26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wisata Halal Semakin Moncer, Aceh Terus Dipoles

Turis yang sedang menikmati wisata di Aceh.

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menganggap destinasi wisata halal semakin memiliki masa depan menjanjikan. Kementerian pimpinan Arief Yahya itu pun menggeber upaya untuk memoles destinasi wisata halal. “Kami terus populerkan wisata halal yang sedang menjadi trend dunia dengan halal lifestye,” kata Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar di Jakarta.

Selama dua hari sejak Senin (3/4) hingga Selasa (4/3), Kemenpar menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Aceh. Provinsi berjuluk Serambi Mekah itu memang sudah semakin moncer sebagai destinasi wisata halal.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir dalam bintek itu mengatakan, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Pada ajang World Halal Tourism Award 2016, Aceh menyabet dua penghargaan bergengsi. Yakni World’s Best Halal Cultural Destination dan World’s Best Airline for Halal Travellers.

“Implementasi Aceh sebagai daerah wisata halal perlu mengimplementasikan kemenangan itu. Perlu pembuatan wisata halal unggulan Aceh,” cetusnya di hadapan 40 audiensi peserta bintek wisata halal yang terdiri dari pelaku usaha hotel, restoran, spa dan travel agent, perwakilan dari dinas pariwisata serta maskapai dan pengelola Bandara Sultan Iskandar Muda.

Tazbir yang juga sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) itu juga mengharapkan peserta bintek bisa memetakan pengembangan pariwisata halal di Aceh. Menurutnya, perlu ada sinkronisasi dan koordinasi rencana aksi Pengembangan Wisata Halal Aceh.

“Termasuk menyiapkan (hotel, restoran, spa, pusat perbelanjaan dan lain-lain, red) yang halal friendly beserta paket-paket wisata halal unggulan Aceh,” ujarnya di bintek yang digelar di Grand Hotel Permatahati Hotel & Convention Center itu.

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Reza Fahlevi saat membuka bintek memaparkan rencana pengembangan pariwisata halal di provinsi di ujung barat Indonesia itu. Rencana yang telah disusun antara lain penyiapan Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang dan kawasan Danau Laut Tawar sebagai destinasi halal unggulan.

Turis yang sedang menikmati wisata di Aceh.

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menganggap destinasi wisata halal semakin memiliki masa depan menjanjikan. Kementerian pimpinan Arief Yahya itu pun menggeber upaya untuk memoles destinasi wisata halal. “Kami terus populerkan wisata halal yang sedang menjadi trend dunia dengan halal lifestye,” kata Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar di Jakarta.

Selama dua hari sejak Senin (3/4) hingga Selasa (4/3), Kemenpar menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Aceh. Provinsi berjuluk Serambi Mekah itu memang sudah semakin moncer sebagai destinasi wisata halal.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir dalam bintek itu mengatakan, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Pada ajang World Halal Tourism Award 2016, Aceh menyabet dua penghargaan bergengsi. Yakni World’s Best Halal Cultural Destination dan World’s Best Airline for Halal Travellers.

“Implementasi Aceh sebagai daerah wisata halal perlu mengimplementasikan kemenangan itu. Perlu pembuatan wisata halal unggulan Aceh,” cetusnya di hadapan 40 audiensi peserta bintek wisata halal yang terdiri dari pelaku usaha hotel, restoran, spa dan travel agent, perwakilan dari dinas pariwisata serta maskapai dan pengelola Bandara Sultan Iskandar Muda.

Tazbir yang juga sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) itu juga mengharapkan peserta bintek bisa memetakan pengembangan pariwisata halal di Aceh. Menurutnya, perlu ada sinkronisasi dan koordinasi rencana aksi Pengembangan Wisata Halal Aceh.

“Termasuk menyiapkan (hotel, restoran, spa, pusat perbelanjaan dan lain-lain, red) yang halal friendly beserta paket-paket wisata halal unggulan Aceh,” ujarnya di bintek yang digelar di Grand Hotel Permatahati Hotel & Convention Center itu.

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Reza Fahlevi saat membuka bintek memaparkan rencana pengembangan pariwisata halal di provinsi di ujung barat Indonesia itu. Rencana yang telah disusun antara lain penyiapan Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang dan kawasan Danau Laut Tawar sebagai destinasi halal unggulan.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/