LABUAN BAJO, SUMUTPOS.CO – Pemerintah terus membenahi kawasan Labuan Bajo sebagai satu dari 10 destinasi wisata unggulan. Upaya pembenahan tidak hanya dari sisi infrastruktur penunjang, tapi juga hingga hal-hal detail.
Kini, upaya pembenahan destinasi wisata yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sedang dipercepat dengan penyusunan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah memberikan sejumlah masukan untuk randangan Perpres itu.
Nantinya, rancangan Perpres BOP Labuan Bajo akan segera dibahas dalam rapat koordinasi tingkat menteri. “Rakor tingkat menteri menunggu kepulangan Menko Maritim (Luhut B Panjaitan, red) dari Amerika Serikat,” ujar Shana Fatina selaku person in charge (PIC) Labuan Bajo pada Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar.
Namun, tak harus menunggu Perpres terbit untuk mengembangkan Labuan Bajo. Demi menyedot wisatawan mancanegara (wisman) ke Labuan Bajo, destinasi yang menggunakan komodo sebagai branding itu terus berbenah untuk memperbaiki aksesibilitas.
Rencananya, Bandara Komodo di Labuan Bajo akan dikelola langsung oleh PT Angkasa Pura I. Namun, hal itu masih menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan.
Nantinya, Bandara Komodo akan berstatus international airport. Dengan demikian pesawat-pesawat dari luar negeri bisa langsung landing di bandara yang berlokasi di Batu Cermin, Manggarai Barat itu.
Shafa -panggilan akrab Shana- mengatakan, saat ini sudah ada pembicaraan terkait penerbangan internasional dari Darwin, Australia ke Labuan Bajo. Selain itu, ada pula penjajakan penerbangan internasional dari Dili, Timor Leste ke Kupang dan Labuan Bajo.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan sudah mulai mendekati perusahaan penerbangan. “Ini sebagai tindak lanjut kerja sama diplomatik trilateral RI-Timor Leste-Australia, yang dapat dimanfaatkan untuk konektivitas Labuan Bajo,” sambung Shafa.
Selain itu, upaya lain dalam membenahi Labuan Bajo adalah menyiapkan marina PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP). Groundbreaking proyek marina sudah dilakukan pada 20 April lalu yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Bupati Manggarai Barat Agustinus C.Dula.