29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

AS Monaco vs Juventus, Sulit Ulang Sejarah

Pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim berambisi mengulang sejarah menembus final Liga Champions saat menghadapi anak asuh Massimillano Allegri, dini hari nanti.

MONACO, SUMUTPOS.CO – Sepanjang 92 tahun sejarah klub, pencapaian terbaik AS Monaco adalah ketika menembus final Liga Champions di edisi 2003-2004. Saat itu, Monaco diperkuat striker seperti Fernando Morientes, Ludovic Giuly, dan dilatih le entraineur muda menjanjikan, Didier Deschamps. Namun, mereka harus menyerah oleh keperkasaan FC Porto di bawah Jose Mourinho, tiga gol tanpa balas.

Nah, kans mengulangi hal itu sejatinya tersaji setelah mereka memastikan lolos ke semifinal. Namun, lawan yang menunggu Monaco, Juventus, pada leg pertama di Stade Louis II dinihari nanti (siaran langsung SCTV pukul 01.45 WIB), bisa membuyarkan ambisi itu. Tidak hanya karena lawan yang dihadapi adalah tim dengan pertahanan terbaik di kompetisi Eropa sejauh ini (Juve baru kebobolan dua gol).

Namun juga sejarah tidak berpihak kepada klub asal Monegasque tersebut. Dalam empat kali pertemuan dengan wakil Negeri Pizza di semua kompetisi Eropa, baik Liga Champions, Europa League, hingga Piala Winners, Monaco tidak pernah mampu melewati mereka.

Apalagi, secara statistik pertandingan melawan klub Italia keseluruhan, Les Rouges et Blancs, sebutan Monaco, hanya meraih tiga kemenangan dalam 11 laga. Namun, allenatore Juventus, Massimiliano Allegri, menegaskan dirinya tidak akan pede hanya karena masa lalu menguntungkan Gianluigi Buffon dkk. Penyebabnya, performa terakhir mereka mengkhawatirkan.

Itu setelah La Vecchia Signora, julukan Juve, hanya mendapat satu poin pasca ditahan 2-2 oleh Atalanta di Bergamo pekan lalu (29/4). Menurut Allegri, dirinya pantas untuk khawatir jika skuadnya hanya mampu meraup satu poin saja. Sebab, hasil melawan Atalanta bakal menjadi patokannya untuk mempersiapkan diri melawan Monaco.

Kedua tim memainkan sepak bola yang sama. Yakni counter attack dengan memanfaatkan passing cepat. ”Monaco sama seperti Atalanta. Jika kami membuat kesalahan, kami akan habis,” terang Allegri dilansir dari Mediaset Premium.

Apalagi, rekor tandang Juve di fase semifinal juga tidak bagus sama sekali. Dari 11 pertandingan, satu-satunya kemenangan yang mereka torehkan adalah saat menghadapi Ajax Amsterdam di edisi 1996-1997 dengan skor 2-1. ”Dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin,” kata penyerang sekaligus kapten Monaco, Radamel Falcao, kepada harian La Stampa.

”Atalanta saja bisa memasukkan dua gol ke gawang mereka,” tambah bintang berkebangsaan Kolombia itu.

Pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim berambisi mengulang sejarah menembus final Liga Champions saat menghadapi anak asuh Massimillano Allegri, dini hari nanti.

MONACO, SUMUTPOS.CO – Sepanjang 92 tahun sejarah klub, pencapaian terbaik AS Monaco adalah ketika menembus final Liga Champions di edisi 2003-2004. Saat itu, Monaco diperkuat striker seperti Fernando Morientes, Ludovic Giuly, dan dilatih le entraineur muda menjanjikan, Didier Deschamps. Namun, mereka harus menyerah oleh keperkasaan FC Porto di bawah Jose Mourinho, tiga gol tanpa balas.

Nah, kans mengulangi hal itu sejatinya tersaji setelah mereka memastikan lolos ke semifinal. Namun, lawan yang menunggu Monaco, Juventus, pada leg pertama di Stade Louis II dinihari nanti (siaran langsung SCTV pukul 01.45 WIB), bisa membuyarkan ambisi itu. Tidak hanya karena lawan yang dihadapi adalah tim dengan pertahanan terbaik di kompetisi Eropa sejauh ini (Juve baru kebobolan dua gol).

Namun juga sejarah tidak berpihak kepada klub asal Monegasque tersebut. Dalam empat kali pertemuan dengan wakil Negeri Pizza di semua kompetisi Eropa, baik Liga Champions, Europa League, hingga Piala Winners, Monaco tidak pernah mampu melewati mereka.

Apalagi, secara statistik pertandingan melawan klub Italia keseluruhan, Les Rouges et Blancs, sebutan Monaco, hanya meraih tiga kemenangan dalam 11 laga. Namun, allenatore Juventus, Massimiliano Allegri, menegaskan dirinya tidak akan pede hanya karena masa lalu menguntungkan Gianluigi Buffon dkk. Penyebabnya, performa terakhir mereka mengkhawatirkan.

Itu setelah La Vecchia Signora, julukan Juve, hanya mendapat satu poin pasca ditahan 2-2 oleh Atalanta di Bergamo pekan lalu (29/4). Menurut Allegri, dirinya pantas untuk khawatir jika skuadnya hanya mampu meraup satu poin saja. Sebab, hasil melawan Atalanta bakal menjadi patokannya untuk mempersiapkan diri melawan Monaco.

Kedua tim memainkan sepak bola yang sama. Yakni counter attack dengan memanfaatkan passing cepat. ”Monaco sama seperti Atalanta. Jika kami membuat kesalahan, kami akan habis,” terang Allegri dilansir dari Mediaset Premium.

Apalagi, rekor tandang Juve di fase semifinal juga tidak bagus sama sekali. Dari 11 pertandingan, satu-satunya kemenangan yang mereka torehkan adalah saat menghadapi Ajax Amsterdam di edisi 1996-1997 dengan skor 2-1. ”Dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin,” kata penyerang sekaligus kapten Monaco, Radamel Falcao, kepada harian La Stampa.

”Atalanta saja bisa memasukkan dua gol ke gawang mereka,” tambah bintang berkebangsaan Kolombia itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/