaju pink sambil menggendong anaknya mengatakan, tidak kenal dengan Erwin Panjaitan. “Siapa, Erwin? Saya tidak kenal, cari saja di depan Blok D sana karena di situ nomor kecil,” cetusnya sambil masuk ke dalam rumah.

Di depan Kompleks Wakiki, Pak Roy Tarigan yang bekerja sebagai penambal ban mengaku mengenal Erwin setelah melihat fotonya.
“Dia itu pernah menempel (ban) keretanya di sini. Dia pernah menyuruh saya untuk jual togel dan dia yang menjamin tidak ada yang menangkap. Mana saya mau,” ujarnya.

Pak Roy Tarigan sudah menduga Erwin seorang petugas. “Saya tahu dia petugas dari gelagatnya. Saya tidak menyangka kalau dia itu pelakunya. Kok kejam kali mereka dan kok tega kali membunuh? Habis dirampok ya korbannya dilepaskanlah. Tidak perlu dibunuh,” ungkapnya sambil menempel ban sepeda motor. (jon)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/