26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Wow, Akan Ada Cruise Penjelajah Danau Toba dari Patra Jasa

Ilustrasi

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) terus mencari berbagai terobosan untuk menambah daya tarik Danau Toba bagi wisatawan. Menpar Arief Yahya terus memantau perkembangan percepatan Danau Toba dengan transformer digital di War Room M-17. Badan pimpinan Arie Prasetyo itu pun menggandeng Patra Jasa.

Upaya BOPDT menggandeng Patra Jasa dalam rangka pengadaan kapal penjelajah atau cruise di Danau Toba. Kepala BOPDT Arie Prasetyo mengatakan, pihaknya pada 4 April lalu telah menggelar pertemuan dengan anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang perhotelan itu.

“Patra Jasa siap mendukung penyediaan kapal wisata atau cruise di Danau Toba. Targetnya cruise dengan  kapasitas 200 orang,” ujar Arie, Minggu (9/4).

Dari pertemuan itu ada sejumlah opsi terkait rencana pengadaan kapal. Jika mau cepat, bisa membeli kapal dari luar.

Namun, bisa juga membuat kapal baru di lokasi. “Perlu waktu lebih kurang 10-12 bulan,” tuturnya.

Selain itu, kata Arie, Patra Jasa juga akan melihat opsi membeli kapal yang ada di Danau Toba. “Selanjutnya direnovasi,” katanya.

Lebih lanjut Arie mengatakan, BOPDT memiliki masterplan pengembangan kawasan Danau Toba. Sedangkan Patra Jasa memang memiliki aset di kawasan Danau Toba. Misalnya, resor seluas enam hektare di Parapat dan lapangan golf seluas 16 hektare. “Kedua aset ini siap untuk di-upgrade dengan skema kerja sama,” katanya.

Arie menambahkan, Patra Jasa memang menunjukan keseriusan dalam berpartisipasi mengembangkan kawasan Danau Toba. Bahkan, Patra Jasa membiayai pembuatan film tentang Danau Toba dengan menggandeng sutradara kondang Joko Anwar. “Proses produksi diperkirakan dimulai Bulan Mei,” sebut Arie.

Selain itu, BOPDT juga telah menggelar pertemuan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam rapat yang digelar di Jakarta pada 4 April lalu, BKPM mengusulkan agar BOPDT memiliki kantor sekretariat bersama.

Ilustrasi

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) terus mencari berbagai terobosan untuk menambah daya tarik Danau Toba bagi wisatawan. Menpar Arief Yahya terus memantau perkembangan percepatan Danau Toba dengan transformer digital di War Room M-17. Badan pimpinan Arie Prasetyo itu pun menggandeng Patra Jasa.

Upaya BOPDT menggandeng Patra Jasa dalam rangka pengadaan kapal penjelajah atau cruise di Danau Toba. Kepala BOPDT Arie Prasetyo mengatakan, pihaknya pada 4 April lalu telah menggelar pertemuan dengan anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang perhotelan itu.

“Patra Jasa siap mendukung penyediaan kapal wisata atau cruise di Danau Toba. Targetnya cruise dengan  kapasitas 200 orang,” ujar Arie, Minggu (9/4).

Dari pertemuan itu ada sejumlah opsi terkait rencana pengadaan kapal. Jika mau cepat, bisa membeli kapal dari luar.

Namun, bisa juga membuat kapal baru di lokasi. “Perlu waktu lebih kurang 10-12 bulan,” tuturnya.

Selain itu, kata Arie, Patra Jasa juga akan melihat opsi membeli kapal yang ada di Danau Toba. “Selanjutnya direnovasi,” katanya.

Lebih lanjut Arie mengatakan, BOPDT memiliki masterplan pengembangan kawasan Danau Toba. Sedangkan Patra Jasa memang memiliki aset di kawasan Danau Toba. Misalnya, resor seluas enam hektare di Parapat dan lapangan golf seluas 16 hektare. “Kedua aset ini siap untuk di-upgrade dengan skema kerja sama,” katanya.

Arie menambahkan, Patra Jasa memang menunjukan keseriusan dalam berpartisipasi mengembangkan kawasan Danau Toba. Bahkan, Patra Jasa membiayai pembuatan film tentang Danau Toba dengan menggandeng sutradara kondang Joko Anwar. “Proses produksi diperkirakan dimulai Bulan Mei,” sebut Arie.

Selain itu, BOPDT juga telah menggelar pertemuan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam rapat yang digelar di Jakarta pada 4 April lalu, BKPM mengusulkan agar BOPDT memiliki kantor sekretariat bersama.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/